cara tanam cabe rawit – Tidak sedikit orang yang ingin tahu cara tanam cabe rawit. Cabai rawit merupakan salah satu tanaman holtikultura yang dimanfaatkan sebagai teman makan oleh masyarakat Indonesia. Anda yang gandrung dengan makanan pedas tentunya tidak bisa lepas dari cabai berukuran mungil ini. Rasanya ada sesuatu yang hilang bila tidak ada cabai rawit dalam hidangan.
Selain didapatkan di pasar tradisional, cabai rawit juga bisa Anda peroleh dari hasil tanam sendiri. Tidak sulit membudidayakan cabai rawit di rumah kalau Anda tahu caranya. Bahkan Anda dapat menanamnya di pot untuk skala rumah tangga. Apa Anda tertarik untuk membudidayakan cabai mungil ini? Simak tujuh langkah menanam cabai rawit dengan baik dan benar berikut ini.
-
Menentukan lokasi budidaya cabai rawit
Lokasi budidaya sangat menentukan kualitas dan kuantitas cabai rawit yang akan Anda dapatkan. Cabai rawit sebenarnya tidak membutuhkan perawatan sebesar cabai merah besar. Hanya saja, tanpa lahan yang bagus, sulit bagi Anda untuk membudidayakan sampai memanen hasilnya. Berikut ini ada sejumlah syarat lahan budidaya cabai rawit.
-
Cabai rawit tumbuh dengan baik pada dataran berketinggian 300 sampai 2.000 mdpl;
-
Suhu ideal untuk menunjang pertumbuhan cabai rawit berada di angka 24-27oC;
-
Pastikan kelembapan tanah di sekitar tanaman tidak terlalu tinggi karena akan berpengaruh pada cabai rawit;
-
Anda dapat menanam cabai rawit di sawah bekas padi atau tegalan. Namun, kondisi tanahnya harus gembur, kaya unsur hara, dan mempunyai persediaan air tanah yang cukup;
-
Cabai rawit memerlukan paparan sinar matahari sepanjang hari tanpa tertutupi pohon tinggi;
-
Tingkat keasaman yang dibutuhkan cabai rawit berada di pH 5-7.
Begitu Anda menemukan lahan yang memenuhi syarat-syarat di atas, berarti Anda siap menggarapnya untuk membudidayakan cabai rawit.
-
Menyiapkan media tanam untuk cabai rawit
Langkah selanjutnya yang harus Anda siapkan untuk menanam cabai rawit adalah mengolah media tanam yang dibutuhkan. Beberapa tahapan yang harus dikerjakan dalam cara tanam cabe rawit antara lain:
-
Bajak atau cangkul lahan untuk menggemburkan tanah. Selain itu, langkah ini diterapkan untuk membuang gulma dan tanaman bekas lainnya. Begitu selesai, diamkan lahan beberapa hari;
-
Bila tanah yang digarap terlalu asam atau pH-nya kurang dari 5, maka Anda perlu menambah kapur dolomit. Berikan kapur tersebut saat Anda membajak lahan dan diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk memastikan kadar pH tanah sudah netral atau belum;
-
Selepas proses pengapuran, tambahkan pupuk kandang untuk memperkaya unsur hara yang diperlukan cabai rawit. Dosisnya satu ton per hektare;
-
Diamkan lahan selama satu minggu supaya pupuk kandang meresap sampai ke dalam tanah;
-
Kemudian, buatlah bedengan di atas lahan dengan lebar satu meter, tinggi 30 sentimeter. Lalu untuk panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan atau lokasi yang Anda pilih;
-
Setelah itu, beri jarak antar bedengan yang berfungsi sebagai parit. Ambil jarak sekitar 50-80 sentimeter;
-
Selanjutnya, tutup bedengan memakai mulsa plastik. Buat lubang tanam memakai kaleng susu bekas;
-
Jarak antar lubang yang dianjurkan adalah 50-69 sentimeter dengan pola zig-zag;
-
Terakhir, diamkan bedengan yang telah tertutup mulsa plastik selama satu minggu sebelum Anda memulai proses penanaman cabai rawit.
-
Memilih bibit cabai rawit berkualitas
Jika Anda menginginkan cabai rawit berkualitas tinggi, berarti Anda harus mendapatkan benih unggul. Bibit cabai rawit dapat Anda peroleh dengan mudah di toko pertanian atau membuatnya sendiri dari cabai yang sudah disiapkan. Pastikan bibit cabai yang Anda gunakan berasal dari varietas terbaik yang sudah teruji kualitasnya. Benih dari varietas unggul harus bebas penyakit, hama, dan mampu menghasilkan panen melimpah. Begitu Anda mendapatkan bibit cabai rawit terbaik, rendam dalam larutan POC NASA dengan dosis satu tutip per liter. Gunakan air hangat untuk mendorong perkecambahan benih cabai.
-
Menyemai bibit cabai rawit dalam media tanam
Langkah selanjutnya yang harus Anda ambil setelah bibit berkecambah adalah menyemai cabai rawit di media tanam. Tempat penyemaian dibentuk sedemikain rupa supaya menghadap ke timur. Berikan juga naungan supaya tanaman tidak langsung terpapar sinar matahari maupun hujan.
Anda dapat membuat media tanam cabai rawit dengan mencampurkan pupuk kandang matang bersama tanah. Rasionya adalah 1:3. Lalu, masukkan media ke dalam polybag berukuran 4×6 sentimeter. Disusul bibit cabai rawit yang sudah berkecambah ke dalam polybag. Selanjutnya, tutup media tanam memakai tanah tipis yang sudah dicampur pupuk kandang. Lakukan penyiraman secara berkala tiap pagi dan sore hari sampai bibit cabai tersebut bertunas.
-
Menanam cabai rawit dengan baik dan benar
Anda dapat mengeluarkan bibit cabai rawit dari media persemaian setelah usianya menginjak 4 minggu. Kemudian, untuk cara tanam cabe rawit yang baik dan benar, pindahkan bibit ke dalam media tanam yang telag Anda siapkan. Pastikan benih yang Anda pilih benar-benar sehat; tumbuh tanpa mendapatkan gangguan berarti atau terserang hama dan serangga. Ciri lain dari cabai rawit yang siap ditanam adalah yang sudah punya 2-6 helai daun permanen di setaip benihnya.
Waktu penanaman pun harus diperhatikan untuk menghasilkan cabai rawit berkualitas. Menanam cabai di pagi atau sore hari akan mencegah daun cepat layu. Lepas polybag dari bibit secara hati-hati supaya akarnya tidak cepat rusak. Setelah itu, masukkan benih ke dalam lubang tanam dan tutup menggunakan tanah sebatas ujung pangkal bibit cabai rawit.
-
Pemeliharaan dan perawatan cabai rawit agar sehat
Tahap pemeliharaan dan perawatan akan mempengaruhi hasil panen cabai rawit. Ada sejumlah kegiatan yang wajib Anda lakukan untuk menjaga tanaman agar tumbuh dengan baik. Di antaranya penyulaman, penjarangan, penyiangan, pemupukan susulan, dan penyiraman. Agar lebih teratur, buatlah jadwal untuk catatan pribadi.
-
Memetik cabai rawit yang sudah siap panen
Cabai rawit yang sudah memasuki usia 60 sampai 80 hari biasanya sudah siap dipanen. Dalam hal ini, Anda dapat memanen secara terus menerus, misalnya dua atau tiga hari sekali. Langkah ini disesuaikan pula dengan hasil cabai rawit yang Anda inginkan. Sementara waktu panen yang dianjurkan adalah pagi hari. Gunakan gunting panen tajam untuk memetik cabai rawit. Pilihlah buah yang tidak terlalu tua untuk Anda konsumsi. Kemudian, simpan hasil panen di dalam tempat teduh dan kering untuk mencegah jamur maupun bakteri tumbuh di sana.
Itulah tujuh cara untuk membudidayakan cabai rawit. Anda yang masih pemula dapat memulainya dari lahan kecil. Jika hasil panennya cukup bagus, kembangkan budidaya tersebut ke lahan yang besar. Tak menutup kemungkinan kegiatan ini dapat menghasilkan uang saku tambahan buat Anda. Pastikan juga cara tanam cabe rawit yang hendak dipraktikan sudah sesuai prosedur agar produksinya tetap bagus.