Cerita Tentang Susi Pudjiastuti yang Berkebun Tanaman Hias Saat Pandemi

  • Bagikan
Susi Pudjiastuti sedang berkebun tanaman hias (ig TV)

Mediatani – Selama masa karantina pandemi Covid-19 ini, kita bisa melakukan hal-hal baru. Banyak sekali sumber yang memberikan kita tips agar tetap produktif selama masa karantina. Misalnya mencoba masak menu baru, mengubah dekorasi rumah, dan tidak kalah menyenangkan adalah berkebun.

Begitu pun yang dilakukan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini. Susi Pudjiastuti tak pernah kehabisan ide dalam mengisi hari-harinya selama karantina diri di rumahnya daerah Pangandaran, Jawa Barat Usai mengenalkan aneka olahan laut yang lezat dan bergizi seperti ikan belanak goreng, olahan rajungan, dan pindang gunung, kini ia memilih berkebun.

Lewat akun Instagramnya, Susi bersama sejumlah orang memperlihatkan kegiatan barunya dengan menanam dan menghias tanaman. 

“Sekarang tanam bunga, ada bunga pakis-pakisan kalau kita lihat seperti ini. Ini sudah penuh. Lima tahun tidak ada yang ganti. Jadi, banyak yang kering-kering. Jadi, ini kita bongkar, kita guntingin akarnya,” ungkapnya sembari menunjukkan pot bunga pakis di tangan kanannya.

Memang salah satu trik untuk tanaman tumbuh subur dipotong secara berkala yang kering. Bila sudah terlalu lebat, dibagi menjadi beberapa potong ke pot baru.

Selain mengurusi bunga pakis, ada pula bunga wijaya kusuma yang dipercaya membawa banyak rezeki dan kebaikan dalam hidup. Selain cerita soal tanaman hiasnya, Susi juga mengisahkan tak takut tangannya kotor terkena tanah.

“Kalau saya repot pakai sarung tangan, kalau kotor ya cuci tangan. Lagi pula kan kita di rumah, tidak ada yang lihat tangan kotor,” pungkasnya.

Sambil merapikan tanaman Susi menceritakan sebuah petuah yang mengatakan, ketika hasil menanam itu tumbuh subur maka akan berpengaruh pada rezeki. 

“Katanya, kalau yang menanamnya bisa membuat berbunga banyak, berarti kita itu hidupnya baik, dan nanti katanya banyak rezeki. Walaupun katanya, tapi kan siapa tahu? Makin banyak kita tanam, makin banyak rezeki,” ucap perempuan berusia 55 tahun itu.

“Alam memiliki dampak besar pada kesehatan dan kesejahteraan. Kita tahu bahwa kadar kortisol (hormon stres) orang turun dalam lingkungan hijau yang tenang,” kata Gwenn Fried, manajer Terapi Hortikultura di NYU Medical Center, Amerika Serikat mengutip Good Housekeeping.

Beberapa manfaat lainnya yang didapat dalam berkebun: 

Menurunkan tekanan darah

Berkebun merupakan olahraga yang ringan dan menyenangkan. Sediakan waktu 30 menit untuk berkebun setiap harinya, dan ini akan membuat tekanan darah tinggi jadi lebih terkendali. Berkebun atau menyapu daun selama 30-45 menit adalah waktu yang disarankan untuk menurunkan tekanan darah.

Membakar banyak kalori

Melakukan aktivitas berkebun selama satu jam, dari hanya merapikan pekarangan sampai menanam tanaman yang cukup berat, dapat membakar sekitar 330 kalori. Ini sama saja lebih dari olahraga berjalan dengan kecepatan sedang di waktu yang sama.

Berkebun bisa menghilangkan stres

Menanam tumbuhan memberikan dampak positif dengan mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Bahkan beberapa rumah sakit di Amerika Serikat menggunakan kegiatan berkebun dan merangkai bunga sebagai rehabilitasi bagi orang yang baru pulih dari stroke, dan kondisi lainnya. Menurut Gwenn Fried, terapi holtikutura dapat membantu pasien membangun kembali kesehatan fisik dan mental mereka.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version