Mediatani – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Kantor Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Muklis Ady menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat dengan menciptakan alat pelubang mulsa. Alat ini dirancang untuk mempermudah pekerjaan para petani di Desa Buge Ara.
Muklis melihat langsung kesulitan yang dialami oleh petani saat melakukan proses pelubangan mulsa secara manual. Proses ini tidak hanya memakan waktu dan tenaga, tetapi juga menghasilkan lubang yang tidak seragam. Dari situ, ia memutuskan untuk membuat alat sederhana yang bisa mempercepat dan meringankan pekerjaan para petani.
Dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan secara lokal, Muklis berhasil merakit alat pelubang mulsa yang praktis dan efisien. Alat ini kini digunakan oleh warga setempat dan mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak.
Fungsi Mulsa dalam Pertanian
Mulsa adalah lapisan penutup tanah yang biasanya terbuat dari plastik berwarna perak-hitam atau hitam polos. Alat ini digunakan dalam budidaya hortikultura seperti cabai, tomat, atau sayuran. Fungsi utama mulsa adalah menjaga kelembapan tanah, menekan pertumbuhan gulma, serta mengurangi risiko erosi dan penguapan air.
Untuk memastikan tanaman tumbuh optimal, petani perlu melubangi mulsa sesuai jarak tanam. Lubang-lubang ini akan menjadi tempat penanaman benih atau bibit. Namun, sebelum adanya alat ini, petani biasanya menggunakan metode tradisional seperti kaleng bekas, kayu panas, atau batang besi yang dipanaskan di api.
Metode Tradisional yang Tidak Efisien
Metode tradisional ini tidak hanya membutuhkan waktu yang cukup lama, tetapi juga sering menghasilkan lubang yang tidak rata dan terkadang merusak permukaan mulsa. Hal ini membuat proses tanam menjadi lebih rumit dan melelahkan bagi para petani.
Alat hasil rakitan Muklis Ady memberikan solusi yang sangat dibutuhkan. Berbagai kelompok tani di Desa Buge Ara mengaku sangat terbantu dengan alat ini karena mampu mempercepat proses tanam dan menghemat tenaga kerja. Reje Kampung Buge Ara, Syaparudin, juga memberikan apresiasi atas inisiatif tersebut.
Ia menilai bahwa kehadiran sosok ASN seperti Muklis Ady memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian desa. Menurut Syaparudin, Muklis tidak hanya menjalankan tugas formal, tetapi juga turun langsung ke lapangan dengan solusi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.
Inovasi Sederhana yang Berdampak Besar
Langkah yang dilakukan oleh Muklis Ady menjadi contoh nyata bahwa inovasi di bidang pertanian tidak selalu memerlukan teknologi mahal atau kompleks. Dengan niat, kepedulian, dan kreativitas, solusi sederhana pun bisa membawa perubahan besar bagi kehidupan petani di pedesaan.
Alat pelubang mulsa yang diciptakan oleh Muklis Ady tidak hanya membantu para petani, tetapi juga memberikan inspirasi bagi orang lain untuk berinovasi dan membantu masyarakat. Ini menunjukkan bahwa keberadaan ASN yang peduli terhadap kebutuhan masyarakat bisa menjadi katalis untuk perubahan positif di wilayah pedesaan.