Mediatani – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyerahkan bantuan hibah secara simbolis kepada kelompok tani atau ternak di daerahnya. Bantuan ini merupakan Dana Insentif Daerah (DID) dan diperuntukkan pada Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto.
Dilansir dari timesindonesia.co.id, Ikfina mengatakan bahwa sektor pertanian dan peternakan merupakan sektor pemberi kontribusi besar terhadap perekonomian di Kabupaten Mojokerto. Kedua sektor ini cenderung stabil dan hampir tidak berdampak pada efek pandemi.
Dengan adanya DID ini, para poktan dan peternak diharapkan bisa lebih jeli dalam melihat berbagai peluang. Hal ini penting agar produktivitas tani dan ternak terus mengalami peningkatan.
Adapun ragam bantuan yang diberikan secara simbolis antara lain 105 pasang sepatu boots untuk 23 poktan, 20.000 kg pakan konsentrat itik untuk 12 poktan, 155 pot obat cacing untuk 24 poktan, 248 botol desinfektan dan 60 buah handsprayer untuk 16 poktan, dan 57 buah spuit otomatis untuk 21 poktan,.
Kemudian ada 6 ekor sapi perah bunting beserta sarana prasarana untuk 2 poktan, 126 ekor kambing betina dan 12 ekor kambing jantan beserta sarana prasarana untuk 6 poktan, 22 unit pompa air untuk 22 poktan, 12 unit alsin kopi dan kakao untuk 5 poktan.
Selanjutnya cengkeh 3.000 batang, kopi arabika 8.200 batang serta bibit kopi robusta 3.000 batang untuk 6 poktan, 99 dus racun tikus untuk kebutuhan 18 kecamatan, 2.500 batang bibit kakao, serta 20 unit alat pengukur kadar air hasil pertanian untuk kebutuhan 18 kecamatan.
“Dana insentif desa ini diberikan untuk daerah yang berprestasi, termasuk Kabupaten Mojokerto dalam hal penanganan pandemi,” ungkap Ikfina pada penyaluran DID di gedung XOW, Rabu (10/11)
Ikfina menjelaskan, DID memang difokuskan untuk pemulihan ekonomi nasional, sehingga dana ini bisa digunakan secara maksimal dalam kebermanfaatan bagi petani dan peternak.
Ia menekankan, selain pertanian konvensional, juga sangat penting adanya sentuhan digitalisasi untuk peningkatan sektor pertanian dan peternakan tersebut. Mulai dari digital marketing hingga visi ke depan yakni menggunakan teknologi berbasis IT untuk alat-alat bertani dan beternak.
Kabupaten Mojokerto memiliki komoditas kopi yang sangat diminati. Meski demikian, dari kebutuhan pasar yang mencapai 950 ton itu, hanya sekitar 150 ton saja yang bisa dipenuhi.
Bahkan, tegas Ikfina, bukan tidak mungkin untuk membasmi hama tikus di lahan pertanian tanpa menggunakan racun kimia. Salah satu cara yang bisa digunakan yaitu memasang suara dengan frekuensi tertentu yang sensitif bagi tikus.
“Ayo dorong lagi, tingkatkan lagi. Ajak putra putri panjenengan yang milenial untuk membantu pemasaran dengan digitalisasi,” terang Bupati.
Sementara itu, Plt. Kadisperta Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah menyebut sektor pertanian dan peternakan sebagai bidang strategis yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan daerah. Ia menilai petani dan peternak adalah pahlawan pangan di Kabupaten Mojokerto bahkan di semua daerah.
“Saat pekerja sektor lain terpaksa work from home karena pandemi Covid-19. Petani dan peternak tetap bekerja di lahan mereka. Kita patut bersyukur karena sektor ini minim terdampak pandemi, yang sangat membantu dalam memproduksi kebutuhan pangan kita,” kata Nurul.