Mediatani – Kebutuhan daging sapi di Indonesia setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Dimana daerah pengonsumsi daging sapi terbanyak di Indonesia adalah Aceh.
Sementara itu, hampir 100 persen daging sapi impor yang ada di Indonesia berasal dari Australia. Tercatat, pada tahun 2013, sekitar 72,5 juta kilogram daging sapi senilai 192,5 juta dolar AS diimpor dari Australia.
Karena itu, Pemerintah Australia diharapkan dapat memberi dukungan sebagai salah satu rangkaian upaya pemulihan ekonomi nasional khususnya masyarakat Aceh.
Hal ini disampaikan oleh senator asal Aceh, Dr Ir Abdullah Puteh dalam rapat kerja yang diselenggarakan oleh Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSP) DPD RI, Senin (4/10/2021).. Kegiatan ini turut menghadirkan Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Y M Penny Williams.
Dalam kesempatan tersebut, Abdullah Puteh sebagai mantan Gubernur Aceh, secara khusus menyinggung soal peternakan di Aceh agar dikembangkan secara modern dan hitech atau yang berteknologi, termasuk untuk pakan ternaknya.
Ia berharap, pemerintah Australia dapat bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat Aceh untuk membangun peternakan sapi serta siap memfasilitasi kerja sama tersebut.
Terkait hal ini, pemerintah Aceh dan sejumlah pemerintah kabupaten/kota telah menyiapkan lahan yang cukup luas untuk lokasi peternakan sapi.
Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan kerjasama yang baik antara masyarakat, pemerintah pusat dan daerah, pengusaha, serta para stakeholder lainnya. Sehingga, kemajuan dan kesejahteraan dapat terwujud untuk pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
Dubes Australia untuk Indonesia, Y M Penny Williams mengatakan, untuk itu diperlukan dukungan dari Pemerintah Australia terhadap peternakan sapi di Aceh. Karena itu, semua stakeholder diharapkan bisa bekerja sama dengan baik untuk mempersiapkan segala sesuatu demi mewujudkan dukungan ini.
Ia mengungkapkan, Menteri Perdagangan dan Investasi Australia baru saja pulang dari Indonesia setelah melakukan kunjungan bilateral guna membahas kerja sama dalam rangka pemulihan ekonomi akibat pandemi.
Dalam kunjungan bilateral tersebut, Menteri Perdagangan dan Investasi Australia bertemu dengan para CEO dari Indonesia dan Australia untuk menjalin kerja sama bisnis kedua negara dalam bidang energi terbarukan dan pertanian.
“Saya sangat bersyukur bahwa pertemuan tersebut punya potensi besar. Pemerintah Australia akan memberikan bantuan sekitar 300 juta dolar Australia atau senilai Rp 3,1 triliun untuk pembangunan Indonesia tahun 2021-2022” ujar Penny Williams, dilansir dari laman aceh.tribunnews, Selasa, 5 Oktober 2021.
Bantuan tersebut disalurkan berdasarkan tiga pilar rencana tanggap pemulihan akibat dampak Covid-19, yakni jaminan kesehatan, stabilitas, dan pemulihan ekonomi nasional.
Namun sebelumnya, Australia dan Indonesia telah banyak melakukan kerja sama secara erat di berbagai forum regional dan global.
Dubes Australia menyampaikan, selama ini juga sudah ada kerja sama pengembangan sapi antara kedua negara dan diharapkan bisa dilanjutkan.
“Tiga sampai empat tahun belakangan ini, Australia mengalami kekeringan sehingga harga sapi tinggi. Australia sedang mengatasi masalah ini. Nanti akan ada program dari Australia Utara untuk pengembangan teknologi dan Australia akan melakukan investasi besar di Indonesia dalam bidang manufaktur dan teknologi,” ujarnya.