Mediatani – Selama setahun terakhir ini, banyak kegiatan baru yang mulai dikerjakan orang-orang. Pandemi yang membuat sebagian pekerja harus dirumahkan melumpuhkan kegiatan diluar rumah. Salah satu kegiatan yang banyak di gemari selama pandemi adalah bercocok tanam khususnya menggunakan metode hidroponik.
Dilansir dari kompas.com, Menanam dengan metode hidroponik memang memiliki beberapa keunggulan, diantaranya kita tak membutuhkan lahan yang begitu luas dengan tanah sebagai media tanamnya. Perawatan yang mudah membuat trend menanam dengan menggunakan metode hidroponik banyak digemari dan memang cocok untuk mereka yang masih pemula.
Bedanya, tanaman yang ditanam secara hidroponik akan ketergantungan dengan campuran nutrisi cair yang telah diberikan secara rutin untuk menopang dan membantu tanaman untuk tumbuh. Akar tanaman akan beristirahat di perlit atau bahan non-tanah lainnya yang kemudian akan membantu dan memandu nutrisi menuju akar tanpa menyediakan nutrisi penting sendiri.
Namun, dibalik keunggulannya, salah satu permasalahan yang sering dijumpai pada tanaman hidroponik adalah daunnya yang keriting. Diketahui salah satu alasan yang paling memungkinkan adalah keseimbangan pupuk yang menyebabkan daun tanaman hidroponik berbentuk keriting.
Lalu, kenapa daun tanaman hidroponik keriting? Dilansir dari Home Guides SF Gate, pada Rabu (16/6/2021), berikut ini beberapa penyebab.
1. Nutrisi
Hidroponik tidak menggunakan media tanam tanah, oleh sebab itu untuk memenuhi nutrisi bagi tanaman tersebut, metode hidroponik cuma mengandalkan larutan pupuk yang diberikan untuk tanamannya. Setiap jenis tanaman memerlukan jenis pupuk yang berbeda, sehingga jika tetap menggunakan larutan yang sama pada beberapa spesies, perlu dimodifikasikan larutannya sehingga bisa menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tanaman.
Kadar nutrisi yang terlalu banyak ataupun terlalu sedikit tentunya bisa membuat daun tanaman tersebut menggulung. Selain itu terjadi juga perubahan warna menjadi kecoklatan hingga rontok. Tanaman bisa mengeluarkan nutrisi yang diperlukan dari larutan, kehabisan nutrisi itu sebelum mengubah larutannya. Coba ubah larutan pupuk menjadi seminggu sekali, bukan sekali setiap dua minggu untuk melihat apakah hal ini bisa mengatasi masalah.
2. Pencahayaan
Pencahayaan menjadi sangat penting, khususnya pada tanaman muda. Panas yang berasal dari lampu bisa menyebabkan daun tanaman hidroponik menjadi keriting. Sebagian besar, tanaman dengan metode hidroponik dalam ruangan membutuhkan cahaya lampu tanam enam belas hingga delapan belas jam per harinya.
Ketika melihat tepi luar daun yang mulai menguning dan keriting, segera pindahkan tanaman tersebut dari sumber cahaya. Karena, diketahui mungkin panas tersebut bisa merusak daun. Begitu pula saat menanam tanaman di rumah kaca luar ruangan, segera pindahkan tanaman lebih dekat ke tengah ruangan untuk mengurangi jumlah cahaya yang diterimanya. Hal ini hanya berlaku pada tanaman tertentu.
3. Adanya Masalah khusus
Perlu diperhatikan dengan baik tentang daun untuk membantu menentukan nutrisi mana yang tidak seimbang. Saat daun berwarna hijau tua dan mulai melengkung ke bawah, kemungkinan tanaman tersebut menerima makan yang berlebihan dan tanaman tersebut mencoba memproses nutrisi terlalu banyak.
Ketika daun melengkung ke atas, sepertinya tanaman hidroponik tersebut kehilangan nutrisi penting. Sebagai contoh, saat tanaman kekurangan kalium, maka daun yang lebih tua biasanya akan menggulung dan mulai menguning.
Saat larutan kekurangan kalsium yang cukup, daun yang lebih muda mulai menggulung dan menjadi kaku. Daun yang lebih muda juga dipengaruhi oleh kekurangan boron atau seng. Ketika daun pada tanaman mengambil rona biru di sekitar tepi dan melengkung ke atas, periksa kadar tembaga, yang kemungkinan terlalu rendah.