Mediatani – Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) mengadakan pengobatan masal terhadap hewan ternak. Sedikitnya, ada 1.000 hewan ternak yang diperiksa tim bentukan Dispangtan Salatiga.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Inna Kartikasari didampingi drh Christine mengatakan bahwa pengobatan masal dilakukan pada 14 – 28 Juni. Kegiatan tahunan ini pun, telah disosialisasikan kepada pemilik hewan, baik kelompok maupun mandiri.
“Semua hewan ternak mulai dari sapi, kambing bahkan ayam, jika ada yang meminta diperiksa,” jelas Inna usai menggelar pemeriksaan hewan, melansir, Kamis (24/6/2021) dari laman radarsemarang.id.
Ditambahkan drh Christine, pemeriksaan dilakukan di 21 titik. Dinas membagi dalam dua tim. Sehari memeriksa dua titik. Tiap titik setidaknya ada sekira 50 hewan ternak.
“Biasanya yang ditemui sakit kulit dan diare pada ternak. Selain faktor sanitasi, pulaa faktor cuaca yang dingin,” tambah Christine.
Pengobatan dilakukan dengan injeksi ke ternak,elain itu diberi juga obat untuk ternak yang diare. Dari pemantauan awal yang dilakukan, tak ada penyakit yang serius pada ternak.
Disinggung mengenai melonjaknya kasus korona, ia melanjutkan, pihaknya menghindari daerah zona merah. Semua pun dilakukan untuk menjaga kesehatan para petugas.
Kepala Dispantan Nunuk Dartini menjelaskan, pemeriksaan hewan ternak dilakukan untuk memastikan semua sehat. Kebanyakan sapi di Salatiga adalah perah.
“Peternak harus menjaga sanitasi kandang agar peliharaan tetap sehat dan bisa produksi susu maksimal,” terangnya.
Dispangtan Cimahi Sediakan Layanan Pengobatan Ternak, Gratis!
Sebeumnya, Dispangtan Cimahi juga melakukan hal yang sama. Tidak jauh beda, jika kamu warga Kota Cimahi, maka kini tak perlu lagi pusing saat mendapati hewan ternakmu sakit.
Yup! Sebab, petugas Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi siap datang untuk mengobati hewan ternak yang sakit.
Layanan ini diberikan tanpa dipungut biaya lho alias gratis. Dispangtan Cimahi sendiri telah menyiagakan tim yang siap diterjunkan untuk mengobati hewan sakit milik peternak.
Sebagaimana yang dilakukan petugas Dispangtan Kota Cimahi di RW 07 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan. Para petugas memeriksa domba milik peternak yang ada diwilayah tersebut secara detail.
Setelah itu diketahui penyakitnya lalu kemudian diberi obat agar domba-domba tersebut pulih kembali tanpa dipungut biaya.
“Kami memang punya program pengobatan ternak, pendampingan, penyuluhan, dan pemeliharaan. Kegiatan itu dilaksanakan terutama bila ada permintaan dari masyarakat,” kata Kabid Peternakan Dispangtan Kota Cimahi Mita Mustikasari, Senin (7/6/2021), dikutip, Selasa (8/6/2021) dari laman Jabar.inews.id.
Menurut Mita, lokasi pelayanan itu tersebar di 15 kelurahan di Kota Cimahi. Hal itu pula tergantung permintaan dari pemilik yang hewannya sedang sakit.
Biasanya ada dua petugas, terdiri dari dokter hewan dan paramedis yang siap turun langsung ke lapangan untuk memberikan pengobatan. Beragam jenis hewan yang di pelihara peternak di Kota Cimahi umumnya seperti sapi, domba, dan ayam.
Penyakit yang diketahui biasanya menyerang hewan ternak jenis domba ialah di antaranya, orf (gatal di mulut), pink eye (belek), coccidiosis (berak darah), gastroenteritis (infeksi usus), infestasi kutu (sheep ked), dan helminthiasis (gangguan saluran cerna).
Sedangkan penyakit yang sering menyerang ternak di Kota Cimahi adalah pink eye. Penyakit tersebut kerap muncul saat musim kemarau.
Penyakit ini tak berbahaya dan tergolong penyakit ringan. Sedangkan untuk pengobatan cukup diberi salep mata. Penyakit lain yang sering menyerang hewan ternak adalah orf yang virusnya menular ke hewan lain dan manusia.
“Biasanya penyakit pink eye ini sering dialami kambing dan domba. Hewan yang sakit harus dipisahkan supaya virusnya tidak menularkan ke hewan yang lain,” ujar Mita. (*)