Mediatani – Sejak 2020 lalu, pandemi Covid-19 telah memberi dampak yang besar pada perekonomian nasional dan dunia, bahkan pada industri perikanan di beberapa wilayah di Tanah Air. Konsumen ikan yang berkurang menyebabkan hasil produksi ikan tidak terserap.
Dampaknya, kualitas ikan yang ada menjadi menurun. Karena, pada dasarnya ikan merupakan produk pangan yang tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Maka dari itu, Dompet Dhuafa mencoba mencari solusi dengan menggandeng Kelompok Tani Darul Arqam untuk mengembangkan lahan budidaya Ikan Nila yang lokasinya terdapat di Desa Kenanga, Blok Gandok, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Budidaya Ikan Nila yang dilakukan oleh Kelompok Tani tersebut merupakan salah satu upaya yang sejalan dengan program pemerintah, yakni ketahanan pangan berbasis desa atau masyarakat, yang memberdayakan para petambak ikan.
Direktur Dakwah, Budaya, dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa Ustadz Ahmad Sonhaji menjelaskan bahwa pengembangan dan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan dengan pendekatan dakwah, budaya, dan pelayanan masyarakat ini dapat berkontribusi dalam membangun ketahanan pangan.
Adapun lahan yang digunakan para petani binaan di Indramayu sebagai tempat budidaya ikan nila itu seluas 12 meter kali 20 meter dan telah berhasil melakukan panen perdana dengan jumlah sekitar 4.000 kilogram ikan.
“Maka, di masa pandemi Covid-19 ini, masyarakat harus survive (bertahan hidup),” ujar Ahmad, dilansir dari Kompas, pada Minggu (2/5/2021).
Adapun lahan seluas 12 meter kali 20 meter yang digunakan sebagai tempat budidaya ikan nila, telah berhasil memanen sekitar 4.000 kilogram ikan. Setiap tambak yang dikembangkan untuk budidaya ikan nila berpotensi menghasilkan panen sekitar 2.000 sampai 3.000 kilogram ikan per bulan.
Pengembangan ikan nila yang dilakukan di Indramayu ini merupakan wujud komitmen Dompet Dhuafa dalam memberikan stimulan kepada masyarakat di berbagai daerah untuk meningkatkan inovasi.
“Dompet Dhuafa hadir bersama kelompok tani memberikan sarana dan prasarana penunjang, serta pendampingan akibat wabah Covid-19 bagi penerima manfaat,” tuturnya.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Dompet Dhuafa itu juga berharap para petani penerima manfaat program ini dapat bertumbuh dan dana zakat produktif yang disalurkan oleh donatur menjadi tepat guna.
“Sehingga yang kita harapkan dari ketahanan ekonomi keluarga penerima manfaat dapat memberikan dampak yang luas bagi masyarakat,” kata Ahmad.
Selain melakukan pengembangan budidaya ikan, Dompet Dhuafa juga menyalurkan bantuan sosial kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai implementasi program Aksi Peduli Dampak Corona (APDC).
Sementara itu, mewakili para petani, Ketua Kelompok Tani Darul Arqam, Kusein menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas uluran tangan Dompet Dhuafa dalam pembudidayaan ikan nila,.
“Kami mengucapkan terima kasih, kepada para donatur Dompet Dhuafa yang sudah banyak dalam mewujudkan impian kami untuk menjadi wirausaha di bidang ternak ikan air tawar. Semoga donatur Dompet Dhuafa semakin sukses,” tutur Kusein.
Tujuan Dompet Dhuafa untuk hadir bersama kelompok tani memberikan sarana dan prasarana yang menunjang serta pendampingan akibat wabah covid 19 ini agar dapat memberdayakan dan meningkatkan kemandirian keluarga.
Dompet Dhuafa sejak dulu menggagas APDC sebagi bentuk nyata Filantropeneur untuk pengentasan kemiskinan, terutama bagi ekonomi skala keluarga di masa pandemi ini.
Pada program APDC ini, ada berbagai kegiatan yang dilakukan diantaranya mencakup bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, budaya dan iman takwa (dakwah).
Ahmad menjelaskan bahwa kehadiran Dompet Dhuafa bersama kelompok tani merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi pelaku usaha dalam budidaya perikanan.