Mediatani – Dosen Universitas Hasanuddin Fakultas Pertanian, Dr. Muhammad Fuad Anshori, SP., M.Si melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu pengembangan padi Varietas Genjah di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan pada Sabtu (13/07/2024).
Padi Genjah merupakan varietas unggul dengan masa tanam yang lebih singkat, jumlah anakan yang banyak dalam satu rumpun serta toleran terhadap kekeringan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan memperkenalkan sekaligus mengembangkan padi varietas Genjah di Sulawesi Selatan.
Fuad menjelaskan padi genjah varietas Cakrabuana berpotensi dibudidayakan di Sulawesi Selatan dikarenakan didominasi oleh sawah tadah hujan yang cocok bagi padi genjah ini. Tetapi hambatan lain dalam budidaya padi genjah di Sulawesi Selatan yaitu belum ada padi genjah yang tersertifikasi.
“Padi genjah yang kami dapat masih berlabel kuning, tetapi saat ini sementara di upayakan sembari kita terus lakukan pengembangan agar bisa jadi label biru. Sekarang kami bekerjasama dengan PT Harmoni untuk proses labelling”, jelasnya
Fuad menambahkan bahwa hasil produksi padi genjah yang berhasil dipanen dengan umur 90 hari dan jumlah anakan 40 berkat hasil budidaya dengan menggunakan teknologi, yaitu kompos trichoderma, pestisida, dan pola pemupukan.
“Ada dua pola budidaya yang kami terapkan yaitu secara sederhana dan sentuhan teknologi melalui kerjasama dengan PT Bayer, berupa perlakuan campuran trichoderma dan pola ritme pemberian pupuk serta jarak tanam. Dari hasil teknologi itu bisa didapatkan 2x lipat jumlah anakan dari biasanya serta umur panen lebih cepat,” Tambahnya.
“Sewaktu kami mulai melakukan penanaman, padi varietas berbeda yang berada di petak sebelah sudah mulai tertanam 20 hari sebelumnya, namun, seiring berjalannya waktu ternyata padi yang kami kembangkan lebih dulu mengeluarkan malai atau bunga serta padi yang kami tanam lebih terlihat hijau dan rimbun,” Ucapnya.
Selain masa tanam yang relatif cepat, kelebihan lain padi varietas genjah yang di kembangkan saat ini juga cocok di semua siklus musim.
“Tanam padi genjah itu di masa transisi musim hujan ke musim kemarau, atau setelah rendengan. Jadi di rendengan bisa ditanam varietas biasa dan setelahnya bisa ditanam varietas genjah. Tetapi jangan langsung ditanam, lahan sawah yang baru dipanen dapat diberikan bakteri anaerob terlebih dahulu agar menghindari keasaman tanah berlebih dan potensi terkena penyakit berkurang”, ucap Fuad.
Fuad berharap dengan adanya pengembangan padi genjah melalui program PPMU-PKM Unhas dapat meningkatkan ekonomi serta memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan petani. Padi yang sebelumnya hanya dibudidayakan 1-2 kali kini bisa dimaksimalkan menjadi 3 kali dalam setahun.