Mediatani – Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) memberikan bantuan berupa pinjaman modal kerja kepada pelaku usaha perikanan di Luwu Utara.
Pemberian pinjaman tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani di Ruang Kerja Bupati Luwu Utara, Jalan Simpurusiang, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Rabu (21/4/2021).
Masing-masing penerima pinjaman modal tersebut adalah Abbas, yaitu seorang pembudidaya ikan/udang dari Desa Pao, Kecamatan Malangke Barat, menerima sebesar Rp 200 juta.
Penerima kedua yaitu Abraham Riza, seorang pembudidaya ikan air tawar dari Desa Mari-Mari, Kecamatan Sabang Selatan, yang menerima bantuan modal sebesar Rp 350 juta.
Bupati Indah menuturkan bahwa pinjaman modal kerja yang diserahkan kepada pelaku usaha perikanan ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“Ini bukan sekadar memberikan bantuan pinjaman, tapi lebih kepada dampaknya terhadap pemulihan ekonomi kita,” ungkap Indah.
Oleh karena itu, ia berharap mendapat informasi yang jelas terkait progres dari pemberian bantuan modal kerja kepada kedua penerima sebelum mereka mendapat pinjaman. Selain itu, juga dilakukan evaluasi perkembangan setelah mendapatkan bantuan secara bertahap.
“Rp 200 juta dan Rp 350 juta adalah angka yang cukup besar dan kita harap hasilnya bisa dinikmati bukan hanya kelompok perikanan saja, tapi juga masyarakat,” ujar Indah.
Menurut Bupati Indah, program ini bisa memberikan dampak yang baik bagi perkembangan dan penambahan tenaga kerja. Karena angkanya cukup besar, maka ia berharap program ini terus dipantau dan didampingi agar dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Saya harap ini terus dipantau. Bukan hanya yang telah mendapatkan, tapi yang belum dapat juga diarahkan untuk memanfaatkan program ini. Jadi tolong ini didampingi dengan baik,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Indah juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Lembaga Pengelolaan Modal Usaha Kelautan dan Perikanan.
Kolaborasi yang dilakukan dengan lembaga tersebut telah membantu masyarakat yang bergerak di sektor kelautan, dalam hal ini pelaku usaha perikanan atau pembudidaya ikan.
“Terima kasih atas kerjasama kita semua di dalam membantu masyarakat yang bergerak di sektor perikanan dan kelautan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Luwu Utara, Muharwan menyampaikan bahwa tujuan dan sasaran dari pemberian bantuan pinjaman modal ini merupakan salah satu upaya untuk mengimplementasikan tata kelola yang baik.
Menurutnya, pemberian pelayanan kepada masyarakat pelaku usaha perikanan ini dilakukan agar mereka dapat mengelola dana modal usaha kelautan dan perikanan secara akuntabel dan transparan.
“Untuk meningkatkan kemampuan UMKM dan lembaga keuangan mikro kelautan dan perikanan dalam mengelola modal usaha, maka dibutuhkan kerjasama yang strategis dengan semua pemangku kepentingan, terkait modal usaha mikro kecil dan menengah dan lembaga keuangan mikro kelautan dan perikanan,” kata Muharwan
Dia juga mengatakan selanjutnya akan ada dua pelaku usaha perikanan yang menerima pinjaman modal kerja dan saat ini masih menunggu proses SP3.
“Untuk pengajuan modal usaha masing-masing senilai Rp 500 juta,” tutupnya.
Potensi perikanan di Luwu Utara
Ada beberapa komoditas perikanan yang saat ini mendapat perhatian khusus Dinas Perikanan Luwu Utara, diantaranya yaitu rumput laut, bandeng, dan udang. Komoditas rumput laut gracilaria dan katonik bahkan telah menjadi komoditas ekspor. Pada tahun 2015 lalu, produksi rumput laut gracilaria mencapai 143,990 ton.
Adapun kecamatan yang memproduksi rumput laut gracilaria di Luwu Utara yakni Malangke Barat, Malangke, Bone-bone, dan Tana Lili.
Bandeng
Luwu Utara memang merupakan daerah yang memiliki garis pantai yang cukup panjang. Hal itu membuat potensi pengembangan usaha perikanan juga sangat besar, baik perikanan budidaya maupun perikanan tangkap.
Sepanjang 2015, realisasi produksi ikan bandeng telah mencapai 6.995 ton. Di Luwu Utara terdapat empat kecamatan yang menjadi sentra produksi ikan bandeng, yakni Malangke, Malangke Barat, Bone-bone, dan Tana Lili.
Untuk mengembangkan sektor budidaya ini, dinas perikanan melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis secara rutin kepada seluruh kelompok tani atau pembudidaya ikan.
Udang
Pemkab juga tak jarang memberi sosialisasi tentang budidaya Udang Vaname, karena udang ini adalah salah satu jenis udang introduksi yang belakangan banyak dibudidayakan karena potensinya yang sangat baik dan tahan terhadap serangan penyakit dibanding jenis udang lainnya.