Mediatani – Hobi memelihara ikan hias sampai saat ini sepertinya masih banyak digandrungi oleh masyarakat di berbagai negara meski pandemi sudah berhenti melanda. Pasalnya, nilai ekspor komoditas ikan hias Indonesia masih mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Data olahan Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank menunjukkan bahwa pada 2021, ekspor ikan hias (Harmonized System Code/HS Code 030111) dunia di pasar global memiliki nilai yang mencapai US$ 286,61 juta atau Rp 4,4 triliun (kurs Rp 15.700) atau meningkat 14,11% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Divisi IEB Institute, Rini Satriani membeberkan, berdasarkan data olahan selama lima tahun terakhir yaitu 2017 hingga 2021, terjadi peningkatan pada rata-rata nilai ekspor ikan hias dunia.
“Ekspor ikan hias dunia rata-rata naik sebesar 2,03% per tahun dengan lima negara pengekspor yaitu Jepang, Singapura, Indonesia, Republik Ceko, dan Thailand,” ungkap Rini dalam keterangannya dikutip Sabtu (3/12/2022).
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, ikan hias Indonesia yang diekspor terdiri dari beberapa klasifikasi jenis yang mencakup lima kode HS utama, yakni ikan hidup air tawar koi (HS-03011191 cyprinus carpio), ikan hidup air tawar mas koki (HS-03011192 carassius auratus), ikan hidup air tawar cupang aduan (HS-03011193 beta splendens), ikan hidup air tawar arwana (HS-03011195 scleropages formosus), dan ikan hidup air tawar lain-lain (HS-03011199).
Pada 2021, lima jenis ikan hias yang diekspor Indonesia tersebut memiliki nilai yang mencapai US$ 26,36 juta atau Rp 413 miliar, naik 11,17% secara tahunan dibandingkan 2020 yang mencapai nilai US$ 23,72 juta atau Rp 372 miliar.
Semua komoditas ikan hias ini diekspor ke lima negara tujuan utama yaitu Jepang (14,83%), Hong Kong (13,03%), Vietnam (9,01%), Amerika Serikat (AS) (8,88%), dan Singapura (5,92%).
Hingga pada periode September 2022, nilai ekspor ikan hias Indonesia telah mencapai US$ 20,37 juta atau Rp 319 miliar, kembali naik 3,38% dibandingkan periode yang sama pada 2021 yaitu sebesar US$ 19,71 juta atau Rp 309 miliar.
Nilai ekspor ikan hias Indonesia selama periode Januari-September 2022 yang mengalami kenaikan ini disebabkan karena meningkatnya permintaan yang datang dari beberapa negara tujuan yaitu Taiwan naik US$ 1,46 juta dan China naik US$ 1,22 juta.
Rini menjelaskan, jika mengacu pada data ITC Export Potential Map, masih ada sebesar US$ 37 juta potensi produk ikan hias yang dapat dimanfaatkan Indonesia. Potensi tersebut tersebar dalam pasar-pasar di berbagai negara seperti Amerika Serikat (US$ 7,6 juta), Singapura (US$ 6,6 juta), Tiongkok (US$ 4,4 juta), Malaysia (US$ 2,4 juta), dan Jerman (US$ 2 juta).
“Jadi dapat diartikan kalau ikan hias ini memiliki potensi besar yang harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk melakukan ekspor karena pasarnya masih terbuka lebar,” pungkas Rini.