Rumput tetangga selalu lebih hijau dibandingkan rumput sendiri.
Meskipun kalimat tersebut merupakan sebuah peribahasa, namun terselip sebuah fenomena di baliknya. Meskipun rumput ini memiliki jenis yang sama, namun mungkin saja pertumbuhan dan perkembangannya berbeda.
Hal tersebut tak hanya terjadi di rumput, pun juga dengan tumbuhan lainnya. Meskipun sejenis, tak menutup kemungkinan pertumbuhan dan perkembangannya memiliki perbedaan.
Contoh lain adalah kelapa. Kelapa dapat pula tumbuh di daerah pegunungan, namun ukuran dan kualitas buah yang dihasilkan pastinya berbeda dibandingkan dengan kelapa di dataran rendah.
Apa yang memungkinkan perbedaan ini terjadi?
Secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu faktor internal dan eksternal.
Artikel berikut ini akan menjelaskan mengenai faktor pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
FAKTOR INTERNAL
Gen
Gen adalah substansi yang membawa sifat dari induk ke generasi selanjutnya. Genetik akan menentukan ciri dan sifat makhluk hidup, dalam kasus ini pada tumbuhan akan mempengaruhi tinggi tumbuhan, warna bunga, atau rasa buah. Dapat pula menentukan ketahanan terhadap hama, masa panen, kualitas produksi, lebar daun, dan lain sebagainya.
Gen pada tumbuhan adalah faktor penting. Tak heran, peneliti dari lembaga riset terus bekerja memanipulasi genetik pada tumbuhan, agar tercipta tumbuhan yang berkualitas dengan biaya produksi minim namun hasil melimpah.
Meskipun faktor genetik sangat penting, namun faktor ini tak lantas akan menentukan keseluruhan nasib tumbuhan ke depannya. Ada persyaratan agar gen bekerja maksimal, yaitu kondisi lahan dan perlakuan harus sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut.
Hormon
Hormon adalah zat yang berperan mengendalikan berbagai fungsi dalam tubuh. Meski jumlahnya sedikit, hormon dapat berpengaruh krusial dalam mengatur berbagai proses tumbuh kembang tumbuhan.
Hormon sendiri adalah senyawa kimia yang diproduksi dalam kadar kecil, yang secara keseluruhan akan mempengaruhi sel atau organ dari tumbuhan.
Pada tumbuhan sendiri ada beberapa hormon yang diproduksi: auksin, giberelin, sitokinin, absisat, dan gas etilen.
Hormon Auksin
Hormon Giberelin
Hormon giberelin terletak pada buah dan biji saat masih berupa kecambah.
Hormon ini berperan dalam dominansi apikal, memanjangkan sel, membesarkan dan mematangkan buah, memekarkan bunga, serta distribusi nutrisi cadang makanan untuk biji. Giberelin pun ikut berpengaruh dalam membentuk akar tumbuhan, karena giberelin juga terdapat di bagian mersitematik akar.
Hormon Sitokinin
- Merangsang akar sehingga lebih cepat bertumbuh
- Merangsang pertumbuhan dan pelebaran daun
- Merangsang tumbuhnya tanaman ke arah samping dan merangsang pertumbuhan pucuk tanaman
- Merangsang aktivitas mitosis
- Membantu proses biji bertumbuh menjadi kecambah.
Asam Absisat
Pada titik tertentu, tumbuhan harus berhenti bertumbuh. Konsentrasi nutrisi harus disalurkan pada bunga atau buah. Hormon asam absisatlah yang melakukan tugas ini.
Asam absisat (ABA) adalah penghambat (inhibitor) dalam kegiatan tumbuhan. Hormon ini diproduksi pada daun daun dewasa.
Asam absisat sendiri mempunyai peran sebagai berikut:
- Mempercepat absisi pada bagian tumbuhan yang mulai menua, seperti contohnya daun, buah, dan dormansi tunas.
- Memicu pengangkutan hasil fotosintesis ke biji yang sedang berkembang dan mendorong proses pembuatan protein cadangan.
- Mengatur tertutup dan terbukanya stomata, tergantung pada suplai air yang tersedia di tanah.
Gas Etilen
Etilen adalah gas yang dihasilkan oleh buah, saat buah tersebut sudah mulai menua. Fungsinya adalah agar buah tersebut menjadi matang.
Etilen inilah yang menyebabkan buah menjadi bisa dinikmati oleh makhluk lain.
Selain mematangkan buah, fungsi lain etilen adalah membantu pertumbuhan batang jadi lebih kuat dan kokoh, memacu pembungaan, serta mengatur rasio bunga jantan dan betina di tumbuhan tersebut.
FAKTOR EKSTERNAL
Faktor Nutrisi
Nutrisi adalah bahan baku dan sumber energi dalam proses tumbuh kembang tubuh, tak terkecuali pada tumbuhan.
Kualitas dan jumlah nutrisi pun akan dapat mempengaruhi kecepatan tumbuh kembang tanaman. Tanaman sangat membutuhkan nutrisi di antaranya berupa air dan zat hara, yang terlarut dalam air dan tanah.
Zat hara memang tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan dalam menentukan kesuburan tanaman.
Cahaya Matahari
Cahaya sudah pasti berpengaruh pada tumbuh kembang tanaman. Hal ini dapat dibuktikan dengan perbedaan ukuran tumbuhan yang terpapar matahari dengan yang tidak.
Ini karena tanaman membutuhkan cahaya matahar untuk bisa berfotosintesis. Meski demikian, pada tanaman tertentu cahaya matahari berlebih dapat merusak hormon auksin, yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman.
Air dan Kelembaban
Air dibutuhkan oleh semua makhluk hidup, tak terkecuali oleh tumbuhan. Tanpa air, tumbuhan akan menjadi kering dan mati. Air sendiri menyimpan senyawa-senyawa yang dibutuhkan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Tanpa air, tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis, yang lama kelamaan akan membuat tanaman tersebut mati.
Selain air, kelembaban juga mempengaruhi kesuburan tanaman. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air dalam tanaman, yang bisa diserap oleh tanaman.
Kondisi ini mempengaruhi sekali terhadap pertumbuhan sel. Kelembaban pun memiliki peran penting dalam mempertahankan stabilitas bentuk sel.
Suhu
Suhu atau temperatur adalah faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Hal ini terjadi terkait dengan aktivitas enzim dan juga kandungan air di dalam tubuh tanaman. Semakin panas temperatur, semakin besar pula kebutuhan akan air. Namun ketersediaan air sudah pasti akan semakin berkurang, yang pada gilirannya akan menghambat proses pertumbuhan.
Temperatur yang dingin bisa memecahkan masa istirahat biji dan pucuk tanaman. Apabila tanaman ditempatkan di temperatur yang rendah, bisa memacu pembentukan ruas yang lebih panjang dibandingkan bila tumbuh di daerah bertemperatur tinggi.
Tanah
Tanah juga memiliki pengaruh terhadap tumbuh kembang tanaman. Tanaman bisa tumbuh dan berkembang secara optimal apabila kondisi tanah tempat tumbuhnya sesuai dengan nutrisi dan unsur hara yang diperlukan.
Kualitas kondisi tanah ditentukan oleh beberapa kriteria: suhu, kandungan mineral, kandungan air, serta derajat keasaman atau pH.
Keasaman tanah juga mempengaruhi perkembangan tanaman tertentu, namun masih bisa dimanipulasi. Biasanya untuk mengakali keasaman tanah, petani atau penggiat tumbuhan menambahkan zat-zat lain, agar keasamannya sesuai dengan tumbuhan yang ditanam.
Nah, demikian tadi beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dengan mengetahui faktor-faktor ini, diharapkan Anda mampu menentukan dan menyesuaikannya dengan kebutuhan tanaman yang akan Anda tanam.
Semoga bermanfaat.