Fodder Jagung, Pakan Alternatif Hijauan yang Bisa Dibudidayakan di Lahan Mini

  • Bagikan
Foto: suksesternakkambing.com
Foto: suksesternakkambing.com

Mediatani – Setiap hari hewan ternak membutuhkan pakan untuk menunjang asupan nutrisinya agar dapat tumbuh optimal dan sehat. Namun, masalah kekeringan yang kerap dihadapi peternak ketika musim kemarau  membuatnya kesulitan memenuhi kebutuhan pakan.

Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan teknologi yang dapat memberi solusi pada produksi hijauan yang dipengaruhi oleh musim itu. Salah satunya dengan menerapkan teknologi hidroponik budidaya fodder untuk pakan tenak. Cara modern ini, praktis dan mudah diterapkan dimana saja.

Fodder adalah teknologi yang diterapkan untuk menumbuhkan kecambah dengan sistem hidroponik dari biji-bijian. Salah satunya adalah fodder jagung, yang dinilai sangat cocok diterapkan bagi peternak yang memiliki lahan yang mini. Sebab, fodder jagung ini bisa disusun dalam rak-rak dan tidak memakan banyak tempat.

Menurut laporan analisis bahan pakan ternak, pakan fodder jagung hidroponik mengandung bahan kering antara 12-15 % setara dengan rumput yang masih segar.

Nafsu makan ternak dapat terjaga jika mendapatkan hijauan sebagai pakan alaminya. Pakan ini lebih hemat dari pada membeli pakan jadi, sebab 1 kg jagung dapat menghasilkan 10 kg hijauan dari teknologi fodder.

Setelah umur 7-14 hari, pakan ini dapat digunakan untuk hewan ternak seperti sapi, kambing, domba dan lainnya. Dengan demikian, budidaya peternakan dapat terus berkembang dan memberi keuntungan bagi pelaku usahanya.

Melansir dari gagasanpertanian.com, teknologi fodder yang telah diterapkan oleh petani di India ini, hanya dengan memanfaatkan luas lahan  30 m2 sudah dapat menghasilkan 120 kg fodder jagung.

Setiap 1 kg jagung menghasilkan kurang lebih 10 kg fodder jagung, artinya dengan biaya 3000-6000 rupiah, petani dapat menghasilkan 10 kg pakan.

Hidroponik Fodder Jagung
Hidroponik Fodder Jagung

Bagi anda yang memiliki lahan memadai, sangat disarankan untuk mempraktikkan budidaya fodder jagung ini, terutama di pekarangan rumah atau di tempat sempit lainnya. Adapun cara pembuatannya sebagai berikut:

  1. Siapkan media tampung yaitu wadah yang agak besar dan datar, bisa menggunakan nampan atau baki.
  2. Ukuran wadah disesuaikan dengan ruangan yang tersedia atau sesuai dengan kebutuhan pakan hijauan ternak anda.
  3. Bagian bawah wadah dilubagi kecil-kecil, agar air tidak mengenang untuk mencegah pembusukan pada akar.
  4. Lama perendaman biji jagung yaitu 12 jam
  5. Setelah mengalami perendaman, biji jagung kemudian ditebar di media. Agar butiran jagung tetap lembab, sebaiknya menutup dengan koran yang dibasahi.
  6. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan sprayer selama 3 atau 4 jam sekali.
  7. Hari ke-2 akan muncul tunas kecil, untuk pertumbuhan maksimal agar melakukan penyiraman secara rutin.
  8. Apabila budidaya fodder skala besar, baiknya menggunakan timer sprayer agar memudahkan penyiraman.
  9. Usia 10 hari, akar jagung akan setinggi 2 cm dan berwarna putih bersih.
  10. Idealnya umur 11-14 hari bisa dipanen. Meskipun ada juga peternak ketika umur 7 hari sudah melakukan panen. Dengan menggulung foddernya dan melakukan penyiraman pada akarnya, agar aroma air yang masih tersisa dibagian akar hilang.
  11. Fodder jagung siap dikonsumsi oleh ternak anda.

Fodder jagung bisa juga dipotong-potong kecil terlebih dulu sebelum diberikan kepada ternak domba dan kambing anda. Hal ini dilakukan agar memudahkan kambing dan domba memakan semua fodder dari ujung akar sampai dengan ujung daun, jadi tidak ada yang tersisa.

Fodder yang baru dipanen dapat dikering anginkan dahulu agar kadar airnya bisa berkurang. Setelah itu barulah diberikan ke hewan ternak. Meski pada awalnya ternak tidak begitu suka, namun lama-lama ternak akan suka jika dibiasakan.

  • Bagikan