Mediatani – Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), M. Abdul Ghani mengungkap jika restrukturisasi di sektor bisnis gula merupakan salah satu program strategis dari 88 program lain dari Kementrian BUMN di kabinet yang ada saat ini. Dengan program ini, PTPN dapat turut mendorong kesejahteraan petani lewat sektor gula atau pertanian tebu.
Dirinya menjelaskan jika PTPN III akan fokus untuk mencapai ketahanan gula nasional dengan berbagai langkah strategis. Salah satu langkahnya adalah meningkatkan produksi gula hingga 1,8 ton agar terjadi swasembada gula pada tahun 2025 sesuai rencana. Hal tersebut juga berfungsi untuk memberikan kesejahteraan bagi petani tebu.
Bisa dikatakan, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) adalah bagian yang bertanggung jawab untuk meningkatkan produksi gula sesuai program kementrian. Karena itu, Ghani mengungkap berbagai langkah yang akan dilakukan.
“Sehingga, persoalan disparitas kinerja pabrik produksi gula PTPN bisa terselesaikan. Pada tahun 2021, beberapa pabrik gula kami sudah memiliki kinerja yang optimum dengan harga pokok produksi sekitar Rp 8.000,” ungkap Gani di dalam keterangan resminya, pada Kamis (20/1/2022).
Membentuk PT Sinergi Gula Nusantara
Salah satu langkah konkret yang dilakukan PTPN III adalah membentuk PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) sekitar pada 17 Agustus 2021 lalu.
PT tersebut merupakan gabungan dari tujuh anak perusahaan pengelola tebu nasional, antara lain: PTPN II dari Sumatera Utara, PTPN VII dari Lampung, PTPN IX dari Jawa Tengah, PTPN X, PTPN XI, dan PTPN XII dari Jawa Timur, serta PTPN XIV dari Sulawesi Selatan
Pembentukan PT SGN tersebut memiliki tiga inisiatif pokok, antara lain:
- Modernisasi pabrik gula
- Intensifikasi melalui optimalisasi produktivitas, dan
- Ekstensifikasi lahan
Semua inisiatif pokok tersebut akan dilaksanakan dengan bersinergi bersama BUMN dan kemitraaan lain, antara lain para petani tebu. Dari langkah ini, diharapkan akan ada dampak positif bagi berbagai hal, terutama ketahanan pangan di Indonesia.
“Kesejahteraan petani tebu rakyat terwujud adalah faktor yang menjadi kunci untuk mewujudkan kemandirian gula nasional,” ungkap Ghani.
Beberapa langkah tersebut bisa dikatakan sebuah bukti jika kali ini PTPN akan lebih serius dan intens dalam mengembangkan produksi gula di Indonesia. Sehingga, selain bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, proyeksi ke depan tentu diharapkan Indonesia bisa ekspor gula ke luar negeri.
PTPN dan BUMN pangan lain akan hadir untuk mengoptimalkan kesejahteraan para petani tebu. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pendampingan, pendanaan, dan sosialisasi untuk peningkatan produktivitas dan memotivasi petani untuk menanam tebu.
Langkah strategis yang bisa dilakukan saat ini adalah optimalisasi masa tanam, penataan komposisi, penggunaan varietas unggul baru, aplikasi pemupukan dengan waktu dan dosis yang tepat, serta perbaikan suplai air.