Meski begitu, ia tidak memungkiri jika teknologi IoT di Indonesia masih sangat baru dan pengembangnya terbatas. Oleh karena itu, Habibi Garden bertekad untuk menjadi startup dengan teknologi IoT terdepan.
Tak hanya itu, aplikasi ini juga sudah di uji cobakan pada beberapa petani tomat di Cipanas.
Irsan mengatakan, rata-rata petani tomat Cipanas memperoleh lonjakan hasil panen dari yang biasanya 6.000 kg per lahan, naik menjadi 7.000 kg per lahan.
“Tentunya lonjakan petani tersebut, setelah menggunakan perangkat digital dan aplikasi Habibi Garden buatan Kami,” ujar Irsan.
Kata Irsan, perangkat dan aplikasi ini tidak hanya dikususkan bagi petani, tetapi bisa digunakan masyarakat umum lainnya.
“Masyarakat umum bisa juga mencobanya, kusus bagi aplikasinya bisa di download langsung dari playstore,” jelas Irsan.
Kerja sama antara Habibi Garden dengan Telkomsel sendiri masuk ke dalam program baru bernama PETANI (Peduli Tani Anak Negeri) dari perusahaan telekomunikasi tersebut.
PETANI disebut Telkomsel sebagai sebuah program e-agrikultura yang bertujuan memberdayakan komunitas petani di Indonesia dari hulu ke hilir melalui pemanfaatan teknologi, khususnya seluler dan Internet of Things (IoT).