Gubernur NTT Janji Bakal Bangun Pabrik Pakan di Sumba Tengah

  • Bagikan
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H bersama Bupati Sumba Tengah, Drs.Paulus SK Limu, Wakil Bupati Sumba Tengah, Ir.Daniel Landa dan Pejabat Bupati Sumba Barat, Cosmas Damianus Lana, S.H dan sejumlah pejabat lainnya serta masyarakat Sumba Tengah memanen padi seluas 3000 ha di Desa Wailawa, Sumba Tengah, Kamis (15/4/2021)/Via Poskupang/IST

Mediatani – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, berjanji bakal mendirikan pabrik pakan ternak (makanan ternak) di Pulau Sumba, tepatnya di Waibakul, Ibu Kota Kabupaten Sumba Tengah tahun 2022.

Rencananya, targetnya pabrik pakan ternak tersebut pun mulai beroperasi pada tahun 2023 mendatang.

Pada tahun 2021 ini, pemerintah Propinsi NTT sedang membangun pabrik pakan ternak di Pulau Timor yang kemudian diharapkan rampung di tahun 2021 ini.

Dengan kehadiran pabrik pakan ternak tersebut, ditengrai mampu memudahkan masyarakat Sumba memelihara ternak babi, kambing, ayam, itik, bebek dan lainnya.

Warga juga nantinya, tidak perlu lagi memasok pakan ternak dari NTB, Bali dan Jawa karena sudah dapat memproduksi pakan ternak sendiri.

Karena itu ia meminta pemerintah dan masyarakat Sumba Tengah, Sumba Barat, Sumba Barat Daya dan Sumba Timur mensukseskan program tanam jagung di kabupaten masing-masing.

Dari situ, nantinya seluruh hasil jagung para petani di empat kabupaten di Pulau Sumba akan masuk pabrik pakan ternak di Sumba Tengah.

Gubernur NTT memaparkan itu dalam sambutannya pada acara menanam jagung dan memanen padi di Sumba Tengah, Kamis (15/4/2021), mengutip, Jumat (16/4/2021) dari laman Pos-Kupang.com.

Menurut dia, di Sumba Tengah khususnya dan Pulau Sumba umumnya masih terdapat lahan luas untuk mengembangkan penanaman jagung.

Oleh karena itu, ke depannya, pemerintah akan meminta TNI dan Polri bersama-sama petani, bekerjasama mengolah lahan untuk menanam jagung.

Melalui kerjasama yang baik pastinya mendatangkan hasil berlimpah pula.

NTT Kembangkan Sorgum sebagai Pakan Ternak

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat juga sebelumnya, meminta agar komiditas Sorgum dikembangkan lebih baik lagi dalam menunjang perekonomian di NTT.

Viktor kemudian menugaskan Dinas terkait seperti Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan, Dinas Peternakan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang dinilainya harus memiliki sinergitas dalam pengembangan sorgum.

Pernyataan tersebut diungkapkannya pada saat memberikan sambutan dalam kegiatan Panen Perdana Sorgum Bioguma 3, Kerja Sama Pemprov NTT (Biro Umum Setda Provinsi NTT ) bersama Sejati Petani Sorgum Indonesia (Sepasi) NTT yang dilaksanakan di lahan helipad Biro Umum pada Senin, 29/3.

“Benih Sorgum Bioguma 3 ini adalah varietas baru yang sudah dikenal di banyak daerah. Berdasarkan riset, sorgum bioguma 3 ini kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan bibit sorgum sebelumnya. Riset seperti ini sangat dibutuhkan dunia,” kata Viktor Bungtilu Laiskodat, melansir Selasa (30/3/2021) dari situs Gatra.com.

Sorgum bioguma 3 ini, lanjut dia, kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan bibit sorgum sebelumnya. Karena itu harus dikembangkan.

“Maka dari itu, saya harap Dinas Pertanian siapkan lahan dengan baik, kelola sampai bisa menjadi pakan ternak. Kemudian juga Dinas Peternakan siapkan desain anggaran untuk ternak sapi yang memanfaatkan pakan,” jelas Gubernur.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Leky Koli mengatakan akan terus mengembangkan pemanfaatan sorgum.

“Kita integrasikan komoditas sorgum ini menjadi multifungsi. Tidak hanya beras sorgum, namun batang dan daun juga untuk kebutuhan bahan pakan ternak. Bila dilakukan dalam skala besar akan sangat membantu mendukung produksi bahan pakan ternak, juga bisa dimanfaatkan untuk bioetanol,” jelas Leky Koli.

Ia menuturkan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan menindak lanjuti keinginan Gubernur bersama Wakil Gubernur dalam pengembangan kapasitas sorgum.

Tahun 2020 ditanam seluas 2.800 Ha dan tahun 2021 menuju 3.200 Ha, dan kami ingin 2022 menjadi 50.000 Ha. “Dengan lahan seluas akan disiapkan 1000 mesin pencacah batang dan daun untuk bisa hasilkan pakan ternak ,” jelas Leky. (*)

  • Bagikan