Mediatani – Untuk mempercepat lahirnya petani milenial di berbagai daerah, Kementerian Pertanian (Kementan) gencar mendorong beragam program nasional yang berkaitan dengan kewirausahaan. Upaya tersebut dilakukan dengan merangkul para stakeholder, mulai dari pemerintah daerah hingga perguruan tinggi.
Dalam meregenerasi petani, salah satu program andalan dari Kementan adalah Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) yang telah berjalan sejak tahun 2016. Program ini telah berhasil melahirkan ratusan wirausahawan muda di sektor pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian harus didorong untuk menjadi subsektor ekonomi yang maju, mandiri dan modern.
“Dan hal tersebut harus didukung oleh kapasitas SDM Pertanian yang professional, mandiri dan berdaya saing,” ujar Mentan Syahrul dilansir dari laman radarbogor.id.
Mentan Syahrul mengaku optimis, kaum milenial yang kreatif dan inovatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian agar bisa menjadi lebih maju, mandiri, dan modern.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi. Dia menyemangati para pelaku usaha milenial untuk turut terlibat dalam menyukseskan sektor pertanian.
Kelompok PWMP Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor berhasil menjawab tantangan tersebut dan membuktikan bahwa usaha mereka yang diberi nama Ceca’s Food ini bisa mendulang kesuksesan.
Ceca’s Food berdiri sejak tahun 2021. Untuk pemberian nama Ceca’s Food itu sendiri diambil dari nama anggota usaha yaitu “Cecep, Evi, Cici, dan Anggita”. Sesuai dengan namanya, Ceca’s Food menghadirkan Bakso Original, Bakso Telur dan Bakso Mercon.
Ceca’s Food melakukan produksi olahan daging ayam dan sapi menjadi bakso. Kemudian diolah menjadi makanan yang dikemas dengan cara kekinian dan modern dengan berbagai varian.
Kelompok usaha mahasiswa yang beranggotakan mahasiswa semester 3 Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) ini bahkan pernah diundang untuk mengisi acara podcast program Info Unik di RRI Bogor pada Senin (7/2/22). Hal ini karena kesuksesannya dalam menjual produk inovasi serta kualitas rasa yang disukai banyak kalangan.
Cecep, salah satu anggota grup menjelaskan keunggulan dari produk rintisannya ini. Dia mengungkapkan bahwa produknya bisa tahan paling lama 1 bulan dalam freezer. Selain itu banyak varian menunya, bebas bahan pengawet, harga terjangkau dengan kualitas produk yang baik dan dikemas dengan gaya modern dan kekinian.
Sementara untuk target pasar dari Ceca’s Food adalah semua civitas akademik di lingkup kampus, diantaranya mahasiswa, dosen hingga masyarakat umum.
Sedangkan cara pemasarannya dilakukan melalui offline dan online, seperti di Tokopedia dan Shopee. Meskipun usaha mereka baru berjalan sekitar 6 bulan, tetapi profit dari Ceca’s Food yang dihasilkan saat ini telah mencapai jutaan rupiah.
“Untuk offline bisa delivery order atau bisa juga makan ditempat. Dan untuk pemasaran secara online customer dapat melakukan pemesanan melalui akun media social kami di Instagram dan tiktok @ceca_food,” jelas Evi anggota Ceca’s Food lainnya.
Dalam menjalankan usaha ini, mereka mengaku sama sekali tidak mengganggu kegiatan kuliah. Biasanya dalam memproduksi, mereka lakukan di hari sabtu dan minggu. Sementara untuk penjualan, dilakukan pada hari senin hingga jumat setelah pulang kuliah.