Mediatani – Alih-alih memilih melanjutkan cita-citanya menjadi akademisi, Hendy Darian, alumni magister dari salah satu universitas terbaik di Eropa ini memutuskan untuk terjun ke sektor bisnis perikanan. Selama menempuh pendidikan S2-nya, Hendy pernah mengikuti magang dan melakukan penelitian di salah satu perusahaan perikanan lokal di Belanda.
Pemilik bisnis tempat Hendy magang pun mendukungnya untuk berbisnis di sektor perikanan setelah melihat hasil kerja dan laporan yang ia berikan sangat representatif dengan skill presentasi yang baik.
Baginya, merintis bisnis selagi muda menjadi tantangan tersendiri untuknya dan juga bisa membuka peluang lapangan pekerjaan.
“Banyak hal menarik yang saya temukan saat magang di perusahaan itu, ternyata setiap spesies ikan mempunyai sisi menarik untuk diteliti dan dikembangkan apalagi soal asupan nutrisi (pakan ikan) dan kaitannya dengan tumbuh kembang ikan.” Cerita Hendy pada mediatani.co (Minggu, 4/7/2021).
Motivasi Hendy pun didukung kuat dengan potensi ikan hias di Indonesia. Indonesia sendiri memiliki 3.567 jenis ikan air laut, 1.226 jenis ikan tawar, 128 jenis ikan endemik (asli) Indonesia dan sebanyak 400 jenis lainnya adalah ikan hias air tawar.
Perdagangan ikan hias dunia menunjukkan 80-90% didominasi oleh ikan hias air tawar (Fishbase, 2016). Dari potensi tersebut bisa dilihat bahwa peluang ini tidak hanya akan menguntungkan para pembudidaya ikan hias saja tapi juga dari sektor bisnis produksi pakan ikan.
Langkah Pertama Hendy Darian Memulai Usaha
Tak lama setelah menyelesaikan studi S2 nya di Belanda, Hendy pun memulai mencoba mengaplikasikan ilmu yang didapatnya saat pulang ke Indonesia. Gabus adalah percobaan pertamanya. Ia menemukan bahwa ternyata anakan ikan yang masih muda membutuhkan pakan alami, pakan yang berasal dari organisme hidup (live feed).
Dalam usahanya mencari pakan untuk anakan ikan gabus, ia mendapati bahwa tidak banyak pembudidaya pakan hidup yang ada di lingkungannya, di Solo, Jawa Tengah. Para pembudidaya ikan bahkan harus mengambil stok pakan hidup dari daerah lain seperti Boyolali. Dari sinilah, Hendy melihat peluang untuk mengembangkan bisnis live feed di kota Solo.
Memilih Daphnia magna
Salah satu jenis pakan hidup yang menarik perhatian Hendy adalah Daphnia magna atau yang lebih dikenal dengan sebutan kutu air raksasa di kalangan petani dan penghobi ikan hias.
Menurut Hendy, tidak seperti jenis pakan hidup yang lainnya, ikan hias yang mengonsumsi Daphnia magna akan memiliki pertumbuhan yang baik. Contohnya, bentuk ekor yang bagus dan kuat serta kulit mengkilap pada ikan cupang yang mengkonsumsi kutu air raksasa.
Jika dibandingkan dengan pakan hidup dari jenis cacing sutera, tampilan ikan yang akan diikutsertakan kontes akan terlihat tidak optimal. Hal tersebut diakibatkan oleh kandungan lemak yang lebih tinggi pada cacing sutera.
Untuk menjaga kualitas pakan hidup, selama proses budidaya Hendy menjaga sterilisasi dari produknya dengan menguras air secara berkala. Misalnya, tempat budidaya kutu air atau moina yang rentan terkontaminasi kutu Z dan kutu Baty yang dikenal membahayakan kelangsungan hidup ikan hias.
Jika pakan hidup tidak laku, produk langsung dibuang. Hal ini untuk menghindari tumbuhnya kutu air jenis lain. Selain itu, Hendy juga mempelajari komposisi tiap pakan dan fungsinya sehingga tidak asal jual kepada konsumennya. Adanya pengetahuan produk yang jelas dan terukur akan sangat membantu konsumen untuk menentukan pakan apa yang paling sesuai dengan kebutuhannya.
“Ikan hias ini sudah menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia sejak lama dan saya melihat pakan hidup Daphnia magna potensial untuk dikembangkan di Solo. Setelah bisa mandiri mencukupi pakan, kedepannya bisa merambah ke industri ternak ikan hiasnya sehingga sistem pertanian yang efisien bisa terbentuk dari sini.” Tutur Hendy.
Hendy Mengembangkan Hasil Riset Mandiri
Di wilayah Jawa Tengah sendiri, komoditas ikan hias yang paling banyak adalah dari jenis koi, cupang, koki, guppy dan arwana. Guppy menjadi salah satu yang paling diminati oleh para hobies (penggemar ikan hias). Jadi memilih pakan hidup yang bergizi untuk ikan guppy sangatlah penting.
Pada penelitian mandiri yang dilakukan oleh Hendy menghasilkan temuan bahwa ikan guppy yang diberi pakan Daphnia magna tidak meninggalkan kotoran yang banyak di aquarium. Hal ini tentu saja kan membantu pertumbuhan guppy dan mengurangi resiko terkena penyakit.
Strategi Usaha Live Feed Milik Hendy
Tidak hanya pakan hidup, ada beberapa produk lain yang dijual Hendy baik di offline store maupun online store miliknya di HD Live Feed Center. Produk tersebut antara lain cacing darah beku, garam ikan, ekstrak ketapang laut untuk antibiotik dan pellet ikan. Menurut Hendy, diversifikasi produk sangatlah penting untuk mengembangkan bisnisnya. Jika hanya menjual satu produk saja peminat hanya sedikit.
“Mau sebagus apapun produkmu, kalau tidak ada produk lain yang banyak dicari oleh konsumen. Ya sama saja rugi”, Ungkap Hendy.
Ia juga memasarkan produknya dengan memberikan sampel produknya secara gratis dan meminta review dari konsumennya untuk perbaikan kualitas. Hal ini juga menjadi salah satu cara Hendy untuk mengenalkan produknya sehingga bisa bersaing dengan produk lain yang sudah ada lebih dahulu.