Herbisida Sistemik – Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat unggul di Indonesia. Tidak di pungkiri lagi, karena mayoritas besar masyarakat Indonesia bermatapencaharian sebagai seorang petani. Tidak mudah memang menjalani pekerjaan sebagai seorang petani. Butuh kesabaran yang luar biasa untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Belum lagi tanaman yang di tanam mengalami gangguan, terutama di sebabkan oleh tanaman pengganggu atau biasa di sebut dengan gulma.
Tanaman pengganggu ini sangat merugikan bagi petani jika tidak segera di berantas, karena jika terus di biarkan, gulma akan memengaruhi hasil dari pertanian. Oleh karena itu, petani yang mengalami masalah tersebut di himbau untuk segera memberantasnya dengan menggunakan herbisida misalnya herbisida sistemik.
Selain itu, penggunaan herbisida lebih ekonomis dan efektif dalam pengendalian gulma dari pada menggunakan cara yang lain. Pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida ini di maksudkan agar pertumbuhan gulma tidak terus bertambah banyak.
Herbisida sendiri yaitu senyawa yang dapat di gunakan untuk menekan atau memberantas pertumbuhan gulma yang mana nantinya jika tidak segera di berantas akan menyebabkan turunnya hasil dari pertanian. Herbisida sangat di perlukan jika memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan hanya memiliki sedikit tenaga kerja.
Senyawa ini dapat di sebarkan pada lahan pertanian yang mengalami gangguan gulma. Dengan penggunaan herbisida secara teratur, tanaman penganggu akan di kendalikan oleh herbisida tersebut hingga nantinya lama kelamaan akan mati dan tidak mengganggu lahan pertanian lagi. Herbisida sendiri ada dua. Herbisida sistemik dan herbisida kontak.
Sedangkan herbisida sistemik yaitu herbisida yang cara kerjanya akan menyebar keseluruh tubuh atau seluruh bagian jaringan tumbuhan pengganggu atau gulma, mulai dari daun hingga sampai akar-akarnya. Herbisida ini berbeda dengan herbisida kontak, yang mana herbisida kontak bekerja dengan sangat cepat dan efektif dengan mematikan langsung jaringan-jaringan gulma yang terkena oleh larutan herbisida ini.
Tapi kelemahannya yaitu gulma akan tumbuh kembali dengan pertumbuhan yang sangat cepat di karenakan perakaran dari gulma tersebut tidak terkena cairan herbisida yang di semprotkan. Hal tersebut terjadi karena herbisida kontak hanya bekerja pada jaringan yang terkena cairan yang di semprotkan, sedangkan perakaran dari gulma tidak terkena semprotan cairan tersebut.
Cara Kerja Herbisida Sistemik Untuk Memberantas Gulma Sampai Ke Akar-akarnya
Cara kerja herbisida sistemik memang tidak secepat herbisida kontak. Yang mana herbisida kontak dapat mematikan gulma hanya dengan waktu 2 sampai 3 jam saja. Berikut akan di jelaskan mengenai cara kerja herbisida sistemik untuk memberantas gulma sampai ke akar-akarnya.
- Herbisida ini membutuhkan waktu 1 sampai 2 hari untuk dapat mematikan gulma hingga ke akar-akarnya. Hal tersebut di karenakan, herbisida ini tidak langsung membunuh jaringan yang ada pada tanaman pengganggu atau gulma. Tetapi herbisida ini akan mengganggu proses fisiologi jaringan gulma. Hingga nantinya akan mematikan jaringan daun, tunas, sampai perakarannya, sehingga tunas-tunas tanaman gulma ini akan mati dan tidak akan tumbuh lagi di karenakan pertumbuhannya akan relatif sangat lambat sehingga dapat lebih mudah untuk di kendalikan.
- Efek yang di timbulkan pada tanaman gulma yang telah terkena herbisida ini yaitu efek kematian yang terjadi secara merata keseluruh jaringan gulma. Itulah keistimewaan herbisida ini.
- Selain itu, herbisida ini dapat di gunakan dengan cara di semprot dengan memerlukan sedikit pelarut, tidak seperti herbisida kontak yang membutuhkan banyak pelarut akan dapat bekerja dengan maksimal. Penggunaan herbisida jenis ini secara keseluruhan dapat menghemat waktu, tenaga kerja dan biaya pengaplikasian.
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam penggunaan herbisida sistemik. Yang pertama yaitu gulma yang akan di berantas harus dalam masa pertumbuhan. Kemudian, cuaca pada saat pengaplikasian harus cerah dan tidak ada tanda-tanda akan turunnya hujan. Jadi, sebelum mengaplikasikan herbisida ini, pastikan terlebih dahulu apakah akan turun hujan atau tidak. Jangan mengaplikasikan jika cuaca tidak mendukung. Selanjutnya yaitu gunakan air bersih sebagai bahan pelarut.
Tapi perlu di ketahui, penggunaan herbisida secara terus menerus akan menyebabkan tanaman pengganggu atau gulma akan kebal atau resisten terhadap herbisida yang di semprotkan, sehingga akan lebih sulit untuk memberantasnya. Jadi gunakan seperlunya saja. Jika perlu tambahkan campuran yang dapat menurunkan kadar resistensi pada gulma jika di gunakan secara terus-menerus.