Ikan Tenggiri, Jenis Ikan Paling Sering Diolah Menjadi Kuliner

  • Bagikan
Ikan Tenggiri

Mediatani – Indonesia sejak dulu dikenal sebagai salah satu negara maritim terluas di dunia. Dengan wilayah perairan yang lebih luas dari daratan, Indonesia menjadi rumah bagi ribuan spesies ikan.

Spesies-spesies tersebut telah memberi banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia, baik sebagai bahan baku makanan, obat, vitamin, dan manfaat lain yang mendongkrak ekonomi masyarakat.

Salah satu jenis ikan yang cukup terkenal karena kelezatan dan kandungan nutrisinya yang tinggi, yaitu ikan tenggiri. Jenis ikan ini merupakan hasil laut yang sering menjadi bahan baku utama suatu resep makanan.

Salah satu olahan ikan tenggiri yang terkenal adalah pempek. Kelihaian masyarakat Palembang dalam mengolah ikan tenggiri memang sudah tidak diragukan lagi. Selain pempek, mereka juga bisa membuat tekwan dan otak-otak dengan menggunakan ikan tenggiri.

Olahan ikan tenggiri tidak hanya ditemui di Palembang, rasa manis dan gurihnya yang alami membuat ikan tenggiri cocok diolah menjadi berbagai macam kuliner khas di sejumlah daerah di Indonesia, seperti siomay dari Bandung dan kerupuk ikan dari Bangka.

Berbagai produk ikan tenggiri ini pun tidak hanya populer di negeri sendiri, baik ikan tenggiri yang telah diolah maupun yang belum juga telah menjadi produk yang cukup tersohor di kancah internasional.

Habitat Ikan Tenggiri

Ikan yang memiliki nama ilmiah Scomberomorus Commerson ini hidup pada iklim laut tropis yang dangkal. Wajar saja jika perairan Indonesia menjadi habitat yang nyaman bagi ikan pelagis yang satu ini.

Ikan yang masuk dalam kelompok karnivora (pemakan daging) ini biasanya mudah ditemukan di perairan Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan wilayah perairan lainnya di Indonesia timur seperti Maluku dan Irian.

Penyebarannya di berbagai penjuru negeri itu membuat ikan tenggiri menjadi komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Karena stoknya yang cukup melimpah di alam, tak heran jika banyak masyarakat yang menggunakannya sebagai bahan baku pembuatan masakan.

Selain karena dagingnya yang lembut serta memiliki perpaduan rasa manis dan gurih, ikan ini juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Dalam 100 gram daging ikan tenggiri terdapat 121 kkal energi.

Dari jumlah kalori tersebut, 74% nya berasal dari protein dan 26% sisanya berasal dari lemak. Selain itu, tenggiri juga mengandung lebih banyak mengandung vitamin B12 dan omega 3 dibanding jenis ikan yang lain.

Meski demikian, ikan ini disarankan tidak dikonsumsi secara berlebihan. Terutama bagi ibu hamil, karena ikan tenggiri mengandung merkuri yang jika dikonsumsi dalam porsi besar akan berdampak pada perkembangan saraf janin.

Dieskpor ke China

Pasca pandemi COVID-19 menghantam perekonomian masyarakat, dunia internasional secara perlahan mulai kembali melirik peluang ekspor-impor untuk pemulihan ekonomi.

Kelimpahan hasil laut Indonesia menjadi keunggulan yang patut kita sykuri karena berperan penting dalam upaya pemulihan ekonomi global ini. Termasuk ikan tenggiri yang menjadi salah satu komoditas yang kembali diekspor ke Cina.

Ikan tenggiri dan komoditas perikanan lainnya diekspor ke negeri tirai bambu pada Juni 2020 lalu. Bahkan, 27 ton ikan tenggiri dan layur langsung dikirim ke Cina pada peluncuran ekspor perdana. Pemerintah juga menargetkan ekspor dari sektor UMKM sebesar 14% pada tahun ini.

Ekspor ke Australia

Bersamaan dengan ekspor ikan tenggiri ke Cina, produk olahannya, pempek ternyata juga diminati pasar luar negeri. Dilansir dari Detik Finance, Ketua Umum Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), Roy N Mandey mengungkapkan bahwa pempek dan berbagai produk kuliner nasional lainnya akan diperkenalkan ke pasar Australia.

Upaya tersebut tentu selain mengenalkan pempek di mata dunia, juga menjadi peluang bagi para pengusaha UMKM untuk memperluas pasarnya. Hal ini semakin potensial seiring dengan pengesahan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) pada tanggal 05 Juli 2020 lalu.

  • Bagikan