Industri Pupuk Menjadi Penopang Kekuatan Sektor Perkebunan Sumsel

  • Bagikan

Mediatani – Komoditas perkebunan di Sumatra Selatan butuh untuk diperkuat dari sisi hulu melalui peningkatan produktivitas kebun dan pendampingan untuk petani.

Salah satu pihak yang memiliki andil yang besar terhadap sektor hulu perkebunan yaitu industri pupuk. PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, yang merupakan produsen pupuk pelat merah, dan telah menjadikan sektor perkebunan sebagai prioritas perusahaan.

Dilansir dari Sumatra Bisnis – Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan bahwa pabrik pupuk perusahaan berada di tengah episentrum komoditas perkebunan, seperti komoditas karet dan sawit.

Dia juga mengatakan bahwa, dengan hal itu maka sektor perkebunan juga menjadi perioritasnya karena belum banyak digarap. Selain itu, pihaknya juga tetap mendukung ketahanan pangan.

Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan dari Tim Jelajah Komoditas Sumatra pada Hari Selasa (16/3/2021).

Komitmen anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) itu diwujudkan dengan cara menghadirkan produk pupuk yang spesifik untuk aneka komoditas perkebunan.

Faktanya, selain urea dan produk inovasi lainnya, Pusri telah membuat pupuk NPK atau pupuk majemuk yang telah disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, seperti pupuk NPK sawit, NPK kopi, NPK singkong hingga lada.

“Dan produk NPK itu akan terus dikembangkan sehingga dapat memenuhi keinginan konsumen,” Ungkap Tri.

Menurutnya, pemupukan yang benar dan tepat menjadi faktor yang paling utama dalam upaya peningkatan produksi komoditas yang digarap oleh petani.

Walau pun demikian, saat ini masih banyak petani di Sumsel yang belum melakukan pemupukan dengan menggunakan dosis yang telah dianjurkan.

Tri menjelaskan bahwa Tujuan pabrik ini didirikan untuk mendukung petani. Dan saat ini pihaknya sedang bertransformasi untuk tidak sekadar menjual pupuk tapi juga melakukan pendampingan untuk petani.

Tri mengatakan jika transformasi perusahaan dapat diwujudkan melalui program Agrosolution, sebuah model bisnis yang mengintegrasikan sektor hulu, on-farm dan sektor hilir dari sistem agribisnis.

Orientasi dari Agrosolution adalah lebih kepada konsumen atau petani, dengan memberikan solusi-solusi pertanian. Harapannya dengan program ini dapat meningkatkan produktivitas hasil panen petani dan pendapatan petani.

Melalui pendampingan tersebut, Pusri berharap bahwa petani nantinya tidak merasa bergantung lagi dengan pupuk subsidi. Pasalnya dalam program Agrosolution ini perusahaan juga mengandeng berbagai pihak.

Bahkan pihaknya juga melibatkan perbankan untuk penyaluran KUR, dan juga asuransi pertanian, hingga off-taker industry.

Berdasarkan data yang telah dicatat oleh perusahaan, Pusri mendapat alokasi penyaluran pupuk urea subsidi sebanyak 152.717 ton dan 82.405 ton pupuk NPK bersubsidi.

Alokasi tersebut kemudian disalurkan untuk petani yang tersebar di 17 kabupaten dan kota di Sumsel.

Perusahaan ini telah menorehkan kinerja positif di sepanjang tahun 2020. Bahkan, hasil produksi yang didapatkan mampu melampaui target RKAP, di mana produksi amoniak mencapai 127%, pupuk urea 129%, dan pupuk NPK sebesar 121%.

Di bidang penjualan, kondisi yang terjadi melampaui target dan dapat terealisasi baik untuk pupuk subsidi sebesar 117% dan pupuk komersil atau nonsubsidi sebesar 128%.

Dengan dua faktor inilah yang akhirnya bisa mendorong terlampauinya target laba dengan pencapaian 157 persen dari target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).

 

  • Bagikan