Ingin Aplikasikan Herbisida? Kenali Jenis-Jenis Berdasarkan Penggolongannya

  • Bagikan
Ilustrasi: Penyemprotan herbisida pada tanaman padi

Mediatani – Gulma merupakan rumput liar yang tumbuh diantara tanaman budidaya. Keberadaan gulma akan menjadi pesaing dalam mendapatkan unsur hara, air dan sinar matahari. Karena itu, keberadaan gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya.

Gulma pada tanaman umumnya dikendalikan dengan penyiangan (matun). Namun, pengendalian gulma dengan cara ini dianggap kurang begitu efektif untuk daerah-daerah yang jumlah tenaga kerjanya terbatas.

Untuk itu, solusi untuk pengendalian gulma yang efektif dan efisien salah satunya yaitu dengan menggunakan herbisida.

Herbisida merupakan bahan kimia yang digunakan dalam mengendalikan tumbuhan pengganggu (gulma), seperti alang-alang, rumput dan semak liar. penggunaan herbisida biasanya ditentukan oleh stadia pertumbuhan dari tanaman utama dan gulma.

Dilansir dari corteva.id, Berikut beberapa penggolongan herbisida sesuai dengan penggunaannya.

1.  Berdasarkan pertumbuhan gulma

Penggolongan herbisida berdasarkan fase pertumbuhan gulma dibagi menjadi herbisida pra-tumbuh dan pasca-tumbuh.

a. Herbisida Pra-tumbuh

Herbisida pra-tumbuh diaplikasikan pada tanah sebelum gulma mulai tumbuh. Semua herbisida pra-tumbuh, merupakan soil acting herbicide atau herbisida yang diaplikasikan ke tanah dan bersifat sistemik.

Contoh dari herbisida ini diantaranya oksadiazon, oksifluorfen, diuron, ametrin, bromacil, butaklor dan metil metsulfuron.

b. Herbisida Pasca-tumbuh

Herbisida pasca-tumbuh diaplikasikan saat gulma sudah mulai tumbuh. Semua herbisida pasca tumbuh merupakan foliage applied herbicide atau herbisida yang diaplikasikan ke gulma dan bisa bersifat sistemik ataupun non-sistemik.

Contoh dari herbisida pasca-tumbuh yaitu glufusinat glifosat, paraquat dan propanil.

2. Berdasarkan tipe translokasi dalam tanaman

Penggolongan herbisida berdasarkan tipe translokasi dibagi menjadi herbisida kontak (tidak translokasikan) dan sistemik (ditransloksi)

a. Herbisida Kontak (Tidak Ditranslokasikan)

Herbisida kontak digunakan untuk mengendalikan gulma dengan cara mematikan bagian gulma yang terkena langsung dengan herbisida. Sifat herbisida ini yaitu tidak ditranslokasikan atau tidak dialirkan dalam tubuh gulma.

Contoh herbisida kontak yang bersifat selektif yaitu oksifluorfen, oksadiazon dan propanil. Sementara yang bersifat non selektif yaitu parakuat dan glufosinat.

b. Herbisida Sistemik (Ditranslokasikan)

Herbisida ini mematikan gulma melalui proses translokasi racun ke seluruh bagian-bagian gulma. Herbisida sistemik dapat diaplikasikan melalui tajuk maupun melalui tanah.

Contoh herbisida yang diaplikasikan melalui tajuk diantaranya herbisida sulfosat, glifosat dan ester. Sedangkan yang diaplikasikan melalui tanah yaitu herbisida atrazin, metribuzin, ametrin dan diuron.

3. Berdasarkan selektifitasnya

Penggolongan herbisida berdasarkan tingkat selektifitasnya dibagi menjadi herbisida non-selektif dan selektif.

a. Herbisida Selektif

Herbisida selektif yaitu herbisida yang bersifat beracun untuk jenis gulma tertentu. Contoh herbisida ini diantaranya diuron, ametrin, klomazon, oksifluorfen dan karfentrazon.

b. Herbisida Non-selektif

Herbisida non-selektif yaitu herbisida yang dapat mematikan hampir semua jenis tumbuhan bahkan termasuk juga tanaman yang dibudidayakan. karena itu, perlu hati-hati untuk mengaplikasikan herbisida ini. Contoh herbisida ini yaitu paraquat dan glifosat.

Dalam memilih herbisida, yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu adalah gulma apa yang akan dikendalikan dan pada tanaman apa yang dibudidayakan.

Sebagai contoh, untuk herbisida non selektif (glifosat) sering digunakan untuk mengendalikan gulma pada tanaman yang memiliki batang keras, tanpa olah tanah pada pertanaman jagung, singkong, perkebunan sawit, nanas dan mangga.

Tetapi tidak untuk digunakan untuk pengendalian gulma pada tanaman lunak seperti kebun bunga dan pertanaman padi karena bisa saja tanaman tersebut ikut mati akibat herbisida tersebut.

Dari penjelasan di atas, poin penting dari pengaplikasian herbisida yaitu harus disesuaikan dengan petunjuk pada label kemasan (pada herbisida kimia) agar pengaplikasiannya tidak menimbulkan dampak kerugian bahkan berefek negatif pada kematian tanaman yang dibudidayakan.

 

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version