Ingin Meningkatkan Produksi Buah Sawit, Gunakan 6 Pupuk Ini

  • Bagikan
Ilustrasi: Pemupukan Tanaman Sawit

Mediatani – Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen sawit terbesar di dunia. Oleh karena itu, sawit masih termasuk sebagai komoditas penting karena dapat memberikan devisa besar bagi Indonesia.

Sawit umumnya dioleh menjadi minyak nabati yang diperoleh dari buahnya. Agar dapat memperoleh produksi buah yang tinggi, sawit tentu saja perlu diberikan perawatan yang baik.

Pemberian nutrisi yang tepat juga menjadi salah satu faktor untuk mendukung produksi sawit. Nutrisi yang diberikan secara berimbang akan mengoptimalkan pertumbuhan serta produktivitas sawit. Pemberian nutrisi dapat dilakukan melalui pemupukan.

Ada berbagai jenis pupuk yang dapat diberikan pada tanaman sawit, dimana pemberian pupuk tersebut dapat merangsang pembuahan pada tanaman sawit serta meningkatkan kuantitas dan kualitas buah sawit.

Nah, apa saja jenis pupuk tersebut? Dilansir dari cybex.pertanian.go.id, berikut adalah jenis-jenis pupuk perangsang buah sawit yang perlu Anda ketahui.

1. Pupuk Organik Bokashi

Pupuk bokashi merupakan pupuk yang terbentuk dari hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti kotoran hewan, serbuk gergaji, sekam, kotoran hewan dan bahan organik lainnya. Pupuk bokashi yang telah matang mengandung sangat banyak nutris serta mudah diserap oleh tanaman melalui akarnya.

Keberadaan EM4 dalam bokashi juga mampu menekan mikroorganisme patogen pada tanaman sawit. Unsur hara makro dan mikro tersedia sekaligus dalam bokashi padat, dimana unsur hara tersebut berguna sebagai nutrisi tanaman sawit.

Untuk tanaman sawit, pupuk organik dapat diberikan sebagai pupuk dasar dan pemberiannya dapat diulang sekitar sekali dalam rentan waktu 6 bulan. Bokashi untuk tanaman sawit disarankan dibuat dari pupuk kompos yang dicampur pupuk kandang.

2. Pupuk Fosfor (Phospat)

Selanjutnya, pupuk yang dapat merangsang pembuahan pada sawit adalah pupuk phospat. Phosfat mengandung unsur hara fosfor yang berfungsi dalam proses pertumbuhan sawit.

Fosfor sangat dibutuhkan dalam masa pembungaan. Selain itu, fosfor juga akan merangsang pengakaran tanaman yang kuat. Contoh pupuk yang banyak mengandung fosfor adalah SP-36. Sedangkan saat memasuki fase pembungaan sebaiknya menggunakan pupuk phospat cair seperti agrophos.

3. Pupuk Kalium

Kalium merupakan unsur hara yang berperan dalam mengatur proses buka tutup pada stomata. Proses buka tutup stomata akan berpengaruh terhadap penguapan air pada tanaman. Selain itu, unsur kalium juga berperan dalam mempertebal dinding sel serta menstimulus pertahanan alami pada tanaman.

Unsur ini juga berguna membantu tanaman sawit memasuki fase pembentukan buah sekaligus dapat memperbaiki kualitas buah pada. Oleh karena itu, unsur kalium yang cukup pada tanaman sawit akan menjadikan sawit memiliki batang yang kuat serta memiliki buah yang banyak dan berbobot.

Pemberian pupuk kalium dilakukan pada saat pemupukan dasar yang bersamaan dengan pupuk organik dengan pupuk phospat. Pemberian kalium perlu diulang terutama saat memasuki musim kemarau dan saat sawit mulai memasuki fase pembentukkan buah. Beberapa sumber kalium yaitu KCL, MKP, KNO dll

4. Pupuk Mikro Plant Activator

Pupuk mikro merupakan pupuk majemuk yang memiliki berbagai kandungan unsur hara mikro seperti Cl, Mo, Mn, Fe, Cu, dll. Unsur hara mikro memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang proses metabolisme tanaman dan dapat mengaktifkan senyawa-senyawa kimia seperti enzim dan hormon pada jaringan tanaman.

Pemberian pupuk mikro sebaiknya tidak dilakukan di awal, namun setelah tanaman berusia sekitar 1 bulan. Pemberian pupuk ini dilakukan sebanyak 1-2 kali dalam sebulan.

Pemberian pupuk mikro dapat menjadi lebih intens pada saat memasuki fase generatif. Ini dimaksudkan agar tanaman dapat menghasilkan bakal buah sawit yang lebih banyak. Beberapa contoh pupuk mikro seperti Primarin-B dan YaraVita Complex.

5. ZPT (Zat Pengatur Tumbuh)

Meskipun sudah dilakukan proses pemupukan, ada baiknya untuk menambahkan ZPT agar merangsang keluarnya buah sawit menjadi lebih banyak.

Auksin dan giberelin merupakan ZTP yang tepat untuk diberikan pada tanaman sawit. Auksin akan memicu pertumbuhan dan pembentukkan bunga, sedangkan giberelin akan bermanfaat pada fase pembungaan.

Sawit yang diberikan ZPT giberelin dapat menghasilkan bakal buah yang lebih banyak ketimbang yang tidak diberikan ZPT giberelin.

Pemberian pupuk perangsang buah lainnya dilakukan secara bertahap sesuai pada tahapan perkembangan tanaman sawit. Untuk pupuk anorganik perlu mengacu pada dosis yang telah ditentukan sebelumnya, sedangkan untuk organik tidak memerlukan dosis tertentu.

***

Demikian uraian tentang 6 pupuk untuk meningkatkan produksi buah pada tanaman sawit. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

  • Bagikan