Mediatani – Meski ikan cupang (Betta sp) sudah digemari sejak dulu, namun sejak masa pandemi Covid-19, penggemar ikan hias ini semakin meningkat. Berbagai macam cara merawat pun dilakukan oleh para pecinta ikan cupang itu untuk membuat ikan cupang kesayangannya menjadi lebih eksotis dan tentunya lebih sehat.
Salah satu cara merawat ikan cupang yang cukup menarik perhatian yaitu pemberian daun ketapang pada akuarium. Ternyata, daun ketapang tersebut digunakan untuk mengontrol pH air dan memberikan asupan nutrisi yang baik bagi ikan cupang.
Dan yang paling utama, daun ketapang itu mampu membuat warna tubuh ikan cupang menjadi lebih cerah. Dibanding menggunakan bahan kimia, para penggemar ikan cupang lebih memilih menggunakan daun ketapang karena lebih alami.
Daun Ketapang
Daun ketapang yang dalam bahasa Inggris disebut almond India ini berasal dari pohon Terminalia Catappa. Pohon Terminalia Catappa merupakan pohon yang banyak tumbuh pada daerah tropis seperti di negara-negara di Asia, Australia, dan Afrika.
Pohon ketapang memiliki kemampuan untuk hidup dan beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Di Indonesia, pohon ketapang hampir dapat tumbuh subur di setiap wilayah negeri ini. Namun, tanaman ini lebih sering dijumpai di tepi pantai.
Ciri khas dari daun ketapang yaitu bentuknya yang lebar serta bertajuk. Daun pohon ketapang sangat mudah berguguran, dan biasanya gugur dalam jumlah yang sangat banyak. Saat hendak gugur, warna daun ketapang yang hijau kerap menjadi kemerahan. Bunga dari pohon ketapang ini berukuran kecil dan berkuntum pada ujung-ujung ranting.
Manfaat Daun Ketapang untuk Ikan Cupang
Dalam budidaya ikan cupang, hal yang paling sering menjadi ancaman yaitu infeksi bakteri Salmonella enterica serovar Typhi. Penyakit ini biasanya disebabkan karena pakan yang tidak sehat. Bakteri tersebut dapat diatasi dengan menggunakan ekstrak daun ketapang,.
Caranya, daun ketapang yang telah mengering dimasukkan ke dalam air dan dibiarkan hingga membusuk. Daun yang membusuk akan mengubah warna air menjadi kecoklatan. Perubahan warna tersebut menandakan bahwa daun ketapang melepaskan zat asam bernama tanin.
Tanin tersebut berfungsi untuk menurunkan pH air dan menjadi anti jamur dan bakteri. Tanin akan membantu mengobati ikan cupang secara alami yang mengalami pembusukan sirip, berjamur pada mata, dan bagian tubuh lainnya yang diserang bakteri. Perubahan warna air juga berkhasiat mengurangi stres pada ikan karea ikan merasa berada di dalam habitatnya.
Hal tersebut diperkuat dengan sebuah jurnal penelitian yang berjudul Pengaruh Perendaman Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia cattapa) Terhadap Kelulushidupan dan Histologi Hati Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila.
Penelitian itu menunjukkan ekstrak daun ketapang mengandung senyawa alkaloid dan flavonoid. Senyawa flavonoid mampu memberikan efek antioksidan, anti tumor, anti radang, anti bakteri dan anti virus, sedangkan alkaloid dapat menghambat pertumbuhan mikroba pada ikan.
Di alam, daun ketapang juga berfungsi sebagai tempat perlindungan telur ikan dari predator. Para pembudidaya ikan cupang yang ingin melakukan pengembangbiakan juga menggunakan daun ketapang sebagai sarang bertelur karena salah satu yang dapat memicu ikan bertelur adalah kandungan pH dalam air.
Cara Menggunakan Daun Ketapang
Banyaknya daun ketapang yang digunakan sebenarnya menyesuaikan seberapa besar ukuran akuarium dan seberapa banyak volume air pada akuarium. Namun, para penggemar ikan cupang menyarankan agar daun ketapang digunakan cukup dua lembar saja dan ukuran kira-kira 15-25 cm.
Sebelum memasukkannya ke dalam akuarium, bersihkan daun Ketapang dengan air yang mengalir. Jika Anda tidak ingin daun ketapang yang mengambang, Anda bisa memotongnya menjadi lebih kecil atau dengan mengikatnya dengan batu.
Dua daun ketapang tersebut cukup untuk satu akuarium dengan volume air 15-50 liter. Jika Anda merasa air di akuarium sangat keruh, Anda cukup menggunakan satu lembar saja. Setiap dua atau tiga minggu sekali, ganti daun ketapang yang baru agar kondisi pH air dan kesehatan ikan cupang lebih terjaga.
Selain mengganti daun ketapang, air pada akuarium juga harus sebaiknya rutin untuk diganti. Pergantian air dapat membantu menstabilkan pH atau meningkatkan pH. Normalnya pergantian air dilakukan dua minggu sekali, namun akan lebih baik lagi jika bisa dilakukan seminggu sekali.
Dalam merawat ikan, kisaran pH menjadi parameter kualitas air yang wajib dijaga. Pada dasarnya, pH (Potential Hydrogen) adalah penentu apakah suatu air bersifat basa atau asam. Ukuran pH dimulai dari 0 hingga 14, dengan indikator semakin rendah maka bersifat asam dan semakin tinggi maka bersifat basa.
Untuk mengetahuinya kisaran pH tersebut, bisa dengan menggunakan pH meter. pH air yang sesuai untuk ikan cupang berada di angkat 6,5 hingga 7,5. Maka dari itu, hindari penggunaan larutan kimia karena dapat berpotensi menyebabkan perubahan pH yang drastis.