Mediatani – Munculnya serangan hama dan penyakit pada tanaman terong tentunya sangat merugikan petani. Hal tersebut bisa berakibat pada pertumbuhan yang lambat, penurunan produktivitas ataupun kegagalan panen karena tanaman mengalami kematian.
Meski begitu, Sobat Mediatani tidak perlu khawatir karena ulasan di bawah ini akan menjelaskan mengenai jenis hama penyebab penyakit pada tanaman terong serta cara pengendaliannya. Penasaran? Simak penjelasannya sampai selesai ya!
Hama dan Penyakit pada Tanaman Terong serta Cara Penanggulangannya
1. Kumbang Daun
Kumbang daun termasuk salah satu jenis hama yang kerap menyerang tanaman terong dengan gejala yang biasanya muncul berupa permukaan daun terong yang tidak rata, perubahan warna menjadi kuning kecoklatan dan mudah layu.
Jenis kumbang ini mayoritas akan menyerang tanaman terong pada musim penghujan ketika hujan turun secara terus-menerus. Meski hama ini bisa menyerang semua usia tanaman, namun tanaman berusia tua justru lebih berisiko untuk terserang.
Mengenai cara pengendaliannya bisa dilakukan secara manual yakni memungut setiap kumbang yang menempel pada daun. Selain itu bisa juga dilakukan cara kimiawi dengan menyemprotkan larutan pestisida sesuai dosis yang telah ditentukan.
2. Kutu Daun
Jenis hama selanjutnya yang kerap menyerang tanaman terong ialah kutu daun. Jenis hama ini lebih banyak menyerang bagian daun dibandingkan bagian tanaman lainnya sehingga gejala yang bermunculan akan terlihat dominan pada daun.
Beberapa diantaranya seperti perubahan bentuk daun yang tidak beraturan dalam tanaman yang masih muda dan perubahan daun cepat menjadi kering dan layu. Jenis hama ini akan banyak menyerang daun sampai pucuk tanaman pada musim kemarau.
Adapun cara pengendalian yang biasa dilakukan yakni menerapkan tata cara atau budidaya tanaman sehat seperti memperhatikan pengaturan jenis tanaman ataupun pemupukan. Selain itu, bisa juga dilakukan sanitasi kebun menggunakan mulsa jerami.
Mengenai cara kimiawi bisa dilakukan dengan melakukan penyemprotan insektisida sesuai dosis yang telah ditentukan pada bagian daun sampai ujung dan tunas tanaman.
3. Tungau
Serangan tungau memunculkan beberapa gejala seperti kondisi daun yang mudah layu, perubahan warna permukaan daun menjadi coklat kehitaman serta munculnya lubang-lubang.
Cara untuk mengatasinya yakni dengan melakukan sanitasi lahan dan penyemprotan insektisida.
Selanjutnya, mengenai pencegahannya bisa dilakukan dengan cara merendam benih ke dalam larutan anti hama sebelum penanaman. Hal ini tidak lain bertujuan untuk menghindarkan tanaman dari serangan tungau di masa pertumbuhannya kelak.
4. Ulat
Serangan ulat pada tanaman terong terdiri dari beberapa jenis seperti ulat tanah, ulat buah sampai ulat grayak. Dari ketiga jenis ulat tersebut, mayoritas gejala yang muncul hampir sama yakni perubahan bentuk dan struktur daun, pembusukan buah serta kondisi tanaman yang layu.
Mengenai cara pengendaliannya secara manual dilakukan dengan memungut ulat-ulat tersebut dan melakukan rotasi serta sanitasi lahan. Sedangkan cara kimiawinya bisa dilakukan dengan menyemprotkan pestisida sesuai dosis dan takaran yang telah ditentukan.
**
Itulah 4 contoh hama penyebab penyakit pada tanaman terong yang biasa dikeluhkan oleh kebanyakan petani. Dengan menerapkan cara pengendalian yang tepat, maka hama penyebab penyakit tersebut bisa diatasi semaksimal mungkin.