Ini Tahapan dan Cara Budidaya Udang Galah Agar Panen Maksimal

  • Bagikan
Hasil panen udang galah

Mediatani – Udang galah termasuk salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Tidak heran jika banyak petani yang beralih ke usaha budidaya udang galah karena tertarik dengan prospek bisnisnya yang masih sangat menjanjikan.

Udang galah memiliki ukuran yang relatif besar dan merupakan salah satu jenis udang air tawar yang kaya akan nutrisi, mulai dari vitamin, mineral, maupun proteinnya yang tinggi. Dengan banyaknya permintaan pasar saat ini, Sobat Mediatani bisa memanfaatkan peluang untuk membudidayakannya.

Tahap dan Cara Budidaya Udang Galah

Dalam membudidayakan udang galah diperlukan tahap dan cara yang tepat agar hasilnya maksimal dan sesuai harapan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah tahap dan cara yang perlu diketahui:

1. Tahap Persiapan untuk Membudidayakan Udang Galah

Sebelum membudidayakan udang galah, Sobat Mediatani harus menyiapkan beberapa hal seperti berikut ini:

  • Lokasi

Langkah pertama dalam tahap persiapan adalah menentukan lokasi untuk membudidayakan udang galah tersebut. Salah satu pertimbangan dalam memilih lokasi adalah mencari lahan yang luas dan jauh dari kawasan industri.

Selain itu, lokasi yang dipilih juga harus bersih dari sampah maupun limbah rumah tangga agar tidak mengganggu proses pertumbuhan udang galah.

  • Kolam

Karena udang galah merupakan jenis udang air tawar, maka perlu menyiapkan kolam air tawar sebagai media untuk tumbuh dan berkembang. Dalam pembuatan kolam, diperlukan kapur pertanian, pupuk, dan jaring.

2. Menyiapkan Media Untuk Budidaya Udang Galah

Media untuk membudidayakan udang galah merupakan kolam tanah yang bisa dibuat dengan cara seperti berikut ini:

  • Ukuran luas kolam tanah yang ideal adalah 300 hingga 1.000 meter persegi dengan ketinggian sekitar 70-100 cm.
  • Di sekitar area kolam tanah tersebut sebaiknya dibuat parit dengan kedalaman 50 cm dan lebar 30 cm sebagai antisipasi untuk mencegah banjir dan genangan air di area kolam.
  • Sobat Mediatani juga perlu memasukkan kompos atau pupuk organik sebagai pakan alami dan mendiamkannya selama kurang lebih satu minggu hingga air kolam berubah warna.
  • Selain itu, perlu diukur pH air dan tanah di kolam tersebut, idealnya pH tidak terlalu asam dan tidak terlalu basa yaitu dengan tingkat keasaman sekitar 6-7.
  • Langkah selanjutnya adalah memasukkan air secara bertahap ke dalam kolam tanah dengan menyisakan ketinggian sekitar 20 cm dari atas kolam.
  • Pada pembudidayaan udang galah, debit air kolam yang disarankan adalah 0,5-1 liter per detik.

3. Menyiapkan Benur Udang Galah

Tahap ini sangat penting karena akan berpengaruh pada hasil pembudidayaan yang telah dilakukan. Agar hasilnya maksimal, maka benur udang galah yang dipilih harus memiliki kualitas yang unggul. Adapun cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan benur adalah:

  • Dengan Proses Pemijahan

Cara yang pertama ini memang membutuhkan waktu dan kesabaran karena bibit diperoleh dari proses pemijahan. Hal yang harus disiapkan pertama kali adalah kolam untuk pemijahan dan indukan udang galah dengan kualitas unggul.

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan indukan jantan dan betina yang sehat dan bergerak aktif. Pemijahan dilakukan hingga larva udang galah muncul dan bisa segera dipisahkan dari indukannya. Selanjutnya, langkah pemeliharaan larva hingga siap tebar.

  • Dengan Membeli Benur

Cara yang kedua ini tentunya lebih praktis dan mudah karena Sobat Mediatani bisa mendapatkan benur udang galah dengan cara membelinya. Pastikan benur yang dipilih tidak terserang hama atau penyakit dan bergerak secara aktif.

4. Pemeliharaan Udang Galah

Tahap selanjutnya dalam budidaya udang galah adalah pemeliharaan. Jika benur udang galah sudah didapatkan dan memiliki kualitas yang unggul, langkah selanjutnya adalah:

  • Benur ditebarkan di kolam air tanah secara hati-hati dan perlahan.
  • Agar udang galah mampu beradaptasi dengan baik dan tidak stress, maka air bisa dimasukkan terlebih dahulu selama 15 menit sebelum benur ditebar.
  • Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah sirkulasi airnya agar hasil budidaya bisa maksimal. Apabila air tidak mengalir maka akan menurunkan kualitas air hingga 50%.
  • Agar sirkulasi air baik, maka air kolam perlu diganti setidaknya sebulan sekali sehingga kualitas dan suhu air terjaga dengan baik. Penggantian air juga bertujuan untuk membersihkan sisa pakan dan kotoran yang mengendap di dasar kolam.
  • Tingkat keasaman air kolam juga harus dijaga agar tidak berada dibawah 6 atau di atas 8.
  • Untuk kebutuhan pakan, Sobat Mediatani bisa menggunakan pelet dan cincangan ikan 2-3 kali setiap hari.
  • Udang galah juga perlu diberikan pakan tambahan dalam jumlah yang cukup dan merata agar masing-masing udang mendapatkan pakan yang sama.
  • Jika ada hama yang mengganggu, maka harus segera diatasi dengan menggunakan obat khusus dan memisahkan udang galah yang terkena penyakit atau hama. Hal ini bertujuan agar udang yang terkena penyakit tidak menulari udang lainnya.

5. Tahap Pemanenan Udang Galah

Udang galah yang dirawat dengan baik melalui tahap pemeliharaan yang tepat akan menghasilkan panen yang melimpah dan berkualitas.

Pemanenan udang galah bisa dilakukan setelah 6 bulan masa tebar atau setelah proses pembesaran selama 3-4 bulan. Biasanya, berat udang mencapai 20 gr tiap ekornya. Pemanenan dilakukan pada dini hari atau malam hari untuk menghindari sinar matahari.

Waktu panen tersebut juga bertujuan agar hasil panen udang galah tetap segar saat dipasarkan ke konsumen. Selain memperhatikan waktu panen, sebaiknya udang galah juga dimasukkan ke dalam box berisi es batu atau freezer agar tetap segar.

**

Budidaya udang galah memiliki prospek yang sangat menjanjikan karena nilai ekonomis yang terbilang tinggi. Sobat Mediatani bisa mencoba cara yang telah dijelaskan sebelumnya agar hasilnya maksimal. Semakin berat udang galah yang dipanen, maka semakin tinggi pula harganya.

  • Bagikan