Mediatani – Modernisasi teknologi memang berpengaruh sangat signifikan terhadap seluruh aspek dari kehidupan manusia. Pengaruhnya kini telah merambah berbagai bidang seperti ekonomi, sains, pendidikan, life style, komunikasi hingga pertanian dan peternakan.
Kehadiran teknologi di bidang pertanian dan peternakan ditandai dengan munculnya produk-produk hasil inovasi terbaru. Penciptaan beberapa produk baru ini umumnya berorientasi pada efisiensi dan peningkatan kualitas.
Sebenarnya, baik pertanian maupun peternakan adalah dua disiplin ilmu yang berbeda. Sederhananya, pertanian berurusan dengan tanaman, sementara peternakan mengurusi soal hewan. Namun, berkat perkembangan teknologi yang merambah bidang sains (ilmu pengetahuan) keduanya sekarang mampu saling mempengaruhi.
Hal ini tidak terlepas dari pendekatan interdisipliner yang digunakan oleh para ahli untuk mengatasi berbagai problem di masyarakat.
Salah satu pendekatan interdisipliner yang populer yaitu kontribusi penting teknologi industri pertanian atau agroindustri terhadap bidang peternakan. Berbagai inovasi yang diupayakan oleh para pelaku di sektor agroindustri jelas akan berdampak baik terhadap pegiat sektor peternakan. Logika sederhananya adalah begini, jika output hasil pertanian bagus, maka pengaruhnya pun akan berimbas pada kualitas dan kuantitas dari sektor peternakan.
Hal ini dikarenakan berbagai hasil pertanian merupakan makanan utama yang dikonsumsi oleh ternak. Misalnya: sapi, kambing, domba, kerbau , kuda hingga unggas. Dengan demikian, pengembangan bahan pakan ternak akan berdampak pada meningkatnya kualitas dan kuantitas ternak yang dihasilkan. Lantas, apa sajakah sumbangan yang diberikan agroindustri terhadap bidang peternakan?
Kontribusi Penting Teknologi Industri Pertanian Terhadap Bidang Peternakan
1 Pengolahan bahan pakan untuk kambing dan domba
Pengolahan bahan pakan untuk dikonsumsi hewan ternak seperti kambing dan domba adalah salah satu kontribusi penting agroindustri terhadap bidang peternakan. Pengembangan bahan pakan yang dilakukan biasanya dalam bentuk produk bikomplek zink.
Produk ini berasal dari bahan dasar berupa ekstrak bungkil jagung yang dicampur dengan inokulan saccaromyches serevisiae. Jenis mikro organisme ini akan membantu bungkil jagung berfermentasi secara sempurna.
Melalui pemberian produk bikomplek zink maka secara bertahap kualitas daging yang dihasilkan oleh domba maupun kambing pun meningkat.
2 Pengolahan bahan pakan untuk unggas
Agroindustri ternyata tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hewan ternak. Lebih dari itu, agroindustri juga dapat dimanfaatkan untuk mengolah produk pakan berkualitas untuk dikonsumsi unggas.
Pembuatan pakan untuk unggas dapat dilakukan dengan menggunakan bioavian berupa konsorsia mikroba hidup.
Mikro organisme ini berasal dari bacillus aparius dan bacillus coagulans yang biasa digunakan untuk pembuatan bahan pakan ekstra. Penggunaan jenis bahan ini juga menguntungkan karena mengurangi persentase antibiotik yang dapat memicu pertumbuhan.
Disamping itu, penerapan agroindusti dalam produksi pakan ternak juga dapat menurunkan jumlah kolesterol pada telur dan daging unggas.
3 Pengolahan daging segar
Kontribusi terbaik teknologi industri pertanian terhadap bidang peternakan yaitu mampu mengolah produk daging segar menjadi kualitas nomor satu. Peningkatan kualitas ini dilakukan melalui pemberian nutrisi yang berpotensi untuk meningkatkan mutu dan tingkat keawetan daging. Tindakan ini jelas merupakan langkah solutif karena makanan yang dikonsumsi oleh ternak akan mempengaruhi kualitas dagingnya.
Contohya adalah ketika pelaku agroindustri menciptakan inovasi terbaru berupa probion. Selanjutnya, pihak pengelola ternak menggunakan produk tersebut sebagai bahan pakan. Probion berasal dari fermentasi konsorsia mikroba yang dihasilkan oleh rumen ternak ruminensia.
Penggunaan probion sebagai bahan pakan dapat berpotensi untuk meningkatkan bobot badan ternak sehingga kualitas daging yang dihasilkan pun bermutu tinggi.
Pada zaman modern ini, inovasi adalah sebuah langkah yang harus diterapkan oleh para produsen hasil pertanian maupun ternak. Tujuannya sudah jelas yaitu untuk meningkatkan tuntutan masyarakat mengenai bahan makanan yang bermutu tinggi.
Nah, pemenuhan ekspektasi ini pun dapat dimulai dengan mengkombinasikan teknologi industri pertanian ke dalam bidang peternakan. Kombinasi ini bisa berupa penerapan agroindustri untuk meningkatkan kualitas bahan pakan ternak maupun unggas.
Analoginya begini apabila pakan yang dikonsumsi ternak maupun unggas berkualitas, maka output berupa daging maupun telurnya juga bermutu tinggi. Kondisi ini pun akan berdampak langsung pada Anda karena apa yang kita konsumsi juga akan mempengaruhi kesehatan.