Inovasi Kelautan dan Perikanan: Mie Kristal Rumput Laut sebagai Pangan Alternatif

  • Bagikan
Mie kristral rumput laut

Mediatani – Salah satu peserta program Inkubator Bisnis Inovasi Produk Kelautan dan Perikanan (Inbis Invapro KP), Usup Supriatna berhasil menciptakan pangan alternatif berupa mie kristal rumput laut yang merupakan produk pengembangan dari agar-agar strip.

Agar-agar strip sendiri merupakan hasil inovasi pangan dari Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) – UPT Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP).

Tekad usup untuk menyajikan pangan alternatif dari hasil kelautan dan perikanan itu awalnya hanya memasarkan agar-agar strip yang proses pembuatannya ia pelajari di Inbis Invapro KP pada 2018 lalu.

“2018 saya minta diajari sama balai (BBP3KP) dan didampingi untuk produksi,” kata Usup dilansir dari KabarTegal, Minggu, (29/11).

Namun, produk agar-agar strip butannya itu masih belum banyak dikenal masyarakat karena hanya dijual terbatas. Ide Usup untuk membuat  mie kristal rumput laut itu baru muncul ketika dia memasukkan bumbu mie instan ke dalam agar strip buatannya.

“Inspirasinya muncul waktu saya lapar, nyobain agar stripnya saya kasih bumbu. Ternyata rasanya enak dan lebih praktis kalau dijual dengan kemasan cup,” urai pria yang juga sebagai Ketua Koperasi Mina Agar Makmur.

Agar-agar strip yang diolah Dapur Kreatif Anugeah Pertiwi.

Usup kemudian memperkenalkan produk mie kristal rumput laut buatannya ke sejumlah pameran pada awal tahun 2020. Alhasil, produknya itu diminati oleh klinik kesehatan untuk ditawarkan ke sejumlah masyarakat yang melakukan program diet.

Pemasaran produk mie kristal rumput lautnya juga semakin luas setelah adanya kerjasama dengan agen di Majalengka, Cianjur hingga Medan. Bahkan ketika pandemi, permintaan atas produk produknya semakin meningkat. Dalam sehari, Usup bisa memproduksi hingga 500 pieces.

“Di awal-awal PSBB, kita kirim produknya untuk klinik di Jakarta Selatan saja bisa 2000 pieces per dua minggu,” ungkap Usup.

Ketua Koperasi Mina Agar Makmur, Usup Supriatna
Ketua Koperasi Mina Agar Makmur, Usup Supriatna

Untuk membuat produknya lebih dikenal ke berbagai daerah, Usup kemudian bergabung dengan pasarlautindonesia.id dan mengikuti gerakan Bangga Buatan Indonesia. Harapannya, usahanya semakin berkembang dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

“Kita ingin lebih besar dan membuka lapangan kerja, terutama untuk warga sekitar,” tambah Usup.

Sementara itu, Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti turut mengapresiasi atas pengembangan inovasi produk BBP3KP yang dilakukan oleh pelaku usaha yang tergabung dalam program Inbis Invapro KP.

Menurutnya, inovasi sekaligus pengembangan dari agar-agar strip itu diperlukan untuk menjawab persoalan pangan di Indonesia. Ia mengatakan, inovasi tersebut bisa menjadi momentum bagi pemanfaatan pangan alternatif khusunya pada peringatan hari pangan sedunia.

“Sektor kelautan dan perikanan masih menyimpan banyak potensi yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan pangan alternatif,” kata Artati.

Dia juga mengajak masyarakat atau pelaku usaha lain untuk menerapkan atau mengembangkan inovasi para perekayasa BBP3KP. Artati memastikan, pihak PDSPKP siap mendampingi pelaku usaha, khususnya UMKM untuk ikut berinovasi.

Artati menyebutkan, saat ini di BBP3KP ada sekitar 291. Ia membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin menerapkan. Ia berharap, dengan semakin banyak hasil inovasi BBP3KP yang diterapkan, bisa mendukung sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Apa yang dilakukan bapak Usup bisa jadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa sektor kelautan dan perikanan bisa menguatkan ketahanan pangan,” tandasnya.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version