Mediatani – Pemerintah Jawa Barat melalui badan usaha milik daerah (BUMD) PT Agro Jabar menyerahkan naskah nota kesepahaman (MoU) kepada PT Agro Serang Berkah tentang penanaman modal pangan jagung.
Berdasarkan keterangan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, nota kesepahaman itu menjadi langkah awal dari rencana jangka panjang.
Tujuannya ialah agar saling menguatkan dan sama-sama mensejahterakan masyarakat melalui sektor pertanian dan pangan.
“Sektor pangan teknologinya harus canggih, jangan kayak dulu. Kembali ke desa hanya bisa dikampanyekan kalau pemasukannya setara kota dan diberikan inovasi baru berupa aplikasi yang memudahkan pekerjaan,” ujar Ridwan Kamil dalam keterangan tertulisnya Bandung, Jumat, 16 April 2021, dikutip dari situs Liputan6.com.
Ridwan Kamil menuturkan bahwa, upaya itu dilakukan agar inovasi dan teknologi pertanian menjadi hal yang harus dikembangkan.
Apalagi saat pandemi COVID-19, pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan.
Dalam kerja sama tersebut, jelas Ridwan Kamil, PT Agro Jabar akan membeli jagung di Serang. Nantinya, jagung akan ditanam di lahan seluas 1.000 hektare.
Lahan tersebut pun nantinya akan dikelola bersama Agro Serang Berkah. “Nantinya akan dikelola bersama oleh Agro Jabar dan Agro Serang untuk ditanami jagung yang memang mayoritas untuk pakan. Saat ini kebutuhan pakan ternak sedang defisit. Maka, kami akan maksimalkan bersama,” kata Ridwan Kamil.
Target produksi jagung bersama itu, lanjut Ridwan Kamil, untuk satu hektar menghasilkan di kisaran 4-6 ton.
Jika dikali luas lahan 1.000 hektare, maka total hasil produksi diperkirakan di angka 4-6 ribu ton.
Ridwan Kamil optimis seluruh hasil produksi akan terjual habis. Alasannya karena memiliki teknologi yang mumpuni dan komunitas pembeli.
Selain itu baik Pemerintah Jawa Barat dan Serang menawarkan kerja sama saling menguntungkan. “Kami mendapatkan keuntungan, petani di Kabupaten Serang juga mendapatkan keuntungan,” tukas Ridwan Kamil.
Dengan adanya kerja sama antara dua daerah ini, Ridwan Kamil berharap bisa saling memberikan dampak yang baik untuk masyarakat setempat dan saling menguntungkan.
Apalagi selama COVID-19, kedua provinsi ini memperkuat kerjasama antar daerah yang saling menguntungkan.
Potensi Kerja Sama
Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah berharap penyerahan naskah MoU tersebut menjadi awal untuk kerja sama yang lebih konkret antara kedua belah pihak.
Apalagi, katanya, ada potensi kerja sama yang cukup besar. “Kami punya luas persawahan 47 ribu hektare. Kemudian lahan berkelanjutan 56 ribu hektare. Jadi disini banyak lahan yang dimiliki swasta belum dipergunakan. Kami sering meminjam lahan tidur digunakan untuk pemberdayaan petani,” ucap Tatu.
Tatu menilai kerja sama tersebut akan memberikan kebermanfaatan. Terlebih lagi daerahnya memiliki pangsa pasar yang berlimpah terkait jagung untuk pakan.
Tatu mengklaim sektor pertanian merupakan sektor andalan di daerahnya. Untuk Provinsi Banten secara umum dilaporkan mengalami surplus.
“Kita punya pasar yang luar biasa di Kabupaten Serang ada 8 pabrik pakan yang membutuhkan jagung pipir. Saya berharap ini bisa menjadi modal awal kerja sama yang bagus untuk Kabupaten Serang,” ungkap Tatu.
Jawa Barat Buka Pendaftaran Jadi Petani Milenial, Begini Cara Daftarnya
Tidak hanya pengembangan pakan, Ridwan Kamil juga mendorong keberadaan petani milenial.
Melihat pertumbuhan sektor pertanian yang semakin hari semakin menunjukkan pertumbuhan positif, banyak kalangan yang berlomba-lomba untuk ikut terjun ke dalamnya.
Baik perusahaan negeri ataupun swasta mencoba peruntungan di sektor pertanian ini.
Pemerintah Jawa Barat melihat peluang ini dan berinisiatif untuk membuat inovasi agar terhimpun generasi milenial yang ingin mencoba menggeluti sektor pertanian ini.
Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat membuka pendaftaran petani milenial khusus di Jawa Barat…baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)