Jangan Takut Gagal, Ini Keunggulan dan Tips Usaha Ternak Ayam Kampung

  • Bagikan
Peternak ayam kampung di NTB

MediataniĀ – Ayam kampung sejak dulu sudah menjadi salah satu menu favorit masyarakat di Indonesia. Hal itu membuat bisnis ternak ayam kampung sampai saat ini masih sangat prospektif. Pasalnya, daging yang dimiliki oleh ayam ini jauh lebih lezat dibanding ayam ras petelur.

Meskipun harga jual daging dan telur ayam kampung ini lebih mahal jika dibandingkan dengan ayam petelur, namun ayam kampung lebih unggul dibanding ayam petelur untuk masalah kesehatannya jika dikonsumsi sehari-hari.

Lalu, apa sih perbedaan antara ayam kampung dan ayam petelur? Berikut penjelasannya dilansir dari lamanĀ pikiran-rakyat.com.

Bentuk fisik

Perbedaan pertama adalah dilihat dari fisiknya. Pada umumnya, tubuh ayam kampung lebih kurus dibanding dengan ayam petelur. Hal ini karena cara pengembangbiakan ayam kampung lebih alami dan terhindar dari suntikan tambahan gizi.

Kendati demikian, proses pengembangbiakannya memakan waktu yang relatif lebih lama jika dibanding dengan ternak ayam petelur. Hal ini karena pada ternak ayam kampung, tidak menambahkan suplemen tambahan untuk disuntikkan.

Tekstur daging

Tekstur daging ayam kampung terasa lebih lembut dan rasanya juga lebih gurih jika dibandingkan dengan ayam petelur. Hal ini karena pakan yang diberikan oleh ayam kampung lebih bervariatif dan alami.

Sementara untuk ayam petelur diberikan konsumsi khusus agar berpengaruh terhadap daging dan produksi telurnya. Dagingnya yang empuk, membuat kita tidak membutuhkan waktu yang lama ketika memasaknya.

Kandungan protein lebih tinggi

Ditinjau dari kandungannya, tentu saja ayam kampung terkenal dengan protein yang terkandungnya lebih tinggi dibanding ayam petelur. Hal ini karena diet dan pakan yang dikonsumsinya alami sehingga pertumbuhannya juga alami. Bahkan jika ditunjukkan dalam angka, protein yang terkandung pada ayam kampung yaitu lima puluh persen lebih besar dibanding ayam petelur.

Aman dikonsumsi

Terakhir, ayam kampung ketika dikonsumsi tidak akan mempengaruhi hormon dalam tubuh manusia. Hal ini disebabkan karena selama proses ternaknya tidak terkontaminasi oleh bahan kimia yang berbahaya, sehingga masih aman jika dikonsumsi sering dan untuk jangka panjang.

Nah, untuk memulai ternak ayam kampung, kamu harus memperhatikan beberapa hal berikut.

1. Sistem Umbaran

Sistem ternak ini merupakan cara yang cukup sederhana. Kamu cukup mengumbar ayam ke alam liar di pagi hingga sore hari, setelah itu baru dimasukkan kembali ke kandang agar lebih aman.

Sistem ini meminimalisir biaya pakan, karena ayam petelurmu bisa mencari makan sendiri. Kelemahannya, ayam akan tumbuh liar dan tidak terlalu intensif.

2. Sistem Semi Intensif

Hampir mirip dengan umbaran, hanya saja kamu harus membuat pekarangan sendiri dengan batasan tertentu. Sehingga ayam akan diumbar didaerah itu saja untuk membatasi ruang gerak ayam. Ruang gerak yang terbatas dinilai bisa menghasilkan daging lebih banyak.

Jika memilih sistem ini, direkomendasikan untuk mengisi pekarangan dengan satu ayam jantan dan lainnya ayam betina untuk mempercepat pembiakkan.

3. Sistem Intensif

Sistem ini hampir mirip dengan sistem ternak ayam petelur. Kamu membuat kandang dengan ukuran kecil untuk memaksimalkan lahan yang tersedia.

Biasanya, jika memilih sistem ini kamu butuh biaya yang lebih besar karena harus menyediakan kandang, pakan dan kebutuhan lainnya. Meskipun begitu, perputaran dan pembiakannya tentulah jauh lebih besar dibanding dua sistem sebelumnya.

**

Itulah penjelasan singkat tentang perbedaan ayam kampung dan ayam petelur serta hal-hal yang harus kamu perhatikan sebelum memulai beternak ayam kampung. Semoga bermanfaat.

  • Bagikan