Jenis Burung Kicau Yang Sering Disertakan Dalam Kontes

  • Bagikan
Kontes Burung
Peserta kontes burung kicau menyiapkan jagoannya

Mediatani – Banyak orang di Indonesia hobi memelihara burung kicau, selain untuk dinikmati suara merdu kicauannya, juga dapat dinikmati warna maupun tingkah dan polahnya. Bahkan ada juga orang yang mengaitkan burung dengan kepercayaan tertentu, seperti yang terjadi pada burung perkutut ataupun burung gagak. Tetapi dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, kepercayaan tersebut lambat laun mulai ditinggalkan oleh orang – orang. Sehingga kebanyakan orang sekarang memelihara burung untuk dinikmati suaranya atau untuk dijual sebagai burung kontes.

Pada umumnya kontes yang diadakan, melombakan kualitas dan durasi suara dari jenis burung kicau yang disertakan dalam kontes tersebut. Hal ini membuat pemilik burung berusaha merawat burung aduannya sebaik mungkin, agar dapat menang dalam kontes – kontes yang diselenggarakan.

Walaupun dalam proses pemeliharaannya tidak jarang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tentunya hal itu terjadi bukan tanpa dasar, selain didasari hobi, burung yang berhasil menang dalam suatu kontes biasanya akan memiliki harga jual yang sangat tinggi. Dengan demikian wajarlah jika tidak sedikit pemilik burung berani mengeluarkan banyak biaya agar burung peliharaannya dapat tampil prima pada saat kontes.

Berikut ini beberapa jenis burung kicau yang dewasa ini sering dijadikan sebagai burung kontes di Indonesia.

1.Anis Merah

Burung anis merah dapat ditemukan merata pada banyak tempat di kepulauan Indonesia.

Burung anis merah
Burung anis merah

Burung Anis Merah memiliki ukuran sedang 20–23 cm, dengan warna bulu didominasi warna oranye terang mulai dari kepala sampai tubuh bawahnya, tubuh atas abu-abu kebiruan dengan bercak putih di sayap atas. Burung Anis Merah memiliki nama lain yang biasa disebut Punglor Bata. Burung ini seringkali menjadi maskot bagi para penghobi burung berkicau, ini disebabkan oleh keunggulan suaranya yang indah dan merdu.

2.Cendet

Burung Cendet memiliki nama lain yang biasa disebut Burung Pentet, Bentet, atau Toet. Nama latin burung Cendet adalah Lanius schach, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Long-tailed Shrike.

Burung Cendet
Burung Cendet

Burung Cendet atau Bentet kelabu bertubuh agak besar, sekitar 25 cm. Warna bulunya kombinasi dari warna hitam, coklat, putih, dengan ekor panjang berwarna hitam. Ciri khasnya ada pada paruhnya yang agak melengkung menyerupai burung buas.

3.Kacer

Burung kacer tergolong dalam salah satu burung yang juga menjadi favorit para pecinta kicau burung. Burung Kacer juga sering disebut sebagai Burung Kucica Kampung.

Burung Kacer
Burung Kacer

Suara dan bentuk burung kacer mirip dengan murai batu, yang membedakan warnanya putih pada bagian dada sampai perutnya, serta ekornya tidak sepanjang murai batu. Burung Kacer ini memiliki suara yang top, kencang, ngerol panjang seolah tidak ada jeda ketika beradu kicau di arena gantangan.

4.Love Bird

Burung love bird merupakan burung import yang berasal dari Afrika.

Burung Love bird
Burung Love bird

Bentuk burung Love Bird mirip burung dengan nuri, berukuran antara 13 sampai 17 cm. Perbedaannya dengan nuri adalah selain ukuran tubuhnya yang lebih kecil, bulu love bird memiliki gradasi warna sedangkan nuri warnanya kontras antara hijau, kuning, merah dan hitam.

5.Murai Batu

Burung murai batu atau yang dikenal juga sebagai kucica dapat ditemukan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan daerah – daerah yang masih berhutan di Pulau Jawa, seperti di Taman Nasional Ujung Kulon.

Burung murai batu
Burung murai batu

Warna bulunya didominasi warna hitam, kecuali bagian bawah badan berwarna merah cerah hingga oranye kusam, dengan panjang 14-17 cm. Ekornya panjang dan dapat ditegakkan pada saat terkejut atau berkicau.

6.Pleci

Ciri utama yang dari burung ini adalah ukuran tubuhnya yang kecil antara 8 – 15 cm, warna bulunya didominasi warna hijau atau kuning kehijauan dengan warna bulu dada sampai ke bawah berwarna putih.

Burung Plecci
Burung Plecci

Pada bagian matanya dikelilingi bulu yang berwarna putih, sehingga seolah – olah burung Pleci seperti sedang memakai kaca mata. Meskipun ukurannya kecil, suara burung ini tergolong nyaring, sehingga tidak sedikit penggemar burung kicau yang mengoleksinya sebagai burung kontes.

7.Perkutut

Burung perkutut sudah sejak lama dilombakan, dengan suaranya yang khas dan mengalun merdu. Biasanya berukuran sekitar 20 cm dengan warna bulu didominasi warna abu-abu.

Burung Perkutut
Burung perkutut

Burung perkutut banyak dipelihara karena berbagai alasan. Selain suara burung perkutut yang khas, pada berbagai kebudayaan, begitu banyak mitos mengenai burung perkutut yang  telah melegenda.

Masih banyak jenis burung di Indonesia yang sering dijadikan burung kontes, namun dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri LHK Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tahun 2018, ada beberapa burung kicau yang masuk menjadi hewan yang dilindungi, seperti : Jalak, Cucak Rawa, Kenari, dan Kacamata Jawa. Sehingga diperlukan izin khusus untuk dapat memelihara burung-burung yang masuk ke dalam daftar hewan dilindungi.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version