Mediatani – Bukan hanya hama yang sering ditemukan pada tanaman tomat tetapi penyakit tanaman tomat juga sering muncul sampai membuat tanaman tomat layu atau mati. Penyakit tersebut biasanya muncul karena lingkungan di sekitar tanaman tidak dijaga dengan baik. Misalnya saja gulma yang hinggap pada tanaman tetapi tidak pernah dibersihkan atau genangan air di sekitar tanaman dibiarkan begitu saja.
Jika penyakit menyerang tanaman tomat yang anda tanam biasanya akan sulit untuk dikendalikan, terutama bagi jenis penyakit yang sudah parah maka akan semakin sulit diatasi. Maka jika anda menanam tanaman tomat sebaiknya dicegah terlebih dahulu jangan sampai penyakit datang menyerang. Lakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan di area tanaman dan semprotkan cairan insektisida atau fungisida.
Jenis Penyakit Tanaman Tomat Yang Sering Membuat Tanaman Mati
Penyakit layu bakteri
Penyakit layu bakteri adalah jenis penyakit yang paling sering menyerang tanaman tomat. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bernama Ralstonia solanacearum yang dulunya dikenal dengan nama Pseudomonas solanacearum pseudomonas solanacearum, bakteri ini akan menyerang bagian menyerang bagian transportasi air pada tanaman tomat.
Biasanya penyakit ini menyerang pada tanaman solanaceae yang ditanam di musim hujan. Yaitu ketika kelembaban udaranya tinggi disertai dengan suhu udara yang hangat. Yang perlu diperhatikan adalah bakteri Ralstonia solanacearum bisa bertahan hidup di tanah dalam keadaan dorman tanpa inang selama 2 tahun.
Pengendalian serangan layu bakteri bisa dilakukan melalui perbaikan sistem drainse, aplikasi pupuk nitrogen yang sesuai takaran, menggunakan benih dari varietas yang toleran, memusnahkan tanaman yang terinfeksi, serta penggunaan obat bakterisida Dazomet, Streptomycine sulfat dan Asam Oksolinik.
Layu Fusarium
Penyakit layu fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium ongysporum, dan hanya bisa dikendalikan secara alami. Sama seperti halnya layu bakteri, penyakit fusarium muncul ketika kondisi lingkungan budidaya terlalu lembab dan hangat. Selain itu, lahan yang secara terus menerus digunakan untuk budidaya tanaman dari keluarga solanaceae dapat berpotensi besar terinfeksi oleh jamur ini.
Penyakit layu fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium ongysporum, dan hanya bisa dikendalikan secara alami. Sama seperti halnya layu bakteri, penyakit fusarium muncul ketika kondisi lingkungan budidaya terlalu lembab dan hangat. Selain itu, lahan yang secara terus menerus digunakan untuk budidaya tanaman dari keluarga solanaceae dapat berpotensi besar terinfeksi oleh jamur ini.
Gejala awal yang bisa terlihat diantaranya cabang bagian bawah tanaman terlihat layu, daun yang masih muda mulai menguning, lama kelamaan akan merembet ke atas, hingga seluruh bagian tanaman layu dan kemudian mati.
Penyakit ini bisa dicegah penyebarannya dengan aplikasi jamur Trichoderma dan bakteri Streptomyces griseoviridis ke tanah. Kedua jenis organisme ini dapat menekan pertumbuhan jamur fusarium yang tumbuh di tanah.
Hanya langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ini. Dapat dilakukan dengan cara menggunakan benih yang tahan terhadap cendawan Fusarium oxysporum. Budidaya menggunakan mulsa plastik untuk menjaga kelembaban tetap stabil.
Cendawan Fusarium oxysporum berkembang dengan cepat pada musim hujan dengan kondisi kelembaban tinggi. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan penggunaan agens hayati Trichoderma sp., mencabut dan membuang serta memusnahkan tanaman terserang.
Penyakit kuning keriting pada daun tanaman tomat (TYLCV)
Penyakit tanaman tomat lainnya yaitu penyakit kuning keriting. Ciri-ciri tanaman tomat yang terserang penyakit kuning keriting adalah bagian daunnya menggulung, warnanya kuning, dan bentuk tanaman menjadi kerdil.
Penyakit kuning keriting ini disebabkan oleh virus gemini. Penyakit ini juga dapat menyerang tanaman lainnya melalui serangga vektor. Lalu serangga vektor itu akan membawa virus gemini pada salah satu tanaman tomat.
Belum ada bahan kimia yang mampu membasmi virus ini. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara mencabut tanaman terserang dan membakarnya. Pengendalian selanjutnya adalah dengan mengendalikan kutu kebul sebagai vektornya. Kutu kebul dapat diatasi dengan penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin.
Penyakit busuk pada daun tanaman tomat
Penyakit busuk daun adalah penyakit yang juga sering menyerang tanaman tomat, sesuai dengan namanya penyakit ini menyerang bagian daun pada tanaman tomat. Tanda-tanda penyakit daun busuk menyerang tanaman tomat adalah terdapat bercak coklat pada bagian daunnya.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytophthora infestan. Penyebarannya sangat aktif di musim hujan, terutama pada suhu lingkungan 18-20 ⁰C dan kelembapan 91-100%. Pada awalnya bercak coklat itu hanya terdapat pada bagian ujung daun tetapi lama kelamaan akan menjalar ke seluruh bagian daun. Bahkan bagian tangkai daunnya pun ikut terserang bercak coklat tersebut.
Pengendalian untuk penyakit ini dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida. Fungisida yang dapat digunakan antara lain Antracol dengan dosis 1,5-2,5 kg/ha dan volume semprot 400-800 L/ha, Daconil 75 WP dengan dosis 15 kg/ha, Difolatan 4F dengan dosis 0,2-0,3% atau 2-3 kg/ha, atau Dithane M-45 dengan dosis 180-240 g/100 L air.
Penyakit bercak daun Septoria
Penyebab penyakit ini yaitu cendawan Septoria lycopersici Speg. Penyakit tomat ini menyerang dan merusak daun tanaman tomat yang sudah tua maupun yang masih berumur muda
Gejalanya yaitu terlihat bercak bulat kecil berair pada kedua permukaan daun dibagian bawah. Bercak tersebut berwarna coklat muda, kemudian menjadi kelabu dengan tepi kehitaman. Garis tengah bercak ± 2 mm. Serangan yang hebat menyebabkan daun tomat menggulung, mengering dan rontok.
Cara untuk mengendalikannya yaitu cabut gulma beserta tanaman tomat yang mati dari area lahan kemudian dibakar (jangan dipendam dalam tanah) atau lakukan rotasi tanaman yaitu menanam tanaman yang berbeda familinya supaya penyakit tidak menyebar.
Penyakit kapang daun tomat
Kapang daun merupakan salah satu jenis penyakit tomat yang menyerang tanaman tomat di dataran tinggi maupun dataran rendah. Penyakit ini disebabkan oleh Fulva Fulva dimana pada waktu itu masih sering disebut dengan Cladosporium Fulvum. Daur penyakit dari kapang daun ini yaitu konidium yang disebarkan oleh angina.
Jamur memiliki konidium bersel 1-4. Konidium adalah spora pada jamur yang terbentuk secara tidak kawin. Sampai sekarang belum diketahui secara pasti bagaimana jamur ini bisa bertahan hidup dari musim ke musim. Faktor yang mempengaruhi penyakit ini adalah suhu yang rendah, konidium jamur ini berkecambah pada suhu 10-30 C, sehingga untuk tanaman tomat di dataran tinggi akan lebih banyak peluang untuk terkena penyakit ini.
Cara pengendalian penyakit ini sampai sekarang belum ada percobaan untuk mengendalikan penyakit ini. Untuk penanaman tomat di rumah kaca, pengendalian penyakit ini dengan cara meningkatkan ventilasi dalam ruangan.
Penyakit busuk buah rhizoctonia tomat
Tanda-tanda yang biasanya muncul pada penyakit busuk buah rhizoctonia adalah munculnya bercak cekung kecil yang berwarna coklat pada bagian buahnya. Lama kelamaan bercak ini akan membesar sampai ke bagian tengah daun. Gejala serangan yang seperti ini disebabkan oleh jamur Thanatephorus cucumeris.
Selain itu ada busuk buah yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum coccodes. Gejalanya terdapat bercak kecil berair, membulat dan cekung. Pada pangkal buah dekat tangkai terdapat bercak ungu.
Pengendalian dilakukan dengan menggunakan benih resisten. Sisa tanaman yang sakit harus dibakar untuk memutus siklus hidup jamur. Bila serangan meluas dapat disemprot dengan fungisida yang berbahan aktif kaptafol.
Jika tanaman tomat sudah terserang penyakit maka akan sangat sulit untuk mengendalikannya. Cara yang paling efektif adalah dengan tindakan pencegahan. Pencegahan paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar kebun tomat.
Adapun Jenis-Jenis Hama Yang Sering Menyerang Tanaman Tomat
- Kutu daun thrips tomat
Akibat dari diserangnya hama kutu daun ini adalah terhambatnya proses fotosintesis pada tanaman bahkan sampai berhenti. Kutu daun ini juga menghisap cairan yang terdapat pada bagian daun. Serangan yang parah akan mengakibatkan daun menjadi kering dan mati.
- Ulat buah tomat
Ulat buah akan menyerang bagian bunga, daun dan buah tanaman tomat. Jika hama ulat buah ini menyerang tanaman tomat maka akan muncul lubang yang mengelilingi buah. Lama kelamaan tanaman tomat akan terserang infeksi kemudian terjadi kebusukan yang lunak.
- Kutu daun aphis hijau pada tomat
Kutu daun aphis ini lebih sering disebut dengan kutu hijau yang masih termasuk penyakit tanaman tomat, dan kutu hijau ini akan menyerang bagian bawah daun pada tanaman tomat. Jika tanaman tomat terserang kutu hijau maka tanaman akan menjadi kerdil lalu daun menjadi jelek dan keriting. Lama kelamaan daun pun akan rontok dan rapuh.