Mediatani – Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy Purnamawan melakukan pengecekan kembali perkembangan hasil binaan ternak lebah madu Siginjai Desa Muara Panco Barat, Kecamatan Renah Pembarap.
Pengecekan itu dilakukannya dalam rangka melihat perkembangan ternak lebah madu yang sudah berjalan selama tiga bulan ini.
Dengan adanya ternak lebah madu hendaknya mempunyai makna dan momen dalam rangka merubah masyarakat awalnya melakukan kegiatan PETI, sehingga beralih menjadi pekerja ternak lebah madu.
Dengan cara ini, pihaknya berharap bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat yang lebih baik.
Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy Purnamawan melalui Kasubag Humas Polres IPTU Edih menuturkan bahwa kegiatan ternak madu telah berjalan selama 3 bulan belakangan.
“Ternak lebah madu itu sudah berjalan tiga bulan, hari ini Kapolres mengecek kembali madu yang dikelola oleh petani ternak madu dusun tanah hijau,” ungkap Kasubag Humas sebagaimana dilansir, Sabtu (17/4/2021) dari laman Jamberita.com.
Selain itu, Kapolres Merangin juga menyampaikan terima kasih Kepala Desa serta tokoh masyarakat desa Muara Panco Barat, yang telah hadir.
“Dalam rangka kunjungan dan silaturahmi ini kami ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa semoga amal dan kebaikan di terima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” sambung Kasubag Humas polres Merangin.
Tak hanya itu, masyarakat yang membudidayakan ternak lebah madu, juga berkoordinasi secara terus menerus dengan para penyuluh di lapangan.
Pun dengan instansi terkait baik dengan Kecamatan, Koramil maupun aparatur tingkat Desa.
“Kedepannya tidak ada lagi masyarakat Desa Muara Panco barat yang melakukan kegiatan PETI, karena pekerjaan tersebut salah dan membahayakan terhadap diri sendiri ataupun dengan orang lain,” jelasnya.
Setelah melaksanakan kegiatan pengecekan Ternak lebah madu, Kapolres melanjutkan dengan pemberian bantuan sembako berupa beras kepada masyarakat desa yang kurang mampu serta kepada pengelola lebah madu.
Inspiratif! Serka Eko, Anggota Babinsa yang Sukses Beternak Kelinci
Selain anggota Polri, Kreativitas dan ketekunan seorang anggota Babinsa Koramil 19/Pekalongan Utara, Kodim 0710 Pekalongan ini juga patut menjadi contoh dan menginspirasi kita semua.
Pasalnya, pria bernama lengkap Serka Eko Winaryo ini begitu produktif dalam bekerja dan berwirausaha.
Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, Serka Eko sebagai seorang Babinsa telah berhasil dan sukses beternak kelinci hias yang dia beri nama New Zealand.
Dengan segala keterbatasan dan kesulitan, usaha Serka Eko mampu memiliki 90 ekor kelinci dewasa dan 26 ekor anakan kelinci hias yang diternakkan di kandang berukuran kurang lebih 6 meter x 8 meter.
Lokasi peternakannya berada di Gang Widoro Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Saat ditemui di kandang ternaknya, Serka Eko mengatakan, dirinya mulai beternak kelinci sudah sekitar 1 tahun yang lalu saat pandemi Covid-19 baru mulai masuk ke Indonesia.
Meski dengan berbekal pengalaman dari teman peternak, dia ternyata mampu ikut mencoba hingga sukses seperti sekarang ini.
“Awalnya ternak sapi tapi gagal, akhirnya saya memilih ternak kelinci ini karena perawatan lebih mudah dan tidak menyita waktu saya dalam berdinas,” kata Serka Eko, Rabu (7/4/2021), melansir, Jumat (9/4/2021) dari situs iNews.id.
Ia menuturkan bahwa untuk penjualan kelincinya, dia menggunakan sarana media sosial dan juga dipasarkan di pasar-pasar di wilayah Kota Pekalongan, Pemalang dan Batang.
Harga yang dipatok pun bervariasi tergantung dari umur kelinci tersebut.
“Yang paling murah yaitu kelinci umur 1,5 bulan dengan harga Rp70.000 . Sedangkan paling mahal bisa mencapai Rp500.000 per ekornya,” jelas dia.
Dengan usaha sampingan yang saat ini ditekuninya tersebut, dia mengaku bisa mendapatkan tambahan uang belanja per bulan berkisar Rp3-4 juta rupiah tergantung dari banyak sedikitnya hasil dari anakan yang keluar.
“Alhamdulilah, untuk omset penjualan antara 3 sampai 4 juta rupiah per bulan. Jelas ini sangat membantu perekonomian keluarga saya,” ujarnya.
Menurutnya, untuk menuju kesuksesan dalam dunia usaha apa pun itu memang dibutuhkan inovasi, kreativitas, keuletan serta ketekunan. (*)