Mediatani – Bukan hanya untuk bidang pertanian, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy mengatakan bahwa embung juga dapat dimanfaatkan untuk sektor lainnya seperti perkebunan, hortikultura dan peternakan.
Dengan adanya fungsi embung untuk bidang yang lain, Sarwo berharap embung dapat memberi nilai tambah untuk petani. Apalagi ketika petani mengalami gagal panen saat musim kemarau, hal itu dapat dicegah melalui embung.
Dilansir dari Kompas, Sarwo menuturkan harapannya agar embung dapat dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani, Sabtu (15/5/2021).
Hal itulah yang mendasari Kementan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP untuk membangun embung untuk Kelompok Tani (Poktan) Sinagigi di Desa Giwu, Kecamatan Klaurung, Kabupaten Sorong, Papua Baratpada Bulan April 2021 lalu.
Sarwo Edhy mengungkapkan bahwa melalui embung nantinya pengelolaan air, baik air hujan maupun air tanah dapat dikelola dengan baik sesuai kebutuhan.
Bukan hanya itu, kata dia, embung juga memiliki fungsi untuk mengatur pengairan pertanian agar tahan di segala kondisi, baik saat musim hujan maupun musim kemarau.
“Embung itu adalah water management. Embung berfungsi mengatur air, baik air hujan maupun air tanah guna memasok kebutuhan pertanian di sekitarnya. Air yang tertampung dalam embung ini nantinya bisa dimanfaatkan petani saat musim kemarau,” tuturnya.
Di sisi lain, hal senada diungkapkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menjelaskan bahwa embung akan menjaga stabilitas pertanian.
Terlebih lagi, kata dia, ketika memasuki musim kemarau, embung akan menjaga irigasi pengairan pertanian agar tidak mengering.
“Ketika musim kemarau tiba, petani tak perlu khawatir karena ada embung yang akan memasok air sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga,” kata SYL.
Harapannya, petani dapat memanfaatkan sebaik mungkin kehadiran embung. Sebab, embung bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung aktivitas perkebunan, hortikultura, juga ternak.
Manfaat adanya embung sudah dirasakan oleh petani di Desa Karya Sari Kabupaten Karawang.
Ketua kelompok tani Karya Mekar, Dedi Rohadi menyampaikan terima kasihnya kepada Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian.
Menurut Dedi, selain bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan air tanaman, genangan air embung juga bermanfaat untuk mengendalikan tikus yang biasanya bersembunyi di lubang-lubang sekitar sungai.
Kondisi lahan pertanian di Desa Karya Sari berupa hamparan sawah datar beririgasi dan terdapat sungai yang mengalir sebagai saluran drainase.
Ketika musim kemarau tiba, lahan pertanian yang jauh dari saluran irigasi bisa kekeringan sebab tidak cukup mendapatkan air untuk pertanaman. Hal inilah yang sering dialami oleh Kelompok Tani Karya Mekar.
“Untuk memenuhi kebutuhan air saat musim kemarau, kami biasanya mengambil air dari sungai alami dengan menggunakan pompa namun debitnya kurang mencukupi sehingga membutuhkan waktu lama untuk memompa yang berakibat meningkatnya biaya usahatani,” ungkapnya.
Dengan adanya embung dan dam parit yang dibangun pada sungai alami yang melewati lahan Kelompok Tani Karya Mekar, maka mereka tidak perlu merasakan kekhawatiran lagi.
Adanya embung dan dam parit tersebut membuat aliran air dapat ditampung dan dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air lahan mereka yang luasnya mencapai 40 ha terutama pada musim kemarau.
“Selain Poktan Karya Mekar, tampungan air dam parit juga dimanfaatkan kelompok tani di seberang sungai yang terdapat dam parit yang dikelola Poktan Liosari 1 seluas kurang lebih 40 ha juga. Pemanfaatan air dam parit untuk usahatani dilakukan menggunakan pompa air,” tuturnya.
Dengan manfaat yang dapat dirasakan oleh petani, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Lompo berharap agar petani dan masyarakat dapat menjaga dan memelihara embung dengan baik. Sebab manfaat embung bukan hanya dirasakan oleh petani, tapi juga masyarakat yang dapat menggunakan airnya di saat kekeringan