MediataniĀ – Menanam di lahan yang luas tentu saja membuat kita semakin bersemangat untuk melakukan kegiatan berkebun. Selain itu, kondisi tanah yang bagus, intensitas cahaya matahari yang memadai serta kondisi lingkungan yang baik juga akan berdampak pada hasil tanaman yang dipelihara.
Tetapi faktanya yang terjadi di zaman sekarang, menemukan lahan yang ideal tidaklah mudah apalagi di perkotaan. Sehingga, diperlukan adanya inovasi dan pemanfaatan kemajuan teknologi sebagai solusi dari permasalahan ini.
Setiap negara mempunyai cara untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan, salah satu contohnya yaitu Korea Selatan. Negera yang dijuluki sebagai Negeri Ginseng ini bahkan memanfaatkan stasiun kereta bawah tanah yang kosong dan gelap untuk dijadikan tempat menanam.
Tempat itu adalah Metro Farm, sebuah perusahaan startup yang bergerak di bidang pertanian urban sejak tahun 2019. Dalam mengembangkan proyek yang diberi nama Farm8 ini, Metro Farm kemudian mengajak Seoul Metro untuk bekerja sama.
Metro Farm mengubah lahan kosong tersebut menjadi kebun sayur dan buah. Farm8 dikembangkan pada area yang luasnya 394 meter persegi. Perusahaan ini menerapkan pertanian vertikal bawah tanah karena dinilai lebih efisien dibandingkan dengan pertanian tradisional.
Untuk mengatasi kebutuhan cahaya matahari yang dibutuhkan oleh tanaman, Metro Farm memanfaatkan lampu LED sebagai penggantinya. Lampu LED ini juga didukung oleh teknologi otomatis untuk membuat udara agar tumbuh subur.
Di Farm8 ini, terdapat tiga puluh varian tanaman organik yang telah dikembangkan dan pastinya aman untuk dikonsumsi. Hasilnya berupa tiga puluh kilogram sayuran segar setiap hari. Pengunjung yang datang pun bisa langsung menikmati hasil panennya dalam bentuk jus dan sayur di kafe kecil dekat kebun tersebut.
Terkait hal ini, senior proyek Farm8 Lee Hwang-myung berpendapat bahwa orang-orang harus sadar dengan sektor pertanian yang tidak boleh lagi dipandang sebagai suatu hal yang tertinggal dan kuno. Justru malah sebaliknya, pertanian dianggap sebagai bagian dari masa depan.
“Kami ingin mengubah persepsi tentang pertanian,” ucap Lee Hwang-myung, manajer senior proyek Farm8, dikutip dariĀ Atlas Obscura.
Lee Hwang-myung ingin melihat pertanian di masa depan menjadi lebih baik. Bahkan saat ini di Seoul, setiap orang bisa melihat Farm8 dari Metro Farm atau kebun sayur bawah tanah di Sangdo Station on Line 7.
Melihat perkembangan yang sangat menjanjikan ini, bukan tidak mungkin proyek yang serupa ini akan dibuat lagi didaerah lain di Korea Selatan.
Sebagai informasi tambahan bahwa tidak hanya di Korea saja, konsep serupa pun juga telah banyak diterapkan di sejumlah negara Asia.
Tidak hanya memanfaatkan stasiun kereta bawah tanah, banyak negara juga bahkan memanfaatkan pusat perbelanjaan atau gedung universitas menjadi kebun yang bisa banyak dijumpai di sejumlah kota besar di Bangkok dan Hong Kong.