Mediatani – Ribuan ikan di Pintu Air Flushing Ancol di Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara ditemukan dalam keadaan mati, pada Senin (29/3/2021).
Petugas Pintu Air Flushing Ancol, Dimas Ramadani mengungkapkan, hal itu terjadi setelah sehari sebelumnya air di kali Ancol nampak berwarna hitam yang sangat pekat.
“Itu dari kemarin airnya hitam banget, pas tadi pagi saya lihat sudah pada mati ikannya, pokoknya kalau air hitam terus ikan-ikan pada mati,” ungkap Dimas dilansir dari Kompas.
Dari pemantauan Kompas, di air Kali Ancol yang keruh itu terlihat banyak ikan mujair yang mati di permukaan air. Namun, Dimas tak mengetahui persis penyebab kematian ikan-ikan itu. Ia hanya menjelaskan bahwa fenomena ikan mati mendadak ini juga pernah terjadi sebelumnya.
“Setahu saya tuh terakhir dua tahun lalu 2019. Maret, dulu kayak gini pernah, baru sekarang lagi,” terang Dimas.
Menanggapi kejadian itu, Camat Pademangan Mumu Mujthaid menuturkan bahwa fenomena ikan yang mati mendadak di Kali Ancol sudah beberapa kali terjadi. Terakhir, ikan ditemukan mati mendadak di wilayah itu terjadi pada 2020 lalu.
Namun, saat ini pihaknya telah menjalin koordinasi dengan instansi terkait seperti Suku Dinas Lingkungan Hidup dan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara untuk melakukan penelusuran lebih lanjut penyebab kejadian tersebut.
“Kita belum tahu, apakah ini karena musim hujan terus cuaca terik terus, lalu apakah ada faktor pemicu lain dari pencemaran. Sekarang lagi di dalami dari LH,” ujar Mumu.
Sementara itu, Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara Achmad Hariyadi mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan untuk mengetahui penyebab banyaknya ikan mati di Kali Ancol itu. Ia juga mengatakan, fenomena tersebut sudah kerap terjadi.
Ia menyampaikan bahwa langkah pertama yang akan dilakukan oleh pihaknya yaitu pemeriksaan di laboratorium. Untuk itu, ia tidak ingin terlebih dahulu menuduh ada perusahaan yang menjadi penyebab kejadian ini.
“Kita enggak bisa langsung vonis, ini dari perusahaan ini, dari perusahaan itu. Tapi untuk fenomena ini, setiap tahun itu terjadi,” kata Achmad.
Menurutnya, ada banyak faktor yang bisa menjadi menyebabkan banyaknya ikan yang mati mendadak, antara lain karena faktor cuaca dan kurangnya oksigen dalam air. Maka dari itu, pihaknya akan segera mengambil sampel di lokasi untuk dicek di laboratorium.
“Jadi, biasanya kalau ikan mati itu karena kekurangan oksigen, namun itu dibutuhkan uji lab dulu. Nanti kita akan tindaklanjut, tim dari Sudin LH besok ngecek ke lokasi,” ujar Achmad.
Achmad menuturkan saat ini fenomena alam yang terjadi memang cenderung sangat panas, sementara ikan memerlukan oksigen yang cukup. Selain itu, tambahnya, hal ini juga bisa disebabkan karena kecenderungan fenomena pergantian musim dari hujan ke kemarau.
Lebih lanjut Achmad menjelaskan bahwa fenomena alam seperti ini kerap kali terjadi setiap tahunnya. Hal lain yang juga bisa mengakibatkan peristiwa tersebut, yaitu adanya pencemaran limbah di Kali Ancol. Namun, pihaknya belum berani menyimpulkan hal itu akibat adanya perusahaan buang limbah sembarangan.
Untuk lebih memastikan penyebab fenomena tersebut, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP).
Tak ayal, banyaknya ikan-ikan yang mati mendadak tersebut menimbulkan aroma tidak sedap muncul dari Kali Ancol. Aroma busuk tersebut telah menyebar di sekitar Jalan Martadinata, Ancol dan membuat warga yang melintas tidak nyaman.