Kisah Inspiratif Muji Rahayu, Raup Cuan dari Usaha Keripik Ikan Patin di Mojokerto

  • Bagikan
Sumber foto: radarmojokerto.jawapos.com

Mediatani – Tidak hanya dagingnya saja, ternyata kulit ikan patin bisa mendatangkan cuan. Hal itu telah dibuktikan oleh Muji Rahayu, salah satu warga Kota Mojokerto.

Perempuan 48 tahun ini mulai menyulap kulit ikan patin menjadi kripik renyah sejak tahun 2015 silam. Setelah tujuh tahun berlalu, usaha kripik kulit ikan patin milik Muji semakin menunjukkan peningkatan dan sudah dikenal banyak orang.

Muji Rahayu mengeringkan keping kulit ikan patin di bawah terik sinar matahari, di pelataran halaman belakang rumahnya. Setelah itu, Muji lalu mengolahnya menjadi cemilan yang memiliki cita rasa tinggi.

”Dari kondisi basah harus dijemur dulu sampai benar-benar kering, baru bisa diproses,” jelas Muji Rahayu dilansir dari laman Radar Mojokerto.

Produk keripik kulit ikan patin miliknya sudah merambah hingga pasar luar daerah. Dari usahanya ini, Muji mampu meraup pendapatan hingga Rp 12 juta per bulan.

”Kira-kira sebulan bisa menghabiskan 100 kilogram kulit patin, kalau sebelum pandemi dulu lebih banyak lagi, sampai 300 kilogram,” ungkap Muji Rahayu.

Muji membeberkan ide awal dirinya membuat keripik kulit ikan patin karena rasa penasaran. Sebagai seorang ibu rumah tangga, Muji merasa tertarik dengan banyaknya hasil produk olahan kulit ikan yang ada di pasaran.

”Saya lihat di toko ada kerupuk ikan nila, terus saya mikir itu kok bisa dibuat kerupuk ya,” ujar Muji Rahayu sambil tertawa.

Rasa penasaran inilah yang kemudian mendorong Muji untuk memutuskan mencoba membuat keripik kulit ikan serupa. Tetapi bukan ikan nila yang dia pilih, melainkan ikan patin. Namun sebelum memakai ikan patin sebagai bahan baku utamanya, Muji memilih mengolah kulit ikan lele sebagai permulaan dia mencoba.

”Lha kok pas saya jemur masih keras, tidak bisa renyah. Terus akhirnya beralih ke patin ini,” jelas Muji Rahayu.

Untuk bahan-bahan pembuatan keripik kulit ikan itu, kata Muji, dia peroleh dari temannya yang memproduksi abon ikan. Kulit ikan yang tidak lagi digunakan itu kemudian diolah Muji untuk menjadi keripik. Selain dari home industri, Muji juga mengambil kulit ikan patin dari pabrik pengolahan ikan fillet.

”Saudara saya kerja di pabrik itu dan menawarkan ada kulit patin kira-kira bisa diolah ndak?,” ucap Muji Rahayu.

Ketekunan Muji Rahayu dalam mengolah kulit ikan patin ini rupanya berbuah manis. Produk keripik kulit ikan patinnya bahkan diminati oleh banyak toko oleh-oleh.

Muji menyebut, keripik kulit ikan patin buatannya yang dinamai Fish Skin Crispy ini telah terjual hingga ke Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Surabaya.

Tidak hanya diolah menjadi keripik saja, di tangan Muji Rahayu, kulit ikan patin juga diolah menjadi kerupuk rambak. Proses penjualan produk UMKM ini dilakukannya baik secara manual ataupun lewat online.

”Kalau online lewat marketplace dan media sosial,” pungkas Muji Rahayu.

  • Bagikan