Mediatani – Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi melakukan panen raya jagung seluas 250 hektar di Kelompok Tani Maju, Desa Marga Catur, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung selatan, Senin (20/7/2020).
Kunjungan kerja ini sekaligus mendukung program pemerintah dalam menggenjot peningkatan produksi pangan agar dampak pandemi covid 19 tidak menurunkan ketersediaan pangan.
Sudin mengatakan pemerintah saat ini terus menggalakkan program peningkatan produksi tanaman pangan. Oleh karena itu, kunjungan kerja ini selain melakukan panen raya tapi yang lebih penting adalah untuk menampung semua permasalahan pertanian di lapangan sehingga Komisi IV DPR RI dapat bersinergi dengan Kementan guna mencari solusinya.
“Saya dan juga Kementerian Pertanian serta pemerintah daerah tidak mau rakyat petaninya hidup di bawah kesehjahteraan. Jika hasil panen bagus, petani pasti memperoleh kecukupan dalam memenuhi kebutuhan. Tapi kalau hasilnya tidak bagus, ini bagaimana? Makanya kami Komisi IV DPR RI mengambil terobosan walaupun tidak populer, kami menyetop semua bibit yang tidak unggul. Karena kami semua anggota dewan menerima pengaduan dari petani mengenai bibit yang kurang baik,” demikian ujar Sudin dalam acara panen raya jagung tersebut.
Hadir dalam panen raya tersebut Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto dan 12 Anggota Komisi IV DPR RI yakni Riezky Aprilia, Yohanis Fransiskus Lema, Ichsan Firdaus, H. T. A Khalid, Endro Hermono, Sulaimen L Hamzah, Abdullah Tuasikal, Muhtarom, Suhardi Duka, Muslim, Andi Akmal Pasluddin dan Johan Rosihan.
Sudin menyebutkan Komisi IV DPR RI tidak hanya mendorong pemerintah untuk menyalurkan bantuan bibit yang bagus, namun juga bantuan mesin pengering jagung sehingga petani menjual jagung dengan harga yang sangat menguntungkan. Pasalnya selama ini ketika panen raya petani menjual jagung dengan harga sedikit turun sehingga dalam menjamin peningkatan kesejahteraan petani, bantuan alat mesin pengering harus benar-benar diupayakan.
“Petani tidak lagi menjual jagung dalam bentuk basah, kami bantu alat pengering dari pemerintah. Di sini ada Pak Dirjen Tanaman Pangan siap membantu dan untuk angkut hasil dari lokasi ke penjual kalau pakai motor roda 3 jauh lebih gampang. Ini akan menjadi perhatian kita juga,” tuturnya.
“Jadi Pak Dirjen, nanti dalam rapat tolong diundang pemain besar jagung, saya ingin meminta masukan kepada mereka. Kalau beli terlalu rendah berarti harus dihitung ulang lagi sebab harus dihitung berapa biaya yang dikeluarkan petani. Petani dan pedagang harus sama-sama untung,” pinta Sudin.
Sementara itu, Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto mengapresiasi Komisi DPR RI bersama Kementan yang menaruh perhatian khusus pada peningkatan produksi jagung di Lampung Selatan. Ia menilai kunjungan kerja Komisi IV DPR RI bersama Kementan ini dapat menaikkan semangat petani Lampung Selatan untuk terus menopang kebutuhan jagung secara nasional.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Ketua komisi IV DPR RI atas kunjungannya di Lampung Selatan, khususnya saat bersilaturahmi dengan petani jagung. Tentu saja kedatangan Pak Sudin dan rombongan memberikan semangat pada petani kami. Kami juga mengucapkan terima kasih atas berbagai macam bantuan yang diberikan pada kelompok tani,” ucapnya.
Nanang menyebutkan hingga saat ini bantuan yang disalurkan Kementan bersama Komisi DPR RI di Kabupaten Lampung Selatan cukup banyak dan sangat meningkatkan hasil pertanian. Bantuan berupa alat mesin pertanian, benih maupun bantuan permodalan, khususnya petani jagung di Desa Margacatur, Kalianda Lampung Selatan.
“Harapan kami tentunya, bantuan tidak berhenti sampai hari ini, hari-hari yang akan datang juga dapat terus memberikan bantuan untuk kesejahteraan masyarakat Lampung Selatan,” tuturnya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menegaskan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani, Kementan terus berkomitmen menyalurkan bantuan untuk budidaya dan penanganan pasca panen. Bantuan dana kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi Lampung hingga saat ini berjalan optimal, yakni Rp 1,2 triliun atau peringkat 4 terbesar di Indonesia.
“Kabupaten Lampung Selatan merupakan kabupaten penyuplai bahan pokok terutama beras dan jagung untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi wilayah Lampung bahkan di luar daerah. Jadi kami terus mendorong berbagai bantuan atau kemudahan untuk petani,” katanya.
Perlu diketahui, secara keseluruhan pada tahun 2019, seluas panen jagung Provinsi Lampung 317.833 hektar (ha) dengan produksi 2,2 juta ton pipilan kering dengan provitas mencapai 6,84 ton/ha. Lampung juga memiliki luas baku sawah 361.699 ha dan tahun 2019 panen padi mencapai 464.103 ha dengan produksi padi sebanyak 2,2 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara 1,24 juta ton beras.
Dari seluruh areal pertanian di Provinsi Lampung, Kabupaten Lampung Selatan memberikan kontribusi luas tanam jagung untuk periode April – Juni 2020 seluas 50.620 ha Sementara untuk luas tanam padi pada periode yang sama yakni seluas 16.087 ha.
Suwandi menegaskan Kementan berkomitmen untuk menyediakan pangan 267 juta jiwa rakyat Indonesia secara mandiri. Jagung salah satu komoditas yang ditargetkan agar dapat dipenuhi sendiri untuk pakan ternak dan konsumsi dan agar petani jagung semakin sejahtera.
Adapun rata- rata produktivitas jagung lokal saat ini sekitar 6,4 ton per hektar. Kementan menargetkan produktivitas tersebut naik menjadi 8 hingga 9 ton per hektar dan kini Kementan memiliki banyak varietas yang potensinya 11 ton perhektar.
“Untuk petani Lampung supaya bisa lebih semangat berproduksi, Kementerian Pertanian memberikan bantuan berupa bantuan benih padi dan benih jagung, alat alat pasca panen, dan juga berbagai jenis alat pra panen serta bantuan permodalan terus ditingkatkan,”terang Suwandi.