Mediatani – Pada momentum hari Kemerdekaan RI ke-76, Kementerian Pertanian menyelenggarakan kegiatan Merdeka Ekspor. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya mensukseskan perekonomian Indonesia.
Merdeka Ekspor ini diisi oleh serangkaian acara, pertama yaitu pelepasan ekspor yang dilakukan secara serentak pada 17 pintu pengeluaran baik pelabuhan laut maupun bandar udara, dimana ini merupakan acara utamanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap kegiatan Merdeka Ekspor ini dapat menambah semangat seluruh pemangku kepentingan pertanian secara nasional. Adapun total nilai ekspor pada 17 provinsi di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 7,29 triliun.
Dalam kegiatan tersebut, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan Nasrullah menyatakan bahwa tahun 2021, komoditas peternakan telah berkontribusi tinggi, baik pada volume maupun nilai ekspor. Kontribusi komoditas peternakan dan kesehatan hewan menempati posisi kedua setelah komoditas Perkebunan
Pada periode 9-14 Agustus 2021, komoditas peternakan dan kesehatan hewan yang diekspor mencapai 4.012 ton dengan nilai Rp 293 M.
Terdapat 15 komoditas produk peternakan dan kesehatan hewan yang dilepas di 7 pintu pengeluaran. Adapun jenis komoditasnya yaitu daging ayam olahan, produk olahan susu dan pakan ternak.
Selanjutnya, ada produk susu, washed duck feather, pet food, duck down jacket, cacing nipah, ayam potong, premix, serangga, sarang burung wallet, tanduk rusa dan madu konsumsi.
Ditjen PKH juga menggelar booth pada rangkaian kegiatan merdeka ekspor tersebut dengan tema Kinerja Ekspor dan Kinerja Makro Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Booth tersebut menampilkan komoditas peternakan dan kesehatan hewan yang telah diekspor, seperti olahan sapi (sosis), telur asin, makanan ready to eat, susu, pakan ternak, berbagai obat hewan, dummy kelinci dan olahan ayam (nugget dan sosis).
“Booth ini kami sediakan dalam rangka mendukung kegiatan Merdeka Ekspor yang akan dilakukan serentak pada hari ini,” ucap Nasrullah, seperti dikutip dari liputan6.com, Minggu, 15 Agustus 2021.
Diketahui tahun 2021, kinerja makro Subsektor Peternakan dan Kesehatan Hewan meningkat, dimana triwulan II 2021 (YoY) tumbuh sebesar 7,07%. Hal ini didorong oleh meningkatnya produksi unggas dengan tingginya permintaan ekspor dan permintaan di dalam negeri.
Dari sisi investasi, PMA pada triwulan I 2021 (YoY)mengalami penurunan 31,50% (dari US$1.498,0 ribu menjadi US$1.026,6 ribu), sedangkan PMDN diperiode yang sama juga tumbuh 86,10% (dari Rp467.525,3 juta menjadi Rp869.950,8 juta).
Data Badan Pusat Statistik (BPS), dibandingkan Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) pada bulan Juni 2021 sebesar 100,16, NTPT pada bulan Juli 2021 sebesar 101,00 atau tumbuh sebesar 0,84%.
Ekspor Subsektor Peternakan pada semester II 2021 (YoY) untuk volumenya juga tumbuh sebesar 9,51% dimana dari 145.329 ton menjadi 159.153 ton. Sedangkan nilainya tumbuh 30,03% dari U$390.550 ribu menjadi US$507.815 ribu.
Pada tahun 2019 Sektor tenaga kerja Subsektor Peternakan ada sebanyak 4.483.213 orang dan tahun 2020 sebanyak 4.590.896 orang. Ini tumbuh 2,40%.
“Seiring dengan semangat yang digaungkan pada kegiatan Merdeka Ekspor ini, diharapkan pencapaian kinerja subsektor peternakan terus meningkat dari tahun ke tahun,” tutup Nasrullah.