Mediatani.co – Kopi Warung Pemula menggelar diskusi pertanian bagi generasi muda di Dramaga, Bogor, pada hari Jumat 11/1/2019 malam. Diskusi dengan tema Buka kacamata kuda: Bertani jangan sendiri, bertani butuh sinergi.
Tak tanggung-tanggung, diskusi dalam nuansa santai tersebut menghadirkan pembicara, Rico Simanjuntak, Kepala Hukum dan Humas, Ditjen Hortikutura, Kementerian Pertanian.
Hadir pula sebagai pembicara, Abiyadun, Humas Kementerian Pertanian. Sedangkan moderator dalam diskusi tersebut adalah Reza Ali Akbar, mewakili Petani Muda di Bogor.
Dalam diskusi tersebut, Reza Ali Akbar sebagai moderator memantik dengan mengungkapkan data penurunan minat generasi muda di sektor pertanian. Dalam rentang 10 tahun, jumlah keluarga petani menurun lima juta keluarga.
“hal yang memprihatinkan adalah data hasil sensus pertanian tahun 2013, yang bertani didominasi oleh generasi tua. Sedangkan, lulusan fakultas pertanian bertambah setiap tahun”.
Sementara itu, dalam narasinya, Rico Simanjuntak mengajak generasi muda agar terlibat aktif dalam memajukan sektor pertanian di Indonesia. Kemajuan tekhnologi bergerak sangat pesat, adopsi tekhnologi dapat dilakukan oleh mereka yang melek tekhnologi.
“Generasi milenial ini kan sangat aktif dan mengerti tekhnologi, inovasi dan adopsi tekhnologi akan cepat terlaksana jika diambil alih oleh mereka, di tangan petani muda milenial menggerakkan roda perekonomian bangsa” tutur Rico.
Kebutuhan pangan tidak akan berhenti dengan bertambahnya populasi pertumbuhan penduduk. Produksi pangan lewat pertanian harus mampu menyeimbangkan kebutuhan pangan dunia.
“target pak menteri Andi Amran Sulaiman, bukan hanya swasembada, tetapi bagaimana Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia. Ini merupakan cita-cita luhur, dan belum pernah yang ada menerapkan seperti itu” papar Rico.
Rico mengaku optimis hal tersebut dapat terwujud. Dengan sumberdaya alam yang melimpah, dan sumberdaya manusia utamanya generasi muda, dapat menjadi energi besar untuk mewujudkan hal tersebut.
“apalagi saat ini kemajuan tekhnologi sudah masuk pada era industri 4.0. Sektor pertanian pasti akan sangat maju di tangan generasi muda, generasi milenial yang melek tekhnologi” tegasnya.
Sementara itu, Abiyadun mengajak pemuda untuk menyambut optimisme pemerintah, khususnya kementerian pertanian dalam memajukan pertanian Indonesia. Program pemerintah telah banyak diketahui masyarakat, dan ada banyak program yang seharusnya disambut generasi muda.
“saat ini, era kolaborasi. Seperti tema diskusi ini, bertani jangan sendiri. Pemerintah sangat mendukung generasi muda untuk terlibat memajukan pertanian nasional” tutur Abiyadun saat memulai narasinya.
Kemajuan tekhnologi saat ini menyajikan kecepatan arus informasi. Berbagai kebutuhan informasi pun mudah diakses oleh siapa saja dan dari mana saja.
“termasuk program pemerintah saat ini yang sangat mendukung petani muda, informasinya dapat diakses. Semestinya, generasi muda optimis untuk terlibat di dunia pertanian. Baik sebagai produsen, maupun menjadi pengusaha muda di dunia pertanian” ungkap Abi.