Mediatani – PLN berkomitmen untuk terus mendukung perekonomian masyarakat di Kabupaten Semarang dan di Kota Salatiga, salah satunya melalui program electrifying agriculture.
Program Electrifying Agriculture yaitu pelayanan listrik untuk meningkatkan produktivitas para pelaku usaha di sektor pertanian, peternakan, perikanan, maupun perkebunan.
Data Badan Pusat Statistika (BPS) menunjukkan salah satu bidang agriculture di Kabupaten Semarang maupun Kota Salatiga yang cukup tumbuh adalah sektor peternakan, khususnya peternakan ayam.
Melihat pertumbuhan ekonomi di sektor peternakan ini, PLN menyatakan kesiapannya untuk men-support para pelaku industri melalui eksekusi penyambungan yang cepat dengan listrik yang handal, mudah, dan terjangkau.
Dikutip dari Suaramerdeka.com, Jumat 13 Agustus 2021, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Salatiga, Arif Rohmatin mengatakan, PLN akan terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada para pelaku usaha terutama pengusaha peternakan ayam.
Menurutnya, dengan handalnya pelayanan jaringan listrik PLN ini, diharapkan bisa lebih meningkatkan keuntungan bagi para peternak ayam. Hal ini disampaikannya saat berkunjung di sebuah kandang milik warga di Krajan, Tengaran, Kabupaten Semarang.
Listrik dari PLN tentunya sangat berperan penting bagi para pelaku usaha peternakan. Terutama bagi pelaku usaha peternakan ayam yang mulai beralih menerapkan sistem closed house, baik skala kecil maupun menengah.
Penerima Manfaat
Ada sebanyak 86 pelaku usaha di sektor peternakan di wilayah kerja PLN UP3 Salatiga yang telah mengikuti program electrifying agriculture dan telah merasakan langsung manfaat dari program tersebut.
Seperti yang dirasakan oleh peternak ayam yang bernama Amin Hambali. Ia memiliki kandang ayam berkapasitas 12.000 ekor yang berlokasi di Krajan, Tengaran, Kabupaten Semarang.
Ia mengungkapkan, peranan listrik dari PLN tersebut sangat penting bagi kelanjutan usaha peternakannya. Menurutnya, hal ini utamanya dirasakan oleh pelaku usaha peternakan ayam yang mulai beralih ke sistem close house skala kecil dan menengah.
Perubahan dari kandang terbuka ke tertutup memerlukan listrik untuk menggerakkan blower. Adapun, setiap satu blower membutuhkan daya 1.500 VA. Daya tersebut menggunakan pelantai kandang minimal dua blower.
“Dengan sistem kandang tertutup ini bisa menaikkan kapasitas ayam yang awalnya hanya 7.000 ekor bisa sampai 12.000 ekor,” ujar Amin.
Selain Amin Hambali, Sumardi pemilik ayam kapasitas 5.500 ekor juga merasakan hal yang sama. Kehadiran listrik sangat vital sebagai penggerak blower. Selain itu, listrik tersebut juga penting untuk menyalakan lampu yang merupakan pendukung penting sistem closed house.
Sumardi saat ini menggunakan sistem kandang tertutup atau closed housed. Dengan peralihan tersebut, suhu atau temperatur bisa lebih diatur baik musim hujan maupun musim panas. Kehadiran program PLN ini pun dinilainya sangat membantu.
Kehadiran listrik ini juga mempercepat masa panen dengan bobot ternak yang dihasilkan lebih besar dua ons per ekor. Dengan begitu, peternakan menjadi lebih ramah lingkungan karena bau yang dikeluarkan hanya satu arah atau tidak menyebar.