Mediatani – Hujan deras yang terus berlangsung hingga Kamis petang (29/04), mengakibatkan terjadinya tanah longsor di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Tanah longsor yang terjadi di beberapa titik itu membuat sejumlah lahan pertanian milik warga mengalami kerusakan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo melansir data terkait tanah longsor kali ini menimpah jalur masuk ke Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, dan Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo.
Kepada Wartawan pada Kamis Malam (29/04), Natanail Perangin-angin selaku Pelaksana tugas Kepala BPBD Karo menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan pendataan kerusakan lahan pertanian warga di Desa Doulu tersebut. Tetapi untuk saat ini pihaknya masih belum bisa menghitung secara detail terkait berapa total kerugian yang dialami korban terdampak bencana longsor.
“Hingga saat ini, terkait masalah kerugian material mungkin masih kami pantau dari kerusakan lahan pertaniannya saja. Tetapi jika dilihat dari kerugian sektor pertaniannya pasti sudah ada,” ungkap Natanail.
Dilansir dari viva.com, Natanail mengakui bahwa hingga saat ini belum menerima laporan dari warga sekitar yang rumahnya mengalami dampak kerusakan dari bencana alam tersebut. Tetapi untuk rumah warga belum ada terdampak.
Natail menambahkan bahwa longsor yang terjadi di pintu masuk ke kawasan wisata pemandian air panas Sidebu-debu itu memang kerap terjadi. Salah satu penyebab terjadinya longsor itu karena kontur tanah yang terjal ditambah cuaca ekstrem seperti hujan deras melanda Kabupaten Karo, terutama Kecamatan Berastagi, dan Merdeka.
“Memang terlihat adanya tebing di daerah sekitar lokasi longsor tersebut. Lokasi itu memang telah beberapa kali mengalami longsor sebab posisinya yang memang berada pada wilayah yang terjal. Dulu juga kami pernah membuat jalur air dari atas ke bawah dekat lokasi terdampak longsor,” ungkap Natanail.
Natanail juga mengungkapkan bahwa pihaknya dibantu oleh TNI dan Polri serta masyarakat setempat untuk melakukan pembersihan material longsor. Karena sempat membuat akses masuk ke kawasan pemandian air panas Sidebu-debu yang terkenal di Kabupaten Karo tersebut menjadi terputus. Tetapi, kondisi saat ini material longsor yang sempat menutup jalan sudah berhasil dibersihkan.
“Kami telah melakukan pembersihan di sekitar wilayah yang terkena dampak bencana longsor. Kami melakukan pembersihan dibantu oleh beberapa elemen seperti karang taruna serta polisi. Sehingga saat ini, jalur yang terkena dampak bencana longsor telah dibuka kembali serta sudah bisa dilewati lagi,” ucap Natanail.
Tingginya curah hujan yang terjadi di kawasan Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, membuat tebing yang ada di kawasan tersebut longsor. Natanail menyampaikan bahwa material longsor ini juga tidak terlalu berdampak ke pemukiman warga sekitar.
Meskipun material longsor kali ini tidak terlalu memiliki dampak ke pemukiman masyarakat, tetapi Natanail tetap mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada menanggapi bencana yang tidak diketahui datangnya. Sebab, di kawasan tersebut memang banyak juga masyarakat yang mempunyai tempat tinggal di sekitar kawasan tebing yang rawan longsor.
“Untuk masyarakat yang memiliki tempat tinggal di sekitar tebing tersebut, kita terus imbau agar selalu waspada terhadap bencana,” ucap Natanail.
Saat dimintai keterangan terkait apakah pihaknya telah menyarankan kepada warga yang memiliki tempat tinggal di dekat lokasi longsor ini untuk mengungsi sementara waktu, dirinya menyampaikan bahwa pihaknya belum melakukan hal tersebut.
“hingga sampai saat ini berdasarkan laporan yang diterima jika keadaan masih dapat terkendali,” pungkasnya.