Mediatani – Pemerintah Jawa Barat dalam hal ini diwakili oleh Uu Ruzhanul Ulum selaku Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) meluncurkan program Rintisan Usaha Petani Milenial Bidang Perkebunan. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (31/8/2021) di Pelataran Cafe Kopi Mahkota.
Dilansir dari laman pojoksatu.id, Uu, sapaan akrab Wagub Jabar menekankan terkait pentingnya kaum milenial untuk meregenerasi para petani khususnya di Jawa Barat.
Hal itu bertujuan agar terjadi peningkatan serta sebagai dukungan terhadap produktivitas sektor pertanian Jawa Barat. Untuk itu, Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian di Jawa Barat diminta untuk terus berinovasi serta beradaptasi menghadapi tuntutan zaman.
“Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sedang mengembangkan Petani Milenial untuk menjawab permasalahan di bidang pertanian, khususnya regenerasi petani,” kata Uu.
Saat ini, lanjut Wagub Uu, minat para generasi muda untuk ikut terlibat dalam pengembangan sektor pertanian masih rendah. Diketahui bahwa SDM yang ada di sektor pertanian ini masih didominasi oleh mereka yang usianya lebih dari empat puluh tahun.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, diketahui bahwa jumlah petani yang ada di Jawa Barat telah mencapai 3.250.825 orang, dimana 29 persennya merupakan petani yang berusia 25-44 tahun.
“Pak Gubernur (Ridwan Kamil) sekarang menjawab dengan Petani Milenial, termasuk juga dengan program Santani (Santri Tani),” ungkap Wagub Uu.
Wagub Uu berharap banyak kepada para peserta yang mengikuti program Petani Milenial ini agar mampu untuk menguasai ilmu dan teori di bidang pertanian. Kemampuan tersebut nantinya bisa diterapkan untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas hasil pertanian di Jawa Barat.
Petani Milenial, menurutnya, harus mampu untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, perbankan, hingga offtaker. Wagub Uu juga mengajak para kepala daerah di Jawa Barat agar terlibat dalam upaya regenerasi SDM pertanian untuk menghindari punahnya sektor pertanian di masa depan.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Perkebunan Jabar Hendy Jatnika melaporkan bahwa peserta program Petani Milenial di Bidang Perkebunan fokus kepada beberapa komoditas. Komoditas tersebut antara lain kopi, Vanili, gula aren, pembenihan tanaman perkebunan, serta limbah kelapa.
Setelah melewati proses seleksi Petani Milenial bidang perkebunan, maka terpilih sebanyak 25 orang petani Milenial yang telah diloloskan.
Sebanyak 15 orang petani milenial memilih jenis rintisan usaha pengolahan kopi, 2 orang memilih komoditas vanili untuk dirintis, 4 orang memilih pengolahan gula aren, 2 orang pembenihan tanaman perkebunan, serta sisanya memilih rintisan usaha pengolahan limbah kelapa.
Proses perekrutan para Petani Milenial ini telah melalui proses yang cukup panjang. Mereka telah dibekali dengan Bimbingan Teknis hingga bagaimana cara pengolahannya.
Hendy mengungkap bahwa komoditas-komoditas yang telah dipilih oleh para Petani Milenial masing-masing memiliki pangsa pasar yang cukup baik. Di antara berbagai komoditas tersebut, limbah kelapa memiliki potensi yang sangat cerah di pasar ekspor utamanya permintaan arang dan sabut kelapanya.