Manajemen Perkebunan 4.0 Semakin Mudah dengan Aplikasi KebunPintar

  • Bagikan

Mediatani – Semakin majunya teknologi saat ini membuat banyak inovasi yang lahir dan mempermudah pekerjaan manusia. Begitu pula dala bidang pertanian, kini sebuah inovasi dihadirkan oleh PT. Agrotek Maju Mapan yaitu dengan merilis fitur aplikasi KebunPintar.

Aplikasi ini diluncurkan dengan tujuan untuk mempermudah masyarakat yang sedang berkecimpung di dunia pertanian menuju manajemen perkebunan 4.0.

Founder sekaligus CEO KebunPintar, Baqir mengatakan bahwa KebunPintar adalah sebuah aplikasi manajemen pertanian yang memiliki fungsi dalam merekam semua data-data.

Data-data yang dapat direkam oleh aplikasi KebunPintar adalah semua data pertanian mulai dari bibit sampai masa panen di kebun, khususnya kebun hidroponik.

Selain mampu merekam data pertanian, di dalam aplikasi ini juga terdapat beberapa fitur yang bisa digunakan oleh masyarakat yang telah melakukan pendaftaran melalui kebunpintar.id. Adapun beberapa fitur tersebut adalah manajemen pertanian dan juga manajemen penjualan hasil pertanian.

Baqir menyampaikan, pada fitur manajemen pertanian, dapat difungsikan untuk merekam semua data-data yang ada di kebun mulai dari pembibitan hingga masa panen, selain itu terdapat pula pengkalkusian estimasi bobot.

Cara kerja aplikasi ini dimulai dengan petani memasukkan data-datanya ke dalam aplikasi, kemudian data tersebut akan diolah di server milik KebunPintar. Dari data tersebut aplikasi akan memberikan berbagai fitur seperti notifikasi panen, estimasi bobot panen, dan pelabelan batch (gelombang) pertumbuhan dengan menggunakan QR Code.

Fungsi dari penggunaan QR Code ini adalah untuk mengatasi permasalahan yang biasa dialami oleh petani yang terkadang lupa waktu dalam melakukan penyemaian tanamannya. Dengan memberikan label pada setiap gelombang pembibitan, petani dapat menscan QR Code yang digenerate oleh aplikasi KebunPintar.

Jadi ketika para petani menscan QR Code yang telah ada, maka berbagai informasi akan muncul, seperti jenis sayuran apa yang telah ditanam, berapa jumlah sayur yang telah mereka tanam, umur tanaman, dan prediksi waktu panennya.

Terkadang dalam menanam, petani memiliki kisaran. Misalnya, berat dari satu bibit tanaman tersebut sekitar 250 gram. Nantinya di dalam sistem akan dispesifikkan bahwa tanaman tersebut memiliki bobot seberat 250 gram. Nanti saat panen keseluruhan, dari 100 bibit yang ditanam ternyata didapatkan hasil panen sekitar 25 kilo.

Artinya, hasil panen yang didapatkan sesuai dengan ekspektasi yang ada. Hasil yang telah didapatkan ini akan diolah dan disajikan dalam bentuk grafik.

Sedangkan untuk fitur manajemen penjualan hasil pertanian, fitur ini memiliki fungsi untuk memantau pengolahan pemasukan yang didapatkan oleh petani.

Adanya fitur ini membuat petani dapat melihat pemasukan dan pengeluaran untuk kebun mereka, mencetak hasil dari penjualan, hingga mengorganisir klien-klien yang berlangganan dengan hasil kebun mereka.

Dengan sistem ini, pembukuan akan tertata lebih rapih dan petani pun dapat mengelola kebun mereka secara professional.

Baqir menyampaikan bahwa biaya untuk mendaftar di aplikasi ini gratis bagi petani yang hanya memiliki satu kebun. Namun jika ada petani yang memiliki dan mendaftarkan lebih dari satu kebun, maka biaya yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp100 ribu per kebun.

Informasi lebih lanjut tentang aplikasi KebunPintar dapat diakses di kebunpintar.id.

Harapannya, dengan adanya aplikasi KebunPintar ini dapat memberikan bantuan kepada para petani untuk bisa lebih baik dalam memanajemen kebun dan penjualan hasil kebun. Sehingga para petani bisa bekerja dengan lebih profesional dan mengoptimalkan hasil kebun mereka.

 

  • Bagikan