Mediatani – Singkong (Manihot utilisima) merupakan sayuran umbi-umbian yang berasal dari Amerika Selatan. Bangsa Portugis kemudian menyebarkan tanaman ini ke seluruh dunia. Menurut Haryono Rinardi dalam Politik Singkong Zaman Kolonial, singkong masuk ke Indonesia dibawa oleh Portugis ke Maluku sekira abad ke-16. Tanaman ini dapat dipanen sesuai kebutuhan.
Singkong memiliki harga yang relatif murah sehingga menjadi bahan makanan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Tak hanya bagian umbinya, daun singkong juga seringkali dijadikan hidangan utama yang menggugah selera dan bernutrisi tinggi.
Jenis daun singkong yang berfungsi sebagai sayuran
Daun ubi kayu atau cassava leaves adalah jenis sayur yang berasal dari tanaman singkong atau ketela pohon. Tanaman ini memiliki nama latin Manihot utilissima atau Manihot esculenta.
Ada dua jenis daun ubi kayu yang berfungsi sebagai sayuran, yaitu daun ubi kayu biasa dan daun ubi kayu semaian. Daun singkong biasa berasal dari tanaman singkong yang ditanam untuk diambil umbinya, sedangkan daun singkong semaian merupakan hasil dari tanaman singkong yang sudah dipanen. Kedua jenis daun tersebut pada dasarnya berasal dari jenis atau varietas tanaman singkong yang sama.
Kandungan kimia daun singkong
Daun singkong mengandung serat dan beberapa nutrisi penting seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, C, B17, dan mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi. Dari semuanya, yang dominan adalah protein, vitamin A, serat, dan vitamin C.
Kandungan protein dalam daun singkong disebut-sebut setara dengan protein pada telur, dan mengandung lebih dari 60% asam amino esensial. Karena kelebihannya ini, daun singkong sangat baik untuk mencegah sembelit, baik untuk kesehatan mata, dan mampu meningkatkan kekebalan tubuh.
Khasiat dan Manfaat Daun Singkong
Melihat begitu banyak manfaat dari daun ubi kayu, apalagi daun ini harganya cukup ekonomis. Daun ubi kayu manfaatnya sebagai obat antara lain untuk anti kanker, mencegah konstipasi dan anemia, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
- Sebagai Antioksidan
Daun singkong menjadi salah satu sumber antioksidan yang sangat baik dalam mencegah serta membuang zat-zat radikal bebas yang ada di dalam tubuh. Radikal bebas menjadi salah satu penyebab berbagai penyakit-penyakit berbahaya seperti kanker.
- Sumber tenaga
Kandungan berbagai macam protein atau asam amino esensial yang terdapat pada daun singkong adalah sumber tenaga atau energi yang bermanfaat untuk manusia. Zat asam amino esensial ini membantu mengubah karbohidrat menjadi energi yang akan digunakan tubuh dalam beraktivitas.
- Cocok Untuk Diet
Manfaat daun singkong yang satu ini, pasti disetujui oleh banyak wanita. Daun Singkong sangat baik untuk seseorang yang sedang menjalankan diet. Selain dari kalorinya yang rendah, kandungan serat dan protein yang tinggi sangat ideal untuk menu diet sehat sehari-hari.
- Membantu Regenerasi Sel
Asam amino esensial yang terdapat dalam daun singkong merupakan salah satu sumber penting dalam menjaga dan meregenerasi sel dalam tubuh manusia. Asam amino merupakan protein yang dapat membantu dalam menumbuhkan sel yang rusak serta memberikan perbaikan terhadap sel dalam tubuh agar tetap berfungsi normal.
- Membantu Proses Metabolisme Tubuh
Daun singkong mengandung banyak protein dan kaya akan sumber protein nabati. Protein nabati yang di dalamnya banyak mengandung vitamin B ini dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel-sel tubuh. Sel-sel tubuh akan membentuk enzim-enzim yang membantu proses metabolisme dalam tubuh manusia.
- Melancarkan Pencernaan
Anda pasti sudah mengetahui bahwa serat sayuran sangat baik untuk proses pencernaan sehingga dapat membantu menyehatkan usus besar manusia. Daun singkong mengandung banyak serat yang dibutuhkan oleh manusia. Jika Anda mengonsumsi daun singkong, pencernaan dalam tubuh menjadi semakin baik.
Racun Pada Daun Ubi Kayu
Daun ubi kayu biasanya mengandung racun asam sianida atau asam biru terutama daun yang masih muda (pucuk). Daun ubi kayu mengandung racun sianida yang dalam jumlah besar cukup berbahaya. Oleh karena itu, perebusan perlu dilakukan dalam panci terbuka agar HCN keluar bersama uap air.
Bila akan disajikan sebagai sayuran sebaiknya air yang terkandung pada daun singkong dibuang dengan cara ditekan-tekan dengan sendok. Racun ini apabila dikonsumsi pada jumlah besar akan mengakibatkan kepala pening-pening, mual, perut terasa perih, badan gemetar, bahkan pingsan.
Namun keberadaan zat kimia ini pada jumlah yang membahayakan hanya terdapat pada ketela-ketela yang memang termasuk ketela beracun saja. Menurut Sentra Informasi Keracunan Nasional BPOM, meskipun sejumlah kecil sianida masih dapat ditoleransi oleh tubuh, jumlah sianida yang masuk ke tubuh tidak boleh melebihi 1 mg per kilogram berat badan per hari.
Gejala keracunan sianida antara lain meliputi penyempitan saluran nafas, mual, muntah, sakit kepala, bahkan pada kasus berat dapat menimbulkan kematian.