Mantan Ojol Beternak Entog, Modal Rp55 Ribu

  • Bagikan
Mantan driver ojol pelihara ternak
Mantan driver ojol pelihara ternak entog

Mediatani – Sebagai seorang yang terdampak pandemi Corona, sosok mantan driver ojol ini nyatanya  lebih memilih jadi peternak entog. Uniknya, dengan modal Rp 55 ribu, kini ia punya 500 entog yang siap dipanen. Wow!

Pria dengan nama Herdian ini pada mulanya berprofesi sebagai driver ojol, akan tetapi sejak awal pandemi corona, ia lalu memilih pulang kampung dan mencoba beternak entog.

Sosok Herdian ini dapat dikatakan peternak dengan modal nekat. Yup! Melalui akun Youtube Agro Maritim, Herdian kemudian membagikan pengalamannya menjadi peternak entog.

Dibilang modal nekat tadi karena pria ini hanya mengantongi uang Rp 55 ribu untuk membeli 6 ekor entog anakan.

“Awalnya saya (driver) Grab. Tapi selama pandemi saya kepikiran miara entog. Sekarang sudah berjalan kurang lebih 1,5 tahun,” kata Herdian lewat video yang diunggah 7 Juni 2021, mengutip dari laman detik.com, Minggu, 25 Juli.

Herdian beternak entog di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Ide beternak ini diawali karena kecintaannya pada hewan. Sejak kecil terbiasa main bersama bebek dan ayam membuat Herdian senang memelihara entog.

Entog yang dipelihara Herdian ini adalah jenis unggas pedaging. Sasaran pasarnya ialah konsumen yang mengolah daging bebek menjadi masakan.”Awal miara 6 ekor, beli Rp 55 ribu anakan entog masih usia 3 minggu. Sekarang udah ada 500-an ekor,” ujar Herdian, tersenyum.

Entog yang dipelihara ini mampu panen setiap dua bulan usai menetas. Harga entog ini pun meningkat di pasaran pada kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 40 ribu per ekornya.

Untuk pakan bebeknya, Herdian mengandalkan pur dan limbah bekas warteg. “Pakannya gampang, pur pakai sayuran atau limbah bekas warteg makanan sisa. Alhamdulillah nggak ada penyakit. Semuanya sehat,” jelas Herdian.

Ia juga merawat entognya ini di lahan terbuka sehingga kotorannya tidak menyebabkan bau yang mengganggu. Namun ketika turun hujan, area ini jadi becek.

Entog yang telah panen ini dijual lewat komunitas dan mengandalkan media sosial. Keuntungannya diakui Herdian bahwa jauh lebih besar dibandingkan saat menjadi driver ojol.

“Nggak mau balik lagi Grab. Saya mau fokus ngurus entog aja. Hasilnya lumayan dan lebih santai,” ucap Herdian.

Sukses beternak entog, ia pun kini mengajak siapapun untuk mencoba mulai beternak. Ia juga terbuka pada siapapun yang ingin belajar beternak entog dengan Herdian.

“Buat temen-temen daripada nganggur mending iseng-iseng ternak entog. Hasilnya lumayan. Kalau mau datang main ke sini boleh di Gunung Sindur,” tutup Herdian.

Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, Entog atau Itik serati, itik surati, itik manila, entog, atau mentok (Cairina moschata) adalah sejenis burung atau unggas yang termasuk keluarga bebek yang dipelihara untuk diambil daging dan telurnya.

Istilah sebenarnya mentok berasal dari bahasa Jawa. Namun di tempat lain ia disebut dengan salah satu atau beberapa nama berikut seperti entokenthok atau entog , itik manila, atau bebek manila.

Dalam bahasa Inggris disebut Muscovy Duck atau Barbary Duck. Sedangkan, di Indonesia unggas ini ialah sepenuhnya hewan peliharaan, yang diternakkan terutama untuk dagingnya.

Asal usul mentok peliharaan sendiri adalah dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, di mana populasi burung ini hidup alami dan liar di rawa-rawa berhutan

Hewan persilangan antara bebek dan mentok biasa disebut tiktok, yakni akronim dari itik dan entok, sedangkan persilangan antara entok dan bebek disebut tongki. (*)

  • Bagikan