Mediatani – Kandungan gizi yang terdapat pada ikan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh, kandungan Omega 3 yang terdapat pada ikan juga baik untuk perkembangan tubuh.
Namun, ikan segar yang beredar di pasaran ternyata tidak semua bebas dari kandungan formalin. Seperti yang diketahui, kandungan formalin yang terdapat pada ikan akan membuat kandungan gizi dan manfaatnya menjadi berkurang .
Bukan hanya tidak bisa mendapat manfaat kesehatan, kandungan formalin ini justru akan menjadi sumber penyakit yang sangat berbahaya bagi tubuh.
Inspektur BKIPM Surabaya 1, Ririn Rizqiyah menyebut ada lima indikator yang bisa dilihat untuk mengetahui ikan mengandung formalin atau tidak.
Dia menjelaskan bahwa ikan segar yang tidak mengandung formalin memiliki ciri mata yang menonjol, pupil hitam cerah mengkilat, serta selaput mata jernih.
“Sedangkan untuk ikan dengan formalin, bola mata dan pupilnya tenggelam, keruh dan tampak lendir kuning tebal,” ungkap Ririn, dilansir dari Kompas, Senin (26/4/2021).
Ciri ikan segar tanpa formalin dapat dideteksi pada insang ikan. Insang ikan memiliki warna merah cerah. Sementara ikan yang mengandung formalin, insangnya berwarna pucat, serta kusam agak keputihan.
Lebih lanjut Ririn menjelaskan jika pengamatan pada sayatan daging ikan juga bisa dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya kandungan formalin pada ikan.
Ikan segar yang tidak mengandung formalin memiliki ciri sayatan daging cerah, sepanjang tulang belakang sedikit kemerahan, serta memiliki isi perut yang utuh.
Sedangkan ikan yang mengandung formalin memiliki ciri sayatan daging yang tampak pucat kusam, antar jaring longgar, serta isi perut yang sudah tidak utuh.
Dari luar tubuh, ikan segar yang tidak mengandung formalin memiliki ciri warna cemerlang, tekstur daging yang elastis saat ditekan dengan jari dan ikan mengeluarkan bau segar yang spesifik.
Sebaliknya untuk ikan yang mengandung formalin, warnanya tampak pucat kusam, tekstur dagingnya keras dan padat, serta mengeluarkan bau asam jika ditekan dengan jari. Ciri lainnya, lanjut Ririn, ikan yang mengandung formalin memiliki ciri tubuh yang keras, kaku dan tegang saat dipegang.
“Sedangkan ciri ikan segar tanpa formalin, bila dipegang lemah lunglai,” ungkapnya.
Konsumsi ikan berformalin beresiko terkena penyakit
Ririn menyampaikan bahwa masyarakat perlu memiliki pengetahuan dasar mengenai ikan segar dan sehat agar ikan yang dibeli layak untuk dikonsumsi.
Menurutnya, pada dasarnya ikan memiliki berbagai kandungan dan manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Ikan segar memiliki kandungan lemak yang baik bagi tubuh, serta sumber protein, vitamin dan mineral. Namun, kesalahan dalam memilih ikan dapat berisiko menjadi sumber penyakit.
Penemuan ikan berformalin
Ikan yang mengandung formalin masih sangat marak beredar di pasaran. Baru-baru ini polisi menemukan sebanyak 8,3 ton ikan kakap giling mengandung formalin di Pasar Induk Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.
Kepala Polisi Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satya Putra menjelaskan bahwa terungkapnya berton-ton ikan giling yang mengandung formalin itu setelah sebelumnya pihaknya melakukan penyelidikan selama 10 hari.
Awal mulanya, ikan giling kakap yang ditemukan petugas itu hanya dalam kemasan satu kilogram. Dari temuan tersebut, polisi kembali melakukan penyelidikan dan menangkap dua orang terduga pelaku berinisial Z dan CI.
“Z ini adalah agen ikan giling merk ISTI sementara CI merupakan pemilik CV tempat ikan giiling,”kata Irvan, Sabtu (1/5/2021).
Setelah menetapkan dua tersangka, lanjut Irvan, pihaknya langsung menarik semua ikan giling merek ISTI yang sempat beredar di Pasar induk Jakabaring Palembang.
Selain di Palembang, Petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga menemukan ikan teri yang memiliki kandungan formalin di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kepala Loka POM Banyumas Suliyanto mengungkapkan bahwa ikan teri yang mengandung formalin tersebut ditemukan di Pasar Manis Purwokerto.
“Dari 17 sampel makanan yang kami ambil, setelah kami lakukan tes cepat, satu di antaranya mengandung formalin, yaitu teri,” kata Suliyanto, Selasa (27/4/2021).