Mediatani – Bisnis hewan ternak masih menjadi usaha yang menjanjikan untuk dijalankan lho gusy. Apalagi mendekati momen Idul Adha ini, permintaan hewan kurban pasti meningkat.
Bahkan, di tengah pandemi pun permintaan hewan kurban masih banyak.
Zabidi, seorang pengusaha hewan ternak asal Depok mengatakan bahwa bisnis hewan ternak memang tidak mudah, bisnis ini akan sangat menyita konsentrasi pengusahanya.
Pasalnya, bisnis ini dijalankan dengan menjual makhluk hidup. Modal paling utama yang harus dimiliki pengusaha yang mau terjun bisnis hewan ternak adalah minat dan hobi mengurus hewan.
“Intinya kalau jualan sapi dan kambing dasarnya harus senang dan hobi. Ini kan hewan perlu perawatan dan konsentrasi tinggi, ini ada juga risiko banyak, kematian ada juga sakit. Kalau diiringi hobi ini jadi berkembang,” ungkap Zabidi, Minggu (20/6/2021), melansir dari situs detik.com.
Bila berbicara tentang uang, berapa modal kira-kira yang harus disiapkan? Menurut dia lebih baik di awal usaha mengkhususkan diri pada satu jenis ternak. Misalnya memulai bisnis jual ternak kambing.
Modalnya, memang cukup besar, akan tetapi hal ini memang dibutuhkan, hal ini dikarenakan urusan operasional bisnis jual ternak memang banyak.
Totalnya pun untuk memulai bisnis jual ternak kambing minimal perlu Rp200 juta, dengan jumlah kambing di awal usaha 100 ekor.
Bila jumlah kambingnya lebih sedikit, maka modal akan lebih kecil, hanya saja demi keberlangsungan usaha Zabidi menyarankan agar menjual 100 kambing secara langsung.
“Kalau jualan sapi dan kambing modalnya kalau terlalu sedikit dan mepet itu bakal habis buat operasional. Buat tenaga kerja, sewa tempat. Kambing itu di angka 200 juta bisa dapat 100 ekor bisa berjalan, ketutup lah,” papar Zabidi.
Memiliki tanah sendiri tentu menjadi nilai plus untuk memulai usaha ternak ini.Nah dari situ, lanjut dia, yang penting untuk memulai bisnis ternak adalah memiliki tempat, bisa menyewa ataupun memiliki sendiri.
“Piara hewan di kota juga ini juga kan masalahnya tempat. Kalau bisa udah punya siapin tempat yang bagus dan luas juga. Nilai plus kalau sudah punya kandang di tanah sendiri,” ungkapnya.
Selanjutnya, bagaimana jikalau ingin merambah bisnis hewan ternak yang lebih besar?
Bila ingin merambah pada ternak yang lebih besar, misalnya sapi, modal yang dibutuhkan adalah Rp750 juta. Modal segitu besar sudah bisa mendapatkan 50 ekor sapi.
“Sapi itu kalau mau 50 ekor, bisa sekitar Rp750 juta itu udah cukup lah,” terang Zabidi.
Bagi yang mau memulai usaha dengan modal lebih kecil, Zabidi pula menawarkan kerja sama reseller dengan usahanya.
Pengusaha hanya perlu memiliki satu kandang milik sendiri. Dia mengatakan pihaknya akan menjamin fasilitas perawatan dan kesehatan ternak yang dijual reseller-nya.
“Kami akan fasilitasi masalah kesehatannya, kalau ada sakit atau apa kita tanggung juga untuk potong, kalau masih layak jual dijual ke pasar,” ungkap Zabidi.
Sistemnya, reseller dapat mendapatkan harga ternak lebih murah, maksudnya bisa mengambil ternak di tempat Zabidi untuk dijual dengan membayar uang muka saja sebesar 50%. Usai ternak terjual, reseller melunasi ternak yang dibeli ke Zabidi.
Kemudian untuk margin usaha pada tiap penjualan ternak tinggal disesuaikan saja antara reseller dengan konsumen akhir.
“Biasanya kalau mau reseller yang penting ada kandang aja. Masalah harga tinggal komit sama kita aja. Masalah margin tinggal kesepakatan aja mereka sama konsumen. Biasanya kalau udah punya kandang dan kenal sama saya DP-nya bisa 50%, nanti kalau terjual baru dilunasi,” papar dia.
Bagi yang berminat untuk menjadi reseller bisa mendatangi langsung kandang milik Zabidi di daerah Pancoran Mas, Depok. Tepatnya di Gang Jagal Kupu, Jalan Caringin. (*)