Memasuki Musim Penghujan, Peternak Diminta Waspada Penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF)

  • Bagikan
Ilustrasi/Ternak Sapi/IST

Mediatani – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), Pemerintah Daerah (Pemda), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta para peternak agar waspada terhadap penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau biasa disebut dengan demam tiga hari yang rentan terjadi pada musim penghujan.

Hal itu diungkapkan Plt Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti bahwa peralihan musim untuk perawatan hewan ternak perlu ditingkatkan.

“Kami meminta kepada peternak untuk senantiasa memperhatikan kebersihan hewan dan kandang. Tak hanya itu, kondisi kesehatan dan nafsu makan hewan ternak juga harus dijaga. Karena, gejalanya bisa dilihat dari hal tersebut,” kata dia sebagaimana dilansir, Tribunjogja.com, pada Jumat (08/01/2021).

Syam mengatakan, penyakit BEF atau deman dan pilek ialah penyakit yang paling sering menyerang hewan ternak sapi.

Lanjut dia, penyakit tersebut ditularkan oleh nyamuk dan lalat saat peralihan musim seperti saat ini.

“Sampai saat ini, aduan temuan kasus memang belum ada. Namun, kami minta peternak tetap harus waspada dalam pencegahannya,” kata Syam.

Ditanya mengenai penyakit Antraks, sementara ini pihaknya memastikan tidak ada kasus baru. Karena, upaya pencegahan melalui pemberian vaksin terus dilakukan secara rutin.

“Kami rutin memberikan vaksin ke hewan ternak terutama daerah yang rentan seperti Gunungkidul dan Kulonprogo. Pemberian vaksin dilakukan setahun dua kali,” tandasnya.

Di sisi lain, harga komoditas pangan seperti Daging sapi dikabarkan melonjak. Sebagaimana dikutip dari Kumparan.com, Kamis, (7/1/2021), harga daging sapi mulai merangkak naik.

Sebelumnya, diberitakan situs tersebut, harga telur, cabai, hingga bawang sudah duluan melonjak sejak momentum Natal dan tahun baru. Teranyar, kenaikan kedelai di awal tahun 2021 membuat produksi tahu dan tempe tersendat.

Harga komoditi daging sapi pun kini ikut menyusul tren kenaikan harga itu.

Kepala Bidang Harga Pangan Ketahanan Pangan Kementan, Inti Pertiwi mengatakan harga daging sapi perlahan-lahan mulai naik di Januari 2021 ini.

“Harga daging sapi rata-rata nasional Rp 122.075 per kg, naik 0,55 persen. Rata-rata Pulau Jawa Rp 115.350 per kg, naik 0,11 persen,” ujar Inti, Kamis (7/1/2021).

Tren serupa lanjut dia juga tercatat oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi).

Bahkan, Ketua Bidang Infokom DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan, mencatat kenaikan yang lebih tinggi lagi.

“Saat ini kenaikan mencapai Rp 125 ribu sampai Rp 126 ribu per kg,” ujar Reynaldi.

Menurut dia, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh tren tahunan yang memang terjadi di tiap awal pergantian tahun. Sementara dari segi stok, belum merupakan alasan kenaikan harga saat ini.

Dalam situs Info Pangan Jakarta sendiri mencatat harga yang lebih tinggi. Harga tertinggi untuk satu kilogram daging sapi per hari ini, sudah tembus Rp 130.000 di Pasar Kelapa Gading. Sementara untuk rata-rata harga DKI Jakarta, tercatat sebesar Rp 123.667 per kg.

Sejumlah pasar tercatat mengalami kenaikan antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000 dibanding sehari sebelumnya.

Beberapa waktu lalu, Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) juga mengatakan harga sapi bakalan melonjak. Kenaikan harga tersebut kata Gapuspindo telah terjadi sejak bulan Agustus 2020 lalu.

Apalagi, harga sapi bakalan asal Australia saat ini telah mencapai 3,7 dollar AS per kilogram (kg) dari sebelumnya 3 dollar AS per kg.

“Artinya landing cost sudah mencapai Rp 52.000 per kg berat hidup,” ujar Direktur Eksekutif Gapuspindo Joni Liano seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa, (5/1/2021).

Kenaikan itu lanjutnya, memiliki dampak yang besar bagi biaya produksi pengusaha peternak sapi potong. Pasalnya harga sapi bakalan merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi selain pakan dan kurs dollar.

Selain itu, dirinya mengakui beberapa faktor lain yang menjadi penyebab naiknya harga sapi bakalan ialah peternak Australia melakukan repopulasi untuk memenuhi permintaan.

“Banyak permintaan dari Vietnam dan Cina, demand dalam negeri Australia meningkat,” terang Joni.

Dia menuturkan, saat ini harga daging sapi di Indonesia juga mengalami kenaikan. Harga daging sapi berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) terpantau sebesar Rp 122.200 per kg.

  • Bagikan