Mengenal Berbagai Jenis Tanaman Palawija dan Cara Menanamnya

  • Bagikan
Berbagai jenis tanaman palawija

Mediatani – Palawija merupakan jenis tanaman semusim yang tumbuh di lahan kering, serta berhubungan dengan tanaman pangan. Tanaman ini banyak dibudidayakan oleh para petani. Jenis tanaman palawija ini memiliki varietas yang cukup banyak, sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi lahan.

Ada banyak jenis tanaman yang masuk dalam kategori tanaman palawija ini. Contohnya saja singkong, jagung, kedelai, ubi jalar, dan lainnya. Biasanya tanaman ini ditanam di tegalan atau pekarangan rumah. Beberapa jenis palawija bahkan memiliki nilai komersial yang tinggi.

Jenis Tanaman Palawija

Tanaman palawija ini dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Palawija yang sering ditemukan di dataran rendah, misalnya kedelai dan kacang panjang. Sedangkan untuk palawija di dataran tinggi, misalnya kentang dan juga wortel.

1. Kacang Tanah

Asal kacang tanah ini sebenarnya dari negara Brasil. Tanaman ini pertama kali dikenalkan di Indonesia pada tahun 1421-1457. Yang memperkenalkan justru dari bangsa Spanyol. Budidaya tanaman ini dilakukan pada awal abad ke 18.

Saat ini kacang tanah dapat dijumpai di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Kacang tanah banyak digunakan untuk konsumsi, baik secara langsung maupun bentuk olahan. Sebut saja kacang goreng, kacang atom, bumbu kacang, kacang rebus, hingga sebagai bahan membuat kue.

2. Kedelai

Komoditi kedelai ini mulai ditanam di Indonesia pada tahun 1750. Kedelai mengandung protein yang tinggi dan banyak diminati oleh masyarakat. Aneka ragam makanan seperti tempe, tahu, kecap, suu, hingga tauco, merupakan makanan dengan bahan dasar kedelai.

3. Kacang Hijau

Meskipun kacang hijau tidak sepopuler kacang kedelai dan kacang tanah, namun jenis palawija ini memiliki nilai jual yang tinggi. Kacang hijau lebih banyak digunakan untuk konsumsi dan juga pakan ternak.

4. Jagung

Jagung masuk dalam bahan pangan kedua setelah bahan utama, yaitu padi. Tanaman ini juga banyak dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku industri dan juga sebagai pakan ternak. Jagung sangat mudah didapatkan di beberapa pasar.

5. Singkong

Tanaman singkong atau ubi kayu ini berasal dari Brasil, serta sudah ditanam di Indonesia mulai abad 17. Keunggulan dari singkong ini adalah dapat ditanam pada lahan tandus sekalipun. Kandungan karbohidratnya yang tinggi, membuat singkong dimanfaatkan sebagai pengganti beras.

6. Kentang

Jenis tanaman palawija ini lebih sering didapatkan di dataran tinggi. Kentang memiliki kandungan karbohidrat tinggi sehingga digunakan sebagai bahan pangan. Beberapa orang menggunakan kentang sebagai pengganti nasi.

7. Wortel

Wortel merupakan tanaman palawija yang kaya akan kandungan vitamin A. Tanaman ini banyak tumbuh di lahan dataran tinggi. Iklim di dataran tinggi yang cenderung dingin, menjadi tempat yang sesuai untuk pertumbuhan wortel dengan baik.

8. Sorgum

Apakah Sahabat Mediatani pernah mendengar tentang sorgum? Tanaman ini menjadi salah satu tanaman palawija yang berfungsi menggantikan nasi. Para ahli percaya bahwa kandungan gizi dalam sorgum, lebih tinggi dibandingkan beras.

Cara Menanam Tanaman Palawija

Sebagai tanaman satu musim, palawija ini cukup mudah dalam penanaman dan budidayanya. Selain itu beberapa jenis tanaman palawija apabila dikembangan dengan baik, akan memiliki harga yang tinggi. Tentunya hal tersebut harus didukung dengan teknik tanam yang tepat dan benar.

1. Menanam Kacang Tanah

  • Pilihlah benih yang unggul, berkualitas, tidak terdapat penyakit baik pada daun maupun bijinya.
  • Persiapkan tanah yang akan ditanami kacang tanag dengan cara mencangkulnya hingga tanah menjadi gembur.
  • Buatlah bedengan yang berfungsi sebagai drainase dan ukurlah pH tanah.
  • Tanam benih kacang dengan jarak 30 x 15 cm dengan menggunakan tugal.
  • Lakukan penyiangan apabila terdapat rumput yang tumbuh di sekitar tanaman. Penyiangan dapat dilakukan ketika tanaman berusia 5-7 hari setelah proses tanam.
  • Amati pertumbuhan tanaman. Apabila ditemukan hewan atau hama penyakit, akan lakukan tindakan pencegahan dan pengobatan.
  • Kacang tanah dapat dipanen setelah usia 70-95 hari setelah proses tanam.

2. Kedelai

  • Pilihlah benih yang baik dan tahan terhadap serangan penyakit.
  • Siapkan tanah yang akan digunakan.
  • Pastikan tanah gembur dengan pH antara 6-6,8 serta memiliki sistem drainase yang baik.
  • Buatlah bedengan agar tanah tidak terendam oleh air.
  • Lakukan penanaman benih kedelai dalam kondisi tanah lembab tapi tidak terlalu basah.
  • Lakukan pemeliharaan tanaman dengan memberikan pupuk, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit.
  • Kedelai dapat dipanen ketika daun sudah menguning.

3. Kacang Hijau

  • Pilih benih yang akan akan ditanam. Usahakan benih telah memiliki sertifikat dan varietas unggul.
  • Pengolahan tanah dilakukan untuk menggemburkan tanah agar tanaman dapat tumbuh dengan subur.
  • Buatlah saluran drainase setiap jarak 5-6 m.
  • Tanamlah benih pada jarak 40 x 15 cm agar jarak tidak terlalu rapat. Jumlah benih pada setiap lubang adalah 2 butir.
  • Lakukan pemeliharaan tanaman dengan memberikan pupuk pada fase pertumbuhan. Apabila terdapat benih yang mati segera lakukan penyulaman.
  • Kacang hijau dapat dipanen setelah berumur sekitar 58-65 hari setelah masa tanam.

4. Jagung

  • Pilih benih yang berdaya tumbuh besar. Benih jagung unggul memiliki umur yang pendek, hasil tinggi, dan tahan dari serangan penyakit.
  • Gemburkan tanah hingga mencapai pH 5,6-7,2 sehingga bibit jagung dapat tumbuh dengan baik.
  • Lahan jagung adalah lahan terbuka yang mendapatkan sinar matahari langsung.
  • Pastikan tanah dalam kondisi lembab.
  • Masukkan 2 butir untuk setiap lubang.
  • Lakukan perawatan dengan penyulaman, pemupukan, pengairan, penyiangan, dan juga pengendalian hama.
  • Jagung dapat dipanen pada usia muda maupun tua.

**

Tanaman palawija terdiri dari berbagai macam jenis. Komoditi ini cukup banyak diminati oleh para petani sebagai tanaman pertanian. Jenis tanaman palawija ini memiliki umur yang pendek sehingga cukup cepat dalam memanennya.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version